VOTE NYA OYYY VOTE BURUAN,GAK GW IJINI N KALIAN BUAT BACA CERITA INI KALO BELOM VOTE,SOK BURU VOTE DULU.
SEGITU MAGERNYA KAH KALIAN SAMPE BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG AJA MENI SUSAH,GRATIS KOK GRATIS.
(ini gue ngegas lho ya)
SOK BURU VOTE HELAAAA...
ENJOYY
TYPO BERTEBARANN..............
====================================
Pagi ini marc dan caroline kembali masuk kantor seperti biasanya,mereka akan mengambil cuti jika pernikahan mereka hanya tinggal 3 hari lagi dan berhubung hari ini adalah hari terakhir masuk kantor dipekan ini maka mereka memutuskan untuk masuk kerja saja.
Caroline masuk ke ruangan marc dengan berkas ditangannya,ia mendekati marc yang tengah berkutat dengan laptopnya dan berdehem kecil untuk menarik perhatian sang atasan.
"Ekhemmm excusme sir"panggil caroline yang membuat marc mendongak menatapnya,sedetik kemudian seulas senyuman tersungging di wajah tampannya karena melihat sang kekasih,aahhh lebih tepatnya calon istri kini tengah berdiri di hadapannya.
"Ada apa sayang?"tanya marc lembut sambil menarik tangan caroline dan menuntunnya agar duduk dipangkuannya.
Caroline melepaskan tangan marc dengan sedikit paksaan,ia hanya ingin bersikap profesional saja.
"Emm sorry sir ini kantor dan sudah seharusnya kita bersikap profesional"ucap caroline formal sedangkan marc hanya tersenyum tipis.
"Baiklah nona andreas.ralat,nyonya dhonson"marc menanggapi ucapan caroline dengan bumbu bumbu kejahilan didalamnya yang membuat caroline mendengus.
"Ada file yang harus anda tanda tangani sir"ucap caroline berusaha untuk profesional,ia menyerahkan sebuah map dan meletakannya dihadapan marc.Seketika ide jahil muncul diotak pria tampan itu.
"Bisa kau jelaskan isi dari file ini"caroline menganggukan kepalanya,ia berjalan dan berdiri di samping marc yang tengah duduk dikursi kebesarannya.
Dengan perlahan caroline menjelaskan isi dari file yang ia letakkan diatas meja,caroline menjelaskan sambil tangannya menunjuk nunjuk kalimat yang tengah ia jelaskan dan dengan jahil marc meletakkan tangannya diatas tangan caroline dan menggenggamnya.
Caroline menatap marc yang hanya dibalas senyuman oleh marc.
"Lanjutkan mrs,andreas"
"Emmm maaf sir tapi tangan anda sangat tidak profesional"sindir caroline,namun bukannya tersindir marc malah semakin menjadi jadi ia merengkuh pinggang caroline dengan tangan satunya lagi yang bebas dan memeluknya,ia membenamkan kepalanya diperut rata caroline.
"Aku tidak tau,tanganku bergerak sendiri"kilahnya tak masuk akal.
"Bersikap profesional sir"peringat caroline namun marc tetap menghiraukannya.
"Tidak apa apa carl,kita hanya berdua disini lagipula aku adalah bossnya jadi tak ada yang bisa melarangku"caroline hanya memutarkan bola matanya jengah,ia sudah cukup kenyang setiap kali mendengar kesombongan pria tampan ini,namun apalah dayanya karena ia sudah terjebak dalam pesona pria arogan ini dan ia tak bisa menampik hal itu.
"Carl ayo pulang,aku akan membawamu jalan jalan"ajaknya tiba tiba.
"Tidak bisa,kau harus menghadiri rapat penting bersama mr,anderson hari ini"
"Tapi---"
"Tidak ada tapi tapian,sekarang kau kembalilah bekerja dan cepat tandatangani ini,pekerjaanku masih banyak"wowww,berani sekali gadis ini memerintah sang iblis seumur hidupnya marc tidak pernah diperintah oleh siapapun kecuali oleh kedua orangtuanya,tapi saat caroline memerintahnya ia merasa tak keberatan ataupun merasa marah sekalipun,entahlah apa alasannya ia sendiri pun tak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Boss Is My Future Husband
Romansa"jadilah kekasihku dan akan ku jamin kehidupanmu"Marc luwis dhonson