21

1.5K 76 1
                                    

Lesta tercengang membaca pesan yang masuk ke hp nya, dia ga salah baca kan? A? Aleya? Apa ia sudah kembali ke indonesia? Apa ia tetap sama seperti Aleya  yang dulu? Apa yang akan Aleya lakukan pada nya? Banyak fikiran buruk melintas dalam benak nya. Hingga ia tak sadar seseorang sedang berdiri didepan nya.

"Hei Lesta, lo kenapa? Les? Lesta?"

"Eungh?" Lesta terdasar karna guncangna pada bahu nya dan panggilan tepat didepan muka nya. Kaget, refleks Lesta mematikan layar hp dan menyimpan nya diatas meja dengan posisi layar menghadap ke bawah.

"Lo kenapa? Keringetan gini mana ngelamun di sore hari ini gini, bentar lagi maghrib"

"Aku ga kenapa-kenapa ge, ah udah mau maghrib lagi ya? Ga kerasa hehe, yu masuk"

"Heem"

Ya, Genta seseorang yang berdiri dihadapan Lesta. Saat pulang kuliah tadi ia tidak menemukan Lesta dikamar, mencari kepenjuru rumah dan ia melihat Lesta duduk melamun menatap layar hp nya di kursi taman. Jangan berfikiri Genta tidak tau apa yang dilihat oleh Lesta, tepat saat ia sampai tapi Lesta tidak menyadari nya. Terlihat jelas sebuah pesan dan Genta masih hafal sekali setiap kata yang ada. Tapi iya pura-pura tidak tau karna Lesta sendiri tidak berbicara apapun kepada nya. Yang sekarang ada dalam benak Genta cuma siapa orang yang berani mengirim sms seperti itu kepada istri nya. Berani mengusik Lesta sama dengan mengusik Genta ya kan? ya jelas mereka suami istri.

***

Diruang makan semua keluarga sudah berkumpul. Rehan, Mira, Arfand, Genta, Lesta, dan Rafa. Mereka makan dalam diam yang terdengar hanya bunyi piring dan sendok yang mereka pakai.

"Sepi bats kek kuburan ya kak les?" Tanya Rafa pada Lesta yang duduk disamping Genta.

"Jomblo mah dimana-mana juga kaya kuburan sepi kaya hatinya" jawab Arfand.

"Gue nanya sama kak Lesta bukan sama mas"

"Berisik Rafa, habisin makan lo sebelum banyak bacot nanti keselek mampus lo" ucap Genta.

"Waaaahhhhh gue kangen sama kata+kata kaya gitu dari mulut lo bang aslinya" bukannya kesal yang ada Rafa malah senang.

"Gila lo"

"Gue gila karna lo bang, maen ps bareng dah nyok gimana?"

"kalo kalah nanti kokosehan lo nya, kasian kek gembel"

"Janga kaya gitu napa ke gue tuh, yang kalah dicoret lipen setik nya bi ai gimana??"

"Yooo sapa takut, lo juga ngikut mas awas aja kabur" ujar Genta melihat gerak gerik Arfand yang siap-siap meninggalkan kursi nya.

"Gue banyak kerjaan dikantor ge, kaga dulu dah"

"Kerjaan kantor dikerjain dikantor mas bukan di dirumah, ayok papah juga ikut" ucap Rehan.

"CAABBBSSS" Ucap Genta dan Rafa bersamaan. Berbeda dengan Arfand yang hanya diam mengikuti ketiga pria itu menuju ruang santai keluarga.

"Nak, mamah seneng liat Genta udah mulai kaya dulu lagi. Hangat sama keluarga, ceria, bawel dan ya gitu lah. Makasih ya sedikit-sedikit sudah merubah Genta kaya dulu lagi" Ucao Mira lembut dengan wajah sedih namun bahagia.

"Iya mah ga usah makasih udah tugas Lesta ngasih tau Genta kalo dia salah" ucap Lesta menjawab Mira.
Padahal dalam hati nya iya bingung karna iya tidak melakukan apa-apa selain sedikit berbicara perihal sikap Genta yang salah kepada keluarga nya dan keingin Lesta yang ingin memiliki keluarga hangat nan harmonis.

Setelah menghabiskan makanannya yang masih tersisa, Lesta langsung menyusul keluarga yang lain ke ruang santai dengan Mira. Sampai, Lesta duduk disofa belakang Genta, pasal nya ke empat lelaki berbeda usia itu duduk diatas karpet lantai dengan makanan dan minuman didepannya yang entah mereka dapat darimana.

True Love??!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang