11

8.7K 304 18
                                    

Ting..tong..ting..tong..

Suara bel apartemennya membuat caroline yang baru saja masuk ke kamar harus kembali lagi ke ruang tengah karena suara bel yang sangat memekakan telinga itu terus saja berbunyi dan membuat caroline kesal setengah mati.

Caroline membukakan pintu dan....
"Siap........hemmmpmmmmmpp"
Belum selesai caroline mengucapkan ucapannya tiba tiba orang musterius yang entah datang darimana itu membekap mulut caroline menggunakan obat bius.

Caroline merasa pusing dan pandangannya pun mulai mengabur dan menyeretnya menuju kegelapan bersamaan dengan orang misterius itu yang membopong caroline layaknya karung beras.

Orang itu memperhatikan sekitar takut takut ada yang melihatnya,sayangnya ditempat itu sedang sepi bahkan sangat sepi,entah kemana semua orang itu.

"Hallo,dia sudah bersamaku sekarang"ucap orang misterius itu pada wanita di sebrang sana.
"Goodjob,sekarang bawa jalang itu kesini aku sudah tidak sabar ingin bermain main dengannya",wanita disebrang sana menjawab dengan seringaian diwajahnya.
"Baik,kau tunggu saja"setelah itu sambungan telepon pun terputus dan si pria misterius itu segera masuk kedalam mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.

                                             ***
Caroline mengerjab ngerjabkan matanya ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan ini,kepalanya tiba tiba berdenyut.Dimana dia sekarang? Dan mengapa tubuhnya diikat dikursi?.

Caroline mencoba memutar memori ingatannya dan terlintaslah ia mengingat bagaimana seorang pria misterius membekap mulutnya dengan obat bius di depan apartemennya sendiri dan caroline langsung tak sadarkan diri saat itu.

Caroline mulai ketakutan ia sendirian ditempat gelap nan kumuh ini,siapa pria itu apakah caroline membuat kesalahan pada pria itu?,tapi seingatnya dia tak punya masalah dengan siapapun.

Ini sudah malam siapa orang yang akan menolongnya malam malam begini? Seketika terlintas di fikirannya untuk meminta tolong pada marc,tapi bagaimana caranya handphone saja dia tak ada,ohh tuhan tolonglah caroline.

Tap.. tap...tap....
Terdengar derap langkah seseorang diluar sana,caroline sangat ketakutan sekarang ini,bagaimana jika orang itu adalah seorang penjahat yang suka menjual organ tubuh manusia atau bagaimana jika orang itu adalah psycopath gila yang haus akan darah?membayangkannya saja sudah membuat caroline merinding.

Suara langkah kaki itu semakin mendekat dan.....

Cklekkkk...

Caroline tidak bisa melihat dengan jelas wajah orang itu karena pencahayaan ditempat itu memang sangat minim,hanya cahaya bulanlah yang membuat ruangan itu sedikit remang remang.Namun,jika dilihat dari postur tubuh dan rambutnya yang panjang caroline dapat memastikan bahwa itu adalah seorang perempuan,tapi,bukankah yang menculiknya adalah seorang pria??.

Wanita itu semakin mendekat dan..
"Haii,nice to meet you again"wanita itu menyeringai bak iblis diwajah malaikatnya.

Caroline memicingkan matanya karena ia merasa pernah bertemu dengan wanita itu,tapi dimana?

"Masih ingat aku,hmmm?tanyaya dengan nada lembut namun terkesan mengancam.

"A aku ttidak mengenalmu"ucap caroline dengan takut dan gugup.
"Rupanya kau tidak memiliki ingatan yang bagus anak manis"ucapnya sambil terkekeh meyeramkan.

"Kau ingat,wanita yang kemarin diusir dari perusahaan kekasihmu,KAU INGAT HAH?"bentaknya seraya menjambak rambut caroline kuat.

Caroline meringis kesakitan,belum lagi bekas jambakan yang kemarin masih terasa perih dikepalanya dan sekarang ia harus kembali merasakannya.

The Devil Boss Is My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang