Seperti apa yang sudah dipikirkan oleh caroline,ia akan memberikan kejutan untuk marc di hari pertambahan usianya yang ke 28 tahun,dan hari inilah hari spesial itu,oh,lebih tepatnya jam 12 malam nanti.
Caroline ingin memberikan kejutan spesial untuk bossnya itu dengan memberikan jawaban dan kepastian atas perasaan marc padanya,namun agar membuatnya lebih berkesan ia sudah menyiapkan rencana yang mungkin akan membuat pria itu marah atau bahkan bersedih,dengan di bantu oleh alex dan juga kedua orangtua marc.
Seperti sekarang ini ia telah menjalankan rencananya sehingga membuat pria itu uring uringan dibalik meja kebesarannya,marc tidak bisa memfokuskan dirinya pada berkas berkas yang menumpuk itu karena ia terlalu pusing memikirkan sikap caroline yang berubah padanya,gadis itu mengacuhkannya sedari tadi pagi bahkan tak mau berbicara sama sekali padanya,ia berpikir keras berusaha mengingat kesalahan fatal apa yang telah ia perbuat sehingga sikap caroline berubah seperti itu.
Marc memperhatikan caroline dari balik kaca transparan yang memisahkan ruangan mereka,ia melihat caroline mengangkat sebuah telepon dari seseorang yang membuat perempuan itu tersenyum senang,sedangkan dirinya mengernyitkan dahinya bingung karena melihat caroline yang tampak begitu senang.Tak lama munculah alex si pria playboy yang langsung menghampiri caroline dan langsung memeluknya serta mencium pipinya sekilas.
"Apa apaan mereka itu"desis marc pelan sambil mengepalkan tangannya yang ia letakkan di atas meja.
Marc sudah berdiri untuk menghampiri caroline dan alex namun mereka berdua malah sudah masuk ke ruangannya dengan senyuman yang mengembang di wajah si pria maupun si wanita.
"Aku izin untuk cuti setengah hari ini"ucap caroline tersenyum menatap alex dan juga dibalas senyuman pula oleh si pria playboy itu.
"Why?"tanya marc datar,ia berusaha untuk menekan emosinya dan juga rasa cemburunya agar tidak meledak sekarang juga.
"Aku harus pergi bersama caroline hari ini dude,dan ini sangat rahasia hanya aku dan caroline yang boleh tahu"ucap alex yang membuat marc menatapnya tajam.
"Tidak kuizinkan"
"Tapi aku harus pergi"balas caroline
"Kubilang tidak ya tidak"ucap marc pelan namun penuh dengan penekanan.
"Tapi---"
"Tidak ada tapi tapian,sekarang kembalilah bekerja.Dan kau-kau pergilah dari sini,kau tidak perlu muncul dihadapanku jika bukan aku yang menghubungimu"ucap marc sedikit menaikan nada suaranya dan menunjuk nunjuk ke arah pintu keluar.
"Tidak bisa,aku harus pergi"kilah caroline lagi,ia merasa geram dengan sifat marc yang satu ini.
"Kau membantahku hah?"tanya marc tajam yang membuat caroline sendiri merasa sedikit takut.Sedangkan alex,pria itu hanya berdiri santai memperhatikan perdebatan antara dua manusia berbeda jenis itu.
"Maaf kali ini aku harus membantah ucapanmu,karena ini sangat penting,lebih penting dari perintahmu"
Marc mengepalkan tangannya dan berjalan kearah caroline,ia mencengkram tangan caroline sedikit kuat yang membuat caroline meringis kesakitan.
"Hey hey what are you doing dude,kau menyakitinya"ucap alex sambil melepaskan cengkraman tangan marc pada caroline.
"Diam,aku tidak memiliki urusan denganmu lebih baik kau pergi dari sini sebelum ku beri kau pelajaran"desis marc tajam sambil mencengkram kerah jaket yang dikenakan alex.
"Aku memang tidak memiliki urusan denganmu karena aku memiliki urusan dengan caroline,dan itu sangat penting"
"Ohh sangat penting ya,urusan seperti apa yang kau sebut penting itu sehingga harus melibatkan caroline?"tanya marc santai sambil bersidekap dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Boss Is My Future Husband
Romance"jadilah kekasihku dan akan ku jamin kehidupanmu"Marc luwis dhonson