Part 3

4K 278 23
                                    

Happy reading 😊

Erick menghampiri mami nya dan langsung mengecup pipi nya.

"Pagi mami sayang. Pagi papi" Erick duduk di sebelah mami nya.

"Pagi" balas Evan.

"Pagi sayang, bagaimana luka-luka mu. Sudah lebih baik ?" Diana menyentuh pelan sisa-sisa lebam di wajah Erick.

"Masih sakit sedikit"

Diana tersenyum "yasudah nanti sore mami kompres lagi" Erick tersenyum dan mengangguk.

"Oh ya papi, tadi kan Erick minta supir cek keadaan motor Erick yang tertinggal di tempat kejadian pengeroyokan Erick dan ternyata sampai sana motor Erick sudah hancur di preteli tinggal kerangka nya doang"

"Jadi ?" Evan menaikan sebelah alisnya.

Erick menyengir sambil memakan sandwich nya "belikan yang baru. Boleh ya" Erick mengedipkan mata nya cepat.

Evan menghela nafas "baik, tapi jika itu sampai rusak atau hancur lagi tidak akan papi belikan"

Erick langsung mengangguk cepat "siap" Erick mengacungkan jempolnya lalu kembali memakan sarapannya.

Dion tertawa keras melihat wajah Erick yang babak belur ketika bertemu Erick diparkiran "dikeroyok mantan lu ?" Tanya Dion geli.

Erick mendengus "bukan mantan, tapi pacar nya calon mantan" mendengar kata-kata Erick yang berbelit-belit Dion langsung mendengus, tak ingin bertanya lebih lanjut karena tau Erick sendiri yang nanti pasti akan menceritakannya sendiri.

"Kak Erick! Ya ampun muka Kaka kenapa ?" Tanya seorang gadis.

Erick mengernyit "kau siapa ?"

"Aku pacar kakak!" ucap gadis itu membuat Erick mengangguk pelan dan Dion langsung terkekeh geli.

"Maaf sayang, saking sakit nya luka ini aku sampai melupakan mu. Sudah dulu ya nanti kalau sudah sembuh aku ajak kau nge date" gadis itu tersenyum lalu mengangguk.

"Kalau butuh apa-apa bilang aku ya kak" Erick tersenyum lalu mengedipkan sebelah matanya dan kembali berjalan mensejajarkan langkah nya dengan Dion.

Dion hanya mendengus dan menggeleng pelan ketika sepanjang lorong menuju kelasnya Erick terus ditanya hal sama oleh beberapa gadis senior maupun Junior tentang keadaannya yang dimana semua gadis itu mengaku sebagai kekasih Erick dan seperti biasa Erick awalnya tidak ingat dan akhirnya membual tentang sakitnya dan akhirnya mengucapkan janji akan mengajak gadis itu nge date setelah sembuh nanti.

"Gila, lu udah pacarin hampir setengah populasi cewek di sekolah ini dan setengahnya lagi udah jadi mantan lu" Dion menggeleng pelan lalu duduk di kursinya.

Erick yang mendengarnya tersenyum bangga "siapa dulu dong, Erick. Emangnya elu nyari aman dengan nyari selingkuhan diluar sekolahan" Erick lalu duduk di bangku nya dan mendengar nya Dion langsung mendengus kasar.

"Ray lu gak tanya gua kenapa ?" Ucap Erick Ketika Ray datang dan langsung duduk dibelakang, sambil menengok ke arah Ray.

Ray menyandarkan tubuhnya di dinding dan mendengus "lu juga nanti kasih tau sendiri" Dion yang mendengarnya langsung terkekeh manggut-manggut menyetujui ucapan Ray.

Erick yang mendengarnya langsung mendengus "gak bakal gua cerita, biar lu berdua pada penasaran" Erick membalik tubuhnya dan menidurkan kepalanya pada meja.

Erick menegakan kepalanya dan berdecak kesal karena luka di wajahnya tertekan meja membuat nya tak bisa tiduran "eh lu tau gak ini semua yang bikin tuh cowok yang waktu itu ngajakin kita tawuran, gua dikeroyok sama dia sama temen-temen nya juga" Erick akhirnya menceritakan kejadian yang menimpa nya.

That Playboy Is My Calon Husband (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang