Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading
♡♡♡
Jennie terdiam dan duduk di bangku sebuah kereta bawah tanah. Ia tahu bahwa ia tak seharusnya keluar dan pergi kesana kemari, tapi demi Kai dan Kuma, ia rela mengambil segala resiko yang mungkin akan ia terima jika ada kamera wartawan yang memergoki nya. Ia tak begitu bodoh juga, tentu nya ia terlihat tak terlalu menonjol saat ini karena memakai pakaian seadanya. Sebuah jersey kebesaran membalut tubuhnya yang mungil, tanpa menggunakan tambahan celana panjang. Tak lupa masker yang menutupi wajanya, gadis itu hanya berusaha untuk tak mengenakan pakaian bermerk nya saat ini dan memilih untuk meminjam pakaian milik Jinu. Setelah selesai dengan misi nya, ia janji akan mengembalikan pakaian Jinu ke almari nya lagi.
Gadis itu tadinya memegang sebuah bungkusan uang, namun kini hanya sedikit saja yang tersisa. Baru saja ia menjual ponselnya demi memberikan pesangon pada pengasuh Kai dan Kuma. Jennie tak bisa mengasuh anjing anjing kesayangannya itu karena memang sedang kesulitan finansial, sehingga ia menyuruh sang pengasuh untuk mengadopsi sementara waktu.
Ting!!
Bel pintu kereta itu berbunyi menandakan bahwa kereta telah sampai di stasiun tujuan, Jennie beranjak dari duduknya dan keluar dari sana.
"Hari yang baru akan di mulai.." Gumamnya lemas. Ia melangkah dan sesekali membetulkan sepatu vans yang juga kebesaran itu. Milik siapa? Tentu saja milik Jinu. Gadis itu meminjam semuanya dari ujung kepala sampai ujung kaki, kecuali pakaian dalam. Sesampainya di rumah Jinu, Jennie segera merebahkan tubuhnya di sofa. Ia lelah berjalan hari ini, padahal biasanya selalu ada mobil yang mengantarnya. Kehidupan Jennie benar benar berputar 180 derajat. Semua itu gara gara skandal bodoh yang menerpa nya.
Pintu utama rumah itu terbuka diikuti langkah kaki yang berjalan makin mendekat ke arah ruang tamu. Jennie terperanjat dari duduknya, namun ia terlambat untuk bersembunyi. Pria pemilik pakaian dan sepatu yang dikenakan oleh Jennie kini menatapnya bingung. Ia menatap Jennie dari atas hingga ke bawah, gadis yang tertangkap basah itu hanya dapat tersenyum aneh.
"Hehe.." Jennie terkekeh.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau memakai barang barang ku?!" Protes Jinu.