Disaat Divia dan Rahila berbincang bincang, tiba-tiba bola basket menyorot ke arah Divia dan mengenai kepalanya..
"ADUHHH!!..." Teriak Divia kesakitan
sembari memegang kepalanya, "aduhh kepala gue pusing!!, siapa sihh yangg main bola sampe kena kepala gue!!," kata divia kesalTiba tiba 2 orang pria mendekatinya dan ternyata dia adalah Frasca gurinta dan temannya itu. "sorry, gue gak sengaja," katanya
"Hah elo? Apa?, loe bilang gak sengaja, heh!! Kalo main tuh fokus jangan ngaurr, kena pala orang tau, sakit nih," omel Divia
Fras menatap divia dengan raut wajah tersenyum, sepertinya fras menyukai divia, dan fras hanya terdiam melihat divia sedang mengomel..
"Ngapain liat-liat!!!, bukannya minta maaf malah ngeliatin!!, udah tau sakit nih kepala gue!," Divia kesal
"Apaan sih, Lebayy...!," kata fras datar
"Apa loe bilang? Lebay? Loe kira ga sakit apa? Ga pusing apa? Ini kepala tau!!," kata Divia menimpuk nya dengan bola yang tadi mengenai kepalannya ke arah perut fras.
"Anjritttt...awww!! sakit!!," Teriak fras kesakitan
"Aduh, galak juga nih cewe," kata temannya frasca
"Rasain...!!," Kata Divia melangkahkan kakinya pergi menuju kearah perpustakaan sekolah
Disitu Rahila menatap fras sangat tajam, serasa menyimpan kebencian kepadanya. Rahila pun melangkahkan kakinya meninggalkan fras sendiri dan menyusul divia yang tadi pergi menuju ke arah perpus
"Cewe gila dasar!!," teriak Frasca keras
Divia berjalan sangat cepat sambil mengoceh. "Cowo aneh, menyebalkan!.", sampai sampai divia menabrak pria dingin itu di arah berlawanan, divia tidak jadi terjatuh karena dia berada dalam pelukan Tris sehingga tidak terjatuh saat bertabrakan. Mereka berdua saling menatap lama, hingga akhirnya Rahila datang dan berdiri tepat di belakang Divia. tapi diposisi agak jauh dati divia. Disitu Rahila terdiam dan tidak jadi menghampiri Divia, tetapi malah menjauhkan langkahnya untuk mendekati divia.
Entah kenapa Rahila meneteskan air matanya setelah dia melihat mereka berdua begitu dekat, disitu Rahila pun pergi menjauhkan diri dari mereka berdua
"kenapa?..." tanya pria dingin itu melepaskan pelukannya
"euh, gapapa, sorry gue buru-buru," jawab divia gugup, dan mencoba menghindar dari Trisna
"Mau kemana!?," tanya Trisna mencegahnya
"Ke kelaslah," jawabnya tanpa ragu
"Kelas siapa?..."
"Kelas siapa lagi kalo bukan kelas gue tris...!," jawab Divia menatap kedua matanya
"ouh, gue kira loe bakalan ke kelas gue," katanya datar
"Ngapain juga gue kesana," sewot Divia
"Ya kali aja loe mau ketemu sama gue, kangen gitu?,"
"Geer banget sih, gaada kerjaan banget nyamperin loe," jutek nya
Tak lama Bel Masuk pun berbunyi menandakan jam pelajaran kedua dimulai...
"yaudah gue duluan ke kelas, bye Tris?," kata divia pergi meninggalkan trisna
"Bye," sahutnya
***
(skip di kelas)
Divia merasa heran dengan Rahila yang tidak berbicara sedikit pun kepadanya. Divia rasa tadi baik-baik aja saat berada ditaman,
"Apa Ahil marah? Gara-gara gue tinggal tadi?," batin divia bingung sembari melirik Rahila heran.
Setelah pelajaran berakhir bel pulang pun berbunyi TENG 3×
Divia mencoba untuk berbicara kepada Rahila yang dari tadi hanya terdiam..
"Ahil, loe kenapa?," tanya Divia menatap Rahila dan mencegah Rahila yang mau keluar kelas...
Tetapi rahila hanya terdiam, dan hanya membalas tatapan Divia dengan datar
"apa loe marah sama gue? karena tadi gue ninggalin loe ditaman?." tanya divia. "Sorry hil, tadi gue emosi sama cowo menyebalkan itu." jelasnya
"jika seorang teman melakukan kesalahan yang sepele gue bisa aja memaafkannya, tetapi jika seorang teman merampas kebahagiaan temannya sendiri, maka tak patut di maafkan sepatutnya di hilangkan," jawab Rahila menatap Divia tajam, dan mecoba untuk tidak mengeluarkan air mata
"apa maksudmu rahil? Bentar deh, gue gak ngerti apa maksud loe," Divia bingung dengan perkataan yang keluar dari mulut Rahila tadi
"Mudah dirasakan, sulit tuk diungkapkan..." jawab rahila dingin dan mencoba pergi ninggalin Divia begitu saja
"Tunggu hil, sebenernya loe kenapa sih?," tanya lagi divia, sembari mencegahnya agar tidak keluar dari kelas
"Udahlah gue gasuka sama loe!!," ucapnya dengan nada suara tinggi, lalu pergi meninggalkan divia
Disitu divia membeku, hanya bisa berpikir apa yang barusan keluar dari mulutnya, divia gak ngerti apa masalahnya? Kok tiba-tiba Rahila membencinya, ia mencoba untuk tenang dan pergi pulang..
(Skip Parkiran sekola)
Diparkiran berdiri verra bersama seorang pria mengenakan switter hijau army, duduk di sebuah jok motor ninja berwarna hijau bersama kakaknya itu..
My instagram: @sofia.officiall
(Vote nya gaes😘)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Present
Fiksi RemajaJika kamu memang tidak bisa menerima perasaanku, tolonglah hargai perjuangku selama ini. Karena melupakamu butuh proses lama bagiku. Tidak semudah kamu memintaku untuk pergi dan hilangkanlah perasaan ini. Awalnya tidak pernah menyangka akan dikecewa...