BINTANYA PENCET DULU OY,PEMBACA SAMA VOTE NYA ITU BEDA JAUH.
SOK BURU PENCET HELA JAN SAMPE GW SANTET KALEAN YANG GAK PENCET BINTANGNYA,nggak kok canda aku mah anak baik.
INTINYA KALIAN KUDU VOTE DULU SEBELUM BACA,TERUS KOMEN JUGA OKAYY.
TYPO BERTEBARANN!!
====================================
"Aku ingin menikah"
"Hah?"
Kedua orangtua marc melongo mendengar ucapan yang diucapkan oleh putra semata wayangnya itu.Pagi pagi marc pulang ke mensionnya bersama caroline dan menyuruh mereka untuk berkumpul di ruang keluarga.
"Aku ingin menikah.Minggu depan"
"Hahhh?"lagi lagi laura dan sailandra melongo mendengar ucapan marc yang kelewat santai itu,pulang pulang sudah mengatakan ingin menikah saja minggu depan lagi,benar benar anaknya ini.
"Tapi kan---"
"Aku tidak mau tahu mom,pokoknya aku harus menikah.Minggu depan"balas marc keukeuh dengan pendiriannya,jika sifat keras kepalanya sudah muncul tidak ada seorangpun yang bisa menentangnya, termasuk kedua orangtuanya sekalipun.
"Tapi son menikah bukan sebuah lelucon yang bisa kau mainkan seenaknya,menikah itu suatu hal sakral yang dilakukan sekali seumur hidup."nasihat sailandra yang membuat marc tersenyum menatap sang ayah.
"Aku tau dad,kalian tenang saja karena aku sudah menyiapkan segalanya,dan kita hanya tinggal menunggu hari pernikahanku dan caroline tiba"kata marc enteng yang lagi lagi membuat semua orang tercengang mendengar ucapan pria itu,bahkan caroline saja tidak tahu menahu mengenai semua ini,yang ia tahu semalam marc mengajaknya menikah dan memberikan sebuah cincin berlian yang entah kapan disiapkan oleh pria itu tanpa ingin mendengar bantahan apapun darinya,oh lebih tepatnya bukan mengajaknya menikah tetapi memaksanya menikah,hell benar benar pria ini.
Sedangkan laura dan sailandra hanya bisa menghembuskan nafas pasrah,jika sudah begini mereka tak bisa menentang apa yang sudah menjadi keputusan marc terlebih dengan sifat marc yang keras kepala dan tak mau dibantah.Lagipula mereka senang jika anak mereka akan menikah dengan perempuan sebaik dan secantik caroline.
"Baiklah son,tapi aku ingin mengurusi semua persiapan untuk pernikahanmu,kau anakku satu satunya dan hal ini hanya terjadi sekali seumur hidupku"ucap laura yang membuat marc mengembangkan senyumnya, ia beralih tempat duduk menjadi disamping laura dan memeluk ibunya dengan senang.
"Jadi kau menyetujuinya mom?"
"Tentu saja,lagipula siapa yang bisa menolak menantu secantik dan sebaik caroline"pipi caroline bersemu merah karena merasa tersanjung dengan ucapan calon mertuanya itu.
"Carl mengapa kau setuju menikah dengan putraku itu bukannya dulu kau menolaknya"ucap sailandra yang berniat menggoda marc,dan berhasil,putranya itu kini menatapnya dengan kesal dan jangan lupakan wajah yang biasanya datar itu kini menunjukan ekspresi yang sangat menggemaskan.
"Itu karena----"
"Tentu saja karena dia mencintaiku"potong marc yang tiba tiba sudah duduk disamping caroline dan merangkul pinggang sempit itu dengan mesra.
"Bukankah begitu carl?"lanjut marc lagi setelah mencuri sebuah kecupan dipipi caroline.
Caroline menatap marc dengan sebal,lihat saja apa yang akan caroline lakukan untuk membalasnya.
Caroline menjauhkan tubuhnya dari marc sehingga tangan marc terlepas dari pinggangnya.
"Tidak begitu dad,aku setuju menikah dengannya karena aku merasa kasihan,kau tahu dad semalam dia datang ke tempatku dan mengajaku menikah begitu saja,karena aku tak tega sudah menolaknya beberapa kali jadi untuk semalam aku terpaksa menerimanya"ucap caroline yang sepenuhnya hanya bercanda,ia hanya ingin tahu bagaimana reaksi pria dingin itu jika ia mengatakn hal seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Boss Is My Future Husband
Romance"jadilah kekasihku dan akan ku jamin kehidupanmu"Marc luwis dhonson