Happy reading 😊
Erick mengusap matanya, ketika samar-samar mendengar suara orang muntah-muntah, Erick meraba sisi ranjangnya dan langsung mengumpulkan kesadarannya ketika tidak menemukan Mia di sisinya.
Erick mengusap matanya, lalu mendudukkan tubuhnya. Erick menatap sekelilingnya, sambil sesekali mengerjapkan matanya, dan ketika sadar kalau yang sedang muntah-muntah adalah Mia, Erick secepat kilat langsung berlari kearah kamar mandi.
Erick terlihat shock ketika melihat Mia menenggelamkan wajahnya di wastafel "Sayang kau kenapa?!" Tanya Erick heboh, lalu menghampiri Mia lalu memijat tengkuk istrinya itu.
'Sudah tahu sedang muntah-muntah masih saja ditanya.' batin Mia, tak habis fikir.
Mia berkumur-kumur setelah mengeluarkan semua makan malamnya kemarin. Erick langsung menggendong Mia ala bridal style, ketika istrinya itu terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan langsung membawa istrinya keatas ranjang.
"Muntah-muntah, lemas, pucat?" Erick menatap istrinya, memikirkan apa yang sedang terjadi padanya "Jangan-jangan kamu," Mia menoleh kearah Erick, dengan wajah penasaran "Kamu keracunan sayang..!!" Ucap Erick heboh, lalu mencengkram rambutnya dengan ekspresi panik yang begitu berlebihan.
Mendengarnya Mia mengernyit "Tap-"
Erick langsung meletakkan telunjuknya pada bibir Mia "Sstt.. sudah! Kau tunggu disini sayang, aku akan mencari bantuan!" Erick langsung berlari keluar kamar.
Mia menggeleng pelan berharap suaminya itu kembali, walaupun hanya sekedar untuk menggunakan pakaian, pasalnya suaminya itu hanya menggunakan celana selutut tanpa atasan, dimana saking paniknya suaminya itu sampai lupa berpakaian.
"Bibi, tolong jaga Mia ya Bi." Ucap Erick sebelum pergi, pada Bik Surti yang sedang mulai bersih-bersih.
"Iya den." Jawabnya.
Diana dan Evan yang sedang sarapan dengan tenang, tiba-tiba dikejutkan dengan suara heboh Erick yang menggedor-gedor pintu utama, dan setelahnya terdengar pekikan terkejut dari maid yang membuka pintu, karena melihat Erick yang hanya mengenakan celana pendek.
"Ada ap-" belum sempat Diana dan Evan terheran-heran, Erick masuk ke ruang makan dengan nafas terengah-engah, membuat Evan dan Diana mengernyit terlebih melihat penampilan putranya.
"Mami!," Erick mengatur nafasnya "Papi! Mia keracunan!" Ucap Erick heboh.
Evan dan Diana saling berpandangan "Kau jangan bercanda Erick." Tegur Evan.
Erick menggeleng "Tidak Papi, Erick tidak bercanda, Mia muntah-muntah sampai tubuhnya lemas." Ucap Erick, sambil sesekali mengusap pundaknya menyilang, hari ini dingin sekali, pikirnya. Erick belum sadar kalau dirinya hanya mengenakan celana pendek.
Mendengarnya Diana membelak terkejut, sedangkan Evan langsung berdiri untuk menelpon Dokter "Nih kau pakai, kau tidak malu keluar hanya mengenakan celana pendek." Evan memberikan jubah pakaian tidurnya pada Erick, sebelum pergi untuk menelpon.
Erick memandangi tubuhnya sambil sesekali mengerjapkan matanya "Pantas saja dingin." Erick melirik jam dinding yang masih menunjukkan pukul 06:30 pagi. Erick lalu mengenakan jubah pakaian tidur Papinya, dan langsung menghela nafas ketika tubuhnya menghangat.
Setelah Evan selesai menelpon, mereka lalu pergi kerumah Erick, untuk melihat keadaan Mia.
"Sayang!" Erick berlari kearah kamarnya, dibelakangnya Diana dan Evan berjalan cepat. Erick memasuki kamarnya dan pertama yang dilihatnya Mia tengah menidurkan tubuhnya, dengan sebelah lengannya menutupi matanya "Sayang?" Panggil Erick, sambil mendekati Mia dengan merangkak diatas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Playboy Is My Calon Husband (Tamat)
RomanceErick, pria Playboy dengan sifatnya yang kekanak-kanakan bahkan terkadang manja jika berada disekitar orang-orang terdekatnya. Ketika pertama kali bertemu Mia, Erick langsung meniatkan dalam kepalanya untuk menaklukkan Mia yang terlihat anti pada pr...