10

2K 101 2
                                    

Memperhatikan Lesta yang sedang termenung didepan jendela dengan sesekali helaan nafas keluar dari mulut nya. Genta berjalan menghampiri nya berdiri tepat disamping nya. Kedua nya larut dalam fikiriannya masing-masing.

"Semua nya akan baik-baik aja, percaya sama gue" cicit Genta setelah lama diam.

"Heem semoga"

"Lo ga usah khawatir"

"Gimana bisa? Aku diusir dari rumah. Dan mamah papah ga mau ketemu sama aku lagi. Tadi, papah ngirim pesan ia bilang kecewa sama aku dan ga akan pernah mau ketemu aku lagi. Semua fasilitas dicabut termasuk debit yang diblok" Lesta menundukan kepalanya menatap lantai kamar yang berwarna hitam itu.

"Ga usah mikirin itu, tetep lanjutin hidup kaya biasa. Soal fasilitas ada punya gue, lo ga usah takut. Percaya sama gue, gue cuma minta itu"

Genta berlalu keluar dari kamar tamu dan berjalan ke lantai 2 dimana kamar nya berada. Membersihkan diri nya di bawah guyuran air dingin berharap beban nya sedikit terbawa air. Selesai mandi, genta keluar menggunakan kaos polos dan celana training panjang. Merebahkan tubuh di atas kasur king size milik nya. Memejamkan mata berharap selalu berharap semua akan baik baik saja dan bisa ia lewati dengan mudah sebelum mimpi menjemput nya.

***

Senin harinya, Genta berangkat kuliah seperti biasa. Tadinya ia sudah mencoba untuk mengajak Lesta berangkat bersama tapi langsung ditolak dengan alasan tidak ada mata kuliah. Padahal Genta tau jika Lesta sedang enggan berangkat kekampus, masih memikirkan masalah semalam.

Genta pamit kepada Mira dan Lesta yang sedang terduduk didepan tv ruang keluarga. Genta memasuki garasi dan memilih motor besar kesayangannya untuk mengantar dirinya berangkat kuliah hari ini. Dengan kecepatan cukup tinggi , Genta sampai kampus dalam waktu 10 menit. Gila? memang gila padahal jarak kampus dari rumahnya tidak terlalu dekat.

Berjalan santai dilorong Fakultas, Genta melambaikan tangan saat melihat kedua sahabatnya berdiri didepan kelas menunggu dirinya. Tau jika kedua wajah sahabatnya itu menyiratkan ke kepoan dan akan dipastikan melontarkan pertanyaan-pertanyaan tentang mengapa sabtu kemarin ia tidak kuliah padahal ada kuis dadakan dari salah satu dosen kiler. Sabtu ngampus? sudah biasa bagi mereka jika sang maha benar dosen sudah mengumumkan ada kelas, selain mengikuti apa yang bisa mereka lakukan? membolos? jangan harap bisa lulus mata kuliah semester ini. Dan sepertinya Genta harus memulia kembali karna kemarin tidak ikut dalam kuis dadakan itu. Genta berlalu masuk kedalam kelas mengabaikan mereka yang kini menatap punggung tubuhnya tak percaya.

"Temen lo!" Ucap Erhan dan Ralio bersamaan melihat sikap Genta acuh, yang selanjutnya mereka menyusul dan duduk bersebelahan dengan Genta yang sialnya saat akan melontarkan pertanyaan dosen masuk memulai kelas.

Selesai kelas mereka bertiga berjalan menuju kantin untuk mengisi perut. Memesan makanan dan minuman, kini mereka duduk disalah satu kursi pojokan kantin.

"Jadi? Kenapa sabtu lo ga ke kampus? lo tau kan kalo ada kuis dadakan?" Tanya Erhan sambil memakan bakso kuah sambal itu.

Genta hanya menjawab dengan sebuah deheman saja hingga beberapa pertanyaan pun tetap saja hanya dijawab deheman acuh membuat Erhan maupun Ralio jengah dengan sikap Genta yang entah ada hal apa membuatnya irit-sangat irit bicara.

***

1 bulan berlalu. Semua nya berjalan seperti biasa, hanya saja yang beda dikeseharian Lesta yang setiap pagi berangkat kuliah dan sore pulang kuliah bareng Genta. Awal nya Lesta cukup asing dengan suasana baru dalam hidup nya, tapi bukan kah ini semua pilihannya sendiri yang harus ia hadapi. Sore dimana waktu Genta pulang kampus, Lesta menghampirinya dan bicara jika mulai besok akan masuk kuliah dan menerima kehidupan baru untuk saling mengenal bersama Genta.

Di hari pertama mereka berangkat bareng ke kampus, semua pasang mata tertuju pada mereka. Gosip tentang mereka menyebar sangat kilat, pasal nya Genta adalah salah satu mahasiswa yang sulit didekati oleh kaum hawa di angkatan nya sedangkan Lesta seorang mahasiswi yang terkenal baik hati suka menolong tapi sering kali dimanfaatkan atau teman se angkatannya menyebut dia ' madoh : malaikat bodoh ' .

Acuh, satu hal yang Genta dan Lesta lakukan. Toh lama kelamaan mereka cape sendiri menyebar gosip yang itu itu aja ya kan?. Jadi menutup telinga lebih baik daripada mendengar hal tak penting yang hanya akan membuat telinga pengang.

***

"Ge, lo nanti langsung balik kaya biasa? Ga kangen apa lo nongki-nongki di caffe?"Tanya Ralio pada Genta. Saat ini mereka duduk dikursi favorite dikantin, dimana lagi kalo bukan pojokan.

"Ga tau ral, kangen sih" Jawab Genta pelan.

"Ya nongki lah nanti sore ge"

"Nih pesanan lo pada" Erhan datang membawa pesana Genta dan Ralio. Mereka dikantin pada jam segini bukan bolos, melainkan mengisi perut sekaligus menunggu jam kosong.

"Thanks han" , "makasih bro" ucap Ralio dan Genta bersamaan.

"Hmm, sore nongki ga ge? Berdua doang sama Ralio ga asik" Tanya Erhan yang sedang mengaduk mie ayam miliknya, sedangkan Ralio sudah anteng dengan ayam penyet kesukaannya.

"Ga tau han"

"Lo dilarang-larang sama kating itu? " Erhan menyipitkan mata nya memperhatikan Genta.

"Engga lah kapan juga dia berani larang-larang gue" elak Genta menyeruput jus mangga milik nya.

"Terus lo kenapa ge? Apa sih hubungan lo sama dia? Sumpeeehhh ni ya gue bener-bener bingung sama hubungan lo dan kating itu. Ga ada kejelasan apapun dari lo. Bahkan ke kita berdua aja lo ga bilang apa-apa cuma cukup mengedikan bahu setiap kita tanya, iya ga han?" Ucap Ralio kesal dengan tingkah genta akhir-akhir ini.

"Iya banget Ral, kaya kita berdua ini orang baru di hidup nya lo aja ge"

"Ga gitu han. Gue bingung harus ngomong apa sama lo berdua. Gue ragu kalian berdua harus tau semua nya atau gimana gue bener-bener ga tau" frustasi Genta mengacak rambut nya gusar.

"Ge lo ga percaya sama kita? Lo liat gue sama Ralio HEH? Kita berdua udah temenan lama bro, dan lo ga percaya sama kita? Ga habis fikir gue sama lo" Erhan menggelengkan kepalanya tak percaya sambil menatap Genta sengit.

"No komen gue mah lah" Ralio mengedikkan bahunya acuhm

"G-ggu-gue"


.
.
.
.
.

Senyum nya bikin adem bats dah😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum nya bikin adem bats dah😂

Senyum nya bikin adem bats dah😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
True Love??!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang