16

5.7K 247 11
                                    

Mom dad aku merindukan kalian---batin caroline dan tanpa sadar ia juga menitikan air matanya.

"Car kenapa kau menangis?,apa lukamu terasa sakit?"tanya marc khawatir yang hanya mendapatkan gelengan kepala dari caroline.

"Katakan padaku car apa yang terjadi padamu?"tanya marc lagi.

"Ak-aku hanya merindukan orang tuaku,kau tau aku sangat iri melihatmu dengan kedua orangtuamu"ucap caroline dengan air mata yang semakin deras mengalir di kedua pipi putihnya.

Laura menghampiri caroline dan langsung memeluknya erat berusaha untuk memberikan kekuatan untuk kekasih dari putra kesayangannya.

"Sayang,kau ini kekasih putraku,itu berarti kau juga putri kami,kau bisa menganggap kami seperti orang tuamu sendiri"ucap laura menenangkan caroline dan mengusap ngusap punggung dan rambut caroline.

"Te-terimakasih mom,kau sangat baik padaku"ucap caroline sambil mengusap air matanya dan merenggangkan pelukannya.

"Kau itu putriku,jadi sudah sepatutnya jika aku memberikanmu kasih sayang seperti aku memberikannya pada putraku."ucap laura sambil melirik marc yang tengah tersenyum kearahnya.

"Yasudah mommy tidak bisa berlama lama disini,mommy harus segera pergi ke kantor daddy.baik baik disini sayang,dan kau jagalah kekasihmu ini,dan jangan sampai kau menyakitinya"peringat laura dengan tatapan tajamnya yang diarahkan pada marc.

"Kau sangat menakutkan mom"marc bergidik melihat tatapan mommynya yang sangat tajam.

"Yasudah mommy pergi"pamitnya dan memberikan sebuah kecupan hangat di kening caroline dan memeluk marc terlebih dahulu.

--------------------------------

"Emmm aku bosan disini"adu caroline kepada marc yang kini tengah duduk di sofa sambil berkutat dengan laptop nya,marc menoleh kepada caroline dan mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Terus apa maumu?"tanya marc bingung,ia memang pria yang memiliki kadar kepekaan yang sangat minim,maklumlah dia kan belum pernah memiliki hubungan dengan wanita lain sebelumnya.

"Ckkk,kau ini sungguh tak peka sekali"decak caroline sambil memutar matanya malas.

Marc pun menghampri caroline dan tanpa berucap apapun langsung menggendong caroline di depan tubuhnya seperti koala,tapi ia juga tetap berhati hati agar tidak membuat luka di perut caroline terasa sakit kembali.

"Heyyy apa yang kau lakukan,turunkan aku"pekik caroline sambil menggoyang goyangkan kakinya.

"Diam,perutmu bisa sakit lagi sayang"desis marc sambil menekan kata terakhirnya yang ajaibnya langsung membuat caroline terdiam.

Marc membawa caroline duduk di sofa yang ia tempati tadi,tapi ia tak meletakkan caroline di sampingnya melainkan ia mendudukan caroline  dipangkuannya dengan posis saling berhadapan.

"Diam lah disini,dan jangan bergerak gerak,mengerti?"tanya marc tajam yang membuat caroline yang  ingin membalas ucapannya harus terhenti dan ia hanya bisa mengangguk pasrah.

"Peluk aku car"pinta marc dengan wajah lelahnya,marc memang sangat kelelahan terlihat dari wajah dan sorot matanya yang tampak sayu  seperti biasanya.

Caroline pun memeluk leher marc dengan erat dan mengelus rambut lebat pria itu lembut dan hal itu membuat marc sangat nyaman,ia juga balas memeluk pinggang caroline dengan lembut.

"Maafkan aku marc,aku pasti sangat menyusahkanmu"lirih caroline dengan suara yang bergetar.

"Heyy dengarkan aku car,aku tulus mencintaimu,jadi apapun akan kulakukan untuk memastikan kau aman dan nyaman berada di dekatku"ucap marc sambil merenggangkan pelukannya dan menangkup kedua pipi caroline dengan lembut.

"Terimakasih untuk semua ini marc,aku berjanji aku akan berusaha membalas perasaanmu padaku aku berjanji"ucap caroline tulus sambil menatap mata marc lekat,entah sihir apa yang menghasut mereka berdua hingga kini wajah keduanya semakin mendekat dengan mata yang terpejam erat hingga

Cupppp

Bibir mereka saling bertabrakan dan saling melumat satu sama lain,caroline melingkarkan tangannya dileher marc dan sesekali meremas rambut marc lembut untuk menyalurkan rasa yang berkecamuk dihatinya saat ini.

Marc juga semakin merapatkan tubuh caroline dengan tubuhnya,mengapa bibir caroline sangat memabukkan ?ia rasa ia akan gila sebentar lagi hanya karena bibir manis caroline.

Mereka terus saja saling melumat dan menyesap bibir pasangannya dengan menuntut,mereka sudah seperti kehilangan akal sehat karena saat ini mereka tak memikirkan posisi mereka yang masih berada di rumah sakit dimana siapa saja bisa masuk ke ruangan ini.

Cklekkk

Marc dan caroline menghentikan pagutan mereka dan sama sama menatap seorang bodyguard yang saat ini tengah menundukan kepalanya.

"Ma-af tuan saya lancang masuk kesini,saya hanya mengantarkan pesanan anda tuan"ucap bodyguard itu masih dengan menundukan kepalanya.

Suasana di ruangan itu terasa sangat canggung sekarang,caroline yang sudah terlampau malu langsung memeluk marc dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher pria itu,marc yang mengerti dengan tingkah caroline segera memerintahkan bodyguard nya untuk segera keluar setelah meletakkan makanan yang tadi dipesannya di atas meja.

"Kau bisa keluar sekarang"perintah marc yang langsung diangguki oleh bodyguard itu.

"Baik tuan,saya permisi"ucap bodyguard itu membungkukan tubuhnya dan segera keluar dari ruangan itu tak lupa menutup pintunya kembali.

"Heyyy dia sudah pergi car,sekarang kau makan dulu ya kau belum makan dari kemarin aku tau kau pasti tidak ingin memakan makanan rumah sakit bukan.

Caroline mengangkat wajahnya dan langsung berhadapan dengan wajah marc yang kini tengah tersenyum sambil menatapnya.

"Kau sangat menggemaskan ,rasanya aku sudah tidak sabar inginmenikahimu car."ucap marc yang membuat wajah caroline semakin bersemu merah.

"Sekarang kau makan"lanjutnya lagi sambil mengambil bubur yang terletak di atas meja dan menyuapi caroline dengan telaten dan lembut.

"Kenapa kau tidak makan?"tanya caroline karena sedari tadi marc hanya menyuapinya dan tak sekalipun menyuapkan makanan pada mulutnya sendiri.

"Kau dulu car,aku akan makan nanti setelah kau selesai"balas marc sambil menyuapkan sesendok bubur pada mulut caroline.

Tanpa berucap caroline segera mengambil makanan marc yang terletak diatas meja dan menyuapi marc langsung dengan tangannya sendiri tanpa menggunakan sendok.

"Kau juga harus makan,kalau aku makan maka kau juga harus makan"ucap caroline yang kembali menyuapkan makanan pada mulut marc.

Marc hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum pada caroline,akhirnya mereka menghabiskan makanan mereka dengan saling meyuapi sampai makanan mereka habis tak tersisa.

"Ternyata benar makan makanan dari tangan orang yang disayangi beribu kali lebih enak dari pada makan dengan tangan sendiri" ---batin marc.


Tbc

Jan lupa vote and comennya ya gaesss.

Maapkeun atas segala jenis typo.

Dan juga maaf jika cerita ini semakin hari smakin tak jelas dan membuat kalian bosan.

See u next chapter.

Salam manis istri jungkook BTS.

The Devil Boss Is My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang