Caroline mengerjab-ngerjabkan matanya saat cahaya matahari masuk melalui retina matanya dan membuat matanya yang masih rentan cahaya terasa sedikit sakit.
Ia mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan ini,ia mengernyitkan dahinya merasa bingung pasalnya ini bukanlah kamarnya.Tapi,tunggu dulu,perutnya terasa seperti tertimpa sesuatu yang agak berat dan sesuatu yang berat itu melingkar dengan erat di perutnya.
Caroline menjatuhkan pandangannya ke bagian perutnya,ia terbelalak karena ternyata sesuatu itu adalah sebuah tangan yang ia yakini itu adalah tangan pria karena tangan itu kekar dan berotot,ia membalikkan badannya karena posisinya sedang memunggungi si pemilik tangan itu.dan setelah membalikkan badannya ia sangat terkejut karena ternyata yang memeluknya adalah boss nya sendiri dan dengan jarak yang begitu dekat ia dapat merasakan setiap hembusan nafas dari marc yang beraroma mint.
"Aaaaaaaaaaa"caroline berteriak sangking terkejutnya dan hal itu berhasil membuat marc membuka matanya.
"Ada apa?"tanya marc dengan suara serak khas baru bangun tidur.
"K-kkau bagaimana kau bisa ada disini?"tanya caroline dengan gugup karena posisinya masih berada dipelukan hangat marc."Ini kamarku jadi wajar kalau aku ada disini"jawab marc santai dan dengan wajah datarnya seperti biasa.
Caroline berusaha keluar dari rengkuhan tangan marc dan marc pun melepaskan lingkaran tangannya ditubuh caroline.
Caroline duduk bersandar dikepala ranjang saat tiba tiba rasa pusing kembali melanda kepalanya,ia memijat pelipisnya sendiri bermaksud menghilangkan rasa pusing yang ia alami.
Marc yang memperhatikan gerak gerik caroline yang memijit pelipisnya sendiri segera bangkit dan duduk disamping caroline,dan reflek tangannya terulur untuk memijit pelipis caroline.
"Apakah masih terasa pusing?"tanya marc dengan air muka yang sedikit meyiratkan rasa kehawatirnya pada caroline.
Caroline hanya mengangguk lemah."Kenapa kau membawaku kesini?,padahal kau bisa membawaku ke apartement"tanya caroline.
"Semalam kau pingsan dan di apartemenmu tidak ada orang,yasudah aku bawa kau kemari agar aku bisa menjagamu"jawaban dari marc berhasil membuat pipi caroline bersemu merah seperti kepiting rebus.Marc sedikit menyunggingkan senyumannya saat melihat caroline yang tampak malu dengan ucapannya.
"Aku ingin meminta maaf karena aku kau harus mengalami semua ini,wanita jalang itu memang sangat keterlaluan,tapi tenang saja aku akan selalu melindungimu dari bahaya apapun karena itu adalah janjiku padamu"Marc mengelus lembut rambut caroline,entah mengapa dadanya terasa bergemuruh setiap berada di dekat caroline.
Caroline tersenyum dengan ucapan marc yang menurutnya sangat manis,sama hal nya seperti marc dadanya bergemuruh dan demi kesehatan jantungnya ia berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
"Bolehkah aku menumpang mandi,badanku rasanya sangat lengket"caroline berucap dengan suara yang sangat pelan nyaris tidak terdengar.
"Tentu saja,mengapa kau meminta izin"jawab marc dengan sedikit kekehan karena merasa sangat gemas dengan caroline yang berbicara seperti anak kecil yang minta dibelikan mainan oleh ibunya.
"Tapi emm ta tapi aku tidak membawa baju ganti,tidak mungkin aku memakai baju ini lagi"
"Tenang saja,aku akan membawakan baju baru untukmu,sekarang kau mandi dulu saja".
Caroline mengangguk setuju dan beranjak dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi,tak lupa ia juga mengunci pintu kamar mandi,bisa bahaya kalau tidak dikunci apalagi saat ini ia tengah berada dikediaman marc ah tidak lebih tepatnya dikamar marc.
Marc keluar dari kamarnya dan masuk kedalam ruang kerjanya yang hanya berjarak 3 kamar dari kamarnya.
Setelah sampai diruang kerjanya ia mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.
"Halo alex,cepatlah temukan keberadaan jalang itu,aku tidak ingin dia hidup lebih lama lagi didunia ini"marc berbicara pada pria bernama alex yang tak lain dan tak bukan adalah orang kepercayaannya sekaligus sahabat masa kecilnya."Hey kau ini bukanyya menanyakan kabar sahabat tanpanmu ini terlebih dahulu tapi kau malah menyuruhku,kau ini memang sangat menyebalkan"disebrang sana alex tampak menggerutu kesal.
"AKU.SERIUS.ALEX."marc berteriak dan menekankan setiap ucapannya."Hey santai bro,aku hanya bercanda"alex berbicara sambil terkekeh takut takut.
"Cepat cari keberadaan jane dan laporkan padaku secepatnya"titah marc."Baiklah boskuu"balas alex.
Marc menutup sambungan telponnya bersama alex dan ia kembali menghubungi seseorang.
"Hallo laurent,cepat antarkan dress yang ukurannya sama seperti ukuran tubuhmu,5 menit harus sudah sampai di mensionku""Baik sir"
Setelah itu marc menutup sambungan telponnya dan memutuskan untuk ke lantai satu untuk menunggu baju yang dikirimkan oleh laurent.
Tak lama ia menunggu laurent sudah sampai dan memberikan baju yang diminta marc padanya.
"Ini dress yang kau inginkan sir"laurent menyerahkan bingkisan itu dan marc menerimanya dengan sangat angkuh."Terimakasih,kau bisa lanjut bekerja"marc berbicara namun tanpa ekspresi dan nada bicaranya yang datar dan bahkan lebih merujuk pada ketus.
Laurent membungkuk hormat lalu pergi dari kediaman marc.
Marc kembali kekamarnya sambil menenteng bingkisan yang berisi baju untuk caroline.
Cklek..
Marc memutar knop pintu dan masuk ke dalam kamarnya,tepat sekali saat itu caroline keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan handuk yang hanya menutupi bagian tertentu saja.
"Aaaaaaaaaa....."
Caroline berteriak sambil mengeratkan handuk yang menutupi tubuhnya."Kau-kau keluarlah dari sini"ucap caroline dengan wajah yang memerah karena menahan malu.
Marc yang melihat hal itu entah mengapa nafsunya sebagai seorang pria dewasa yang normal langsung memuncak.
Glekkk...
Ia menelan salivanya susah payah."Bb baiklah,ini bajumu"marc menyimpan bibgkisan itu diatas kasur dan ia pun segera keluar dari ruangan itu,jika tidak bisa habis caroline diterkamnya,kan gak lucu kalau sampai ada berita seperti ini.
"Seorang billioner muda dan tampan ditangkap polisi dikediamannya karena memlerkosa sekertaris yang baru beberapa hari bekerja dikantornya".Ohhh noooo,mau ditaruh dimana wajah tampannya itu?
Sedangkan didalam kamar caroline mengumpat dengan wajahnya yang memerah,bagaimana ia bisa melupakan kalau saat ini ia tengah berada dirumah seorang pria dan lebih parahnya marc adalah bosnya,"oh tuhannnn hilangkanlah ingatan marc mengenai kejadian tadi kumohon" batin caroline.
Caroline harus mempersiapkan mentalnya untuk bertemu dengan marc nanti,ohh good apa yang harus ia bicarakan ia pasti akan sangat malu.
Tbc
Jangan lupa vote and comennya gais.Warning:
Typo bersebaran.Akhirnya setelah sekian lama author gaje yg hobinya ngehalu ini kambek lagi gais,hehee gak nyangka ada yang mau baca cerita ini,padahal niatnya cerita bakal di hapus karena gak nyambung gitu,tapi sayang udah nulis banyak eh dihapus kan kurang ajar.
Pokoknya jangan lupa tinggalkan jejak kalian dilapak ini dengan tekan⭐dipojok kiri hp kalian.
Dan ditunggu ya kelanjutan cerita marc dan caroline ini.See you next chapter.
Salam manis istri jungkook😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Boss Is My Future Husband
Romansa"jadilah kekasihku dan akan ku jamin kehidupanmu"Marc luwis dhonson