20

1.6K 73 0
                                    

Dikamar utama apartemen nya, Genta menemani Lesta yang sedang tertidur pulas setelah lelah menagis. Baju nya sudah diganti, luka nya sudah diobati hanya saja luka dihati nya masih ada. Percayalah yang terakhie itu sulit untuk dihilangkan bekasnya.

Mengusap lembut pipi istrinya yang putih , masih tercetak jelas bekas tamparan Ratu. Dari tadi Genta menahan amarahnya saat mengobati luka ditubuh Lesta, sialan nya bukan hanya luka luar tapi seperti di punggung dan pundak pun luka. Genta benar-benar merutuki dirinya yang lengah membuat Lesta berakhir seperti ini.

Kret.

Pintu kamar terbuka pelan dan menampilkan wajah Erhan yang berbicara tanpa suara meminta Genta untuk keluar.

Di ruang tamu sudah ada Ralio, Erhan, dan Arin yang duduk di sofa panjang milik nya. Genta menghampiri mereka dan duduk di sofa single.

Berbicara perihal masalah yang terjadi tadi dikampus, Genta cukup puas karna semua yang ikut andil tidak ada yang lolos. Walaupun ada rasa kecewa karna mereka tidak mendapat hukuman hingga dipenjara. Drop Out yang mereka terima sedikit cukup membuat Genta sesikit tenang, ya sedikit karna hal itu belum cukup untuk membalas perbuatan keji mereka terhadap istrinya.

"Ge, kondisi Lesta gimana?" Tanya Arin lirih.

"Udah baikan, sekarang lagi tidur dikamar kecapean nangis" jawab Genta.

"Fans lo parah banget sumpah cuma gara-gara gosip lo nyium kak lele didepan kelas langsung pada bertindak anarkis gitu, apa lagi kalo pada tau lo berdua udah ena-ena gue jamin lebih parah tuh ke bar-baran mereka." ucap Ralio santai sambil membuka toples cemilan yang ada diatas meja.

"Heem ge, lo harus lebih hati-hati apalagi Wida kalo lo lupa dia siapa" Ucap Erhan datar.

"Iya gue udah putusin buat dia ga ke kampus dulu, gue tau dia lagi ngejar skripsi tapi kondisi nya gini gue bakal larang dia. Kalo dia masih ngotot biar gue datangin dosen nya kerumah"

"Jiwa sultan lo keluar ge hahahaha. Uhuk uhuk sialan pake keselek segala" Ralio meminum tandas air mineral yang tersaji diatas meja menghiraukan tawa mengejek dari yang lain.

"Makan nya santuy Rali biar kaga keselek" Ucap Erhan dengan nada mengejeknya.

"Udah sialan Erhan udah keselek ini aing!" Ketus Ralio menarik tawa mereka lagi.

Hahahahha.

Semua nya menertawakan Ralio yang menunjukan wajah masam nya. Mengobrol sebentar dan mereka pamit pulang. Genta kembali masuk kedalam kamur, naik ke atas kasur dan memeluk Lesta hangat.

***

Drtt drttt.

"Eung ge hp" ucap Lesta mengantuk.

"Hem" jawab Genta enggan membuka mata dan mengeratkan pelukan nya.

Drrttt drttt

"Geee"Rengek Lesta pelan.

"Iya iya bentar kak"

Genta mengangkat tangan nya dan meraba-raba nakas mencari hp nya yang bergetar tanpa niat membuka mata.

"Gentara speaking" ujar Genta dengan suara serak khas bangun tidur.

"Lo dimana bang, ditelfonin dari tadi baru nyawut"

"Di apart raf"

"Balik ga lo? Mamah nanyain lo sama kak lesta mulu nih udah isya tapi ga balik-balik"

"Isya? Emang sekarang jam berapa?" Tanya Genta pada Rafa yang sedang bertelefonan dengan nya disebrang sana.

"Jam setengah delapan, habis ena-ena lo ya tadi siang? Pasti baru bangun lo!"

True Love??!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang