Part 1

6.2K 337 25
                                    

Happy reading 😊

Lanjutannya yang prolog kemaren...

Mia menuangkan air kedalam gelas secara perlahan lalu mengambil gelas itu dan berjalan ke arah ranjang mamah nya "Mamah ini air nya." Mia jinjit untuk membantu mamah nya meminum air.

Shinta-mama Mia kembali merebahkan tubuhnya lalu tersenyum "Makasih ya sayang?"

"Iya sama-sama Mamah." Mia meletakkan gelas yang dipegangnya ke atas nakas.

"Tadi makan apa sayang?" tanya Sinta pada Mia dengan suara lemahnya.

Mia duduk di kursi yang berada di samping ranjang Sinta lalu tersenyum "Tadi Mia makan burger sama kentang goreng, nggak apa-apa kan mamah?"

Sinta tersenyum membuat wajah pucat nya terlihat sedikit bercahaya "Iya tidak apa-apa sayang, tapi tidak boleh terlalu sering itu tidak sehat."

Mia mengangguk "Iya kata kakak perawat juga boleh, tapi jangan sering-sering."

Mia menumpukan dagu nya ke sisi ranjang Sinta dan Sinta sedikit memiringkan tubuhnya untuk menghadap ke arah putri nya itu dan perlahan Sinta mengelus pelan kepala Mia "Kenapa wajah Mia murung ?"

Mia menatap wajah cantik mamah nya yang pucat akibat sakit nya dan mengerjapkan matanya pelan "Kapan Papah pulang, Mia kangen."

Sinta tersenyum tanpa menghentikan tangannya mengelus kepala Mia "Papah kan masih bertugas di luar daerah dan di sana pekerjaan nya belum selesai itulah kenapa Papah belum pulang, sayang."

Mia menggelembungkan pipinya "Kenapa sih papah jauh-jauh keluar daerah kenapa gak di Jakarta aja kan nanti bisa pulang ke rumah setiap hari?" Mia menatap wajah Sinta.

Sinta menoel hidung Mia "Karena itu adalah tugas dari negara yang harus dikerjakan oleh Papah dengan penuh tanggung jawab, jadi papah tidak bisa memilih-milih, Mia mengerti"

Mia hanya diam masih menumpukan dagu nya "Tapi sekarang mamah sedang sakit apa Papah tidak sayang Mamah, sampai tidak juga pulang." mata Mia mulai berkaca-kaca.

"Sayang, Papah itu sayang sekali sama Mamah sama Mia juga sangat sayang, nanti setelah tugas Papah selesai pasti Papah akan pulang, jangan sedih ya sayang nanti Mamah juga sedih." Sinta mengusap mata Mia yang mulai berair.

Mia mengusap matanya "Iya Mia tidak sedih lagi, tapi janji Mamah juga jangan sedih ya?" Mia menggerakkan jari kelingking nya.

Sinta tersenyum dan menyambut jari kelingking mungil milik Mia.

~~~

Evan-papi Erick hilir mudik mencari putra dan istrinya yang tiba-tiba menghilang di tengah-tengah pesta "Ini kemana dua-duanya, kalo lagi pesta begini kebiasaan ilang nya suka bareng?" Evan berdecak kesal.

Dan begitu melihat istrinya Evan langsung menggeleng pelan sambil berdecak karena melihat istrinya yang tengah mengobrol dengan seorang pria, apalagi yang ia tau pria yang diajak mengobrol istrinya itu adalah mantan istrinya yang terdahulu.

"Ehem!" Evan berdehem keras membuat Diana-mami Erick terkejut.

"Ish sayang kamu bikin kaget aja." Diana mengelus dada nya dan Evan langsung melingkar kan tangannya pada pinggang Diana posesif.

"Kalau begitu aku permisi ya Dian, kapan-kapan kita bisa mengobrol lagi?" ucap pria yang tadi mengobrol dengan nya.

Diana tersenyum kecil "Iya mungkin lain kali." dan setelah pria itu pergi Diana melirik suaminya yang menampilkan wajah datar.

"Issh sayang, kenapa wajah mu kau buat seperti triplek matrial seperti itu?" Diana mencubit kedua sisi pipi Evan.

"Yah, melihat istri ku bicara dengan mantan nya apa aku tidak boleh cemburu, anak hilang bukanya dicari malah asik-asikan dengan mantan, kalau aku yang mengobrol dengan mantan ku pasti sampai rumah kau akan langsung kesurupan melempar benda apapun di sekitar mu, bahkan sampai pernah Erick kau lempar saat itu untung saja aku menangkap nya?"

That Playboy Is My Calon Husband (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang