Part 8

3.4K 263 32
                                    

Happy reading 😊

Mia turun dari motornya sport Aldo, lalu merapikan pakaiannya "Ayo masuk." Ajak Aldo sembari merapikan rambutnya yang berantakan setelah melepas helm.

Mia mengangguk dan berjalan masuk ke dalam cafe itu diikuti Aldo di belakangnya, Mia dan Aldo tersenyum serempak ketika melihat Ressa yang duduk di salah satu bangku.

"Assalamu'alaikum!" Ucap Mia, sambil menggebrak pelan meja di hadapan Ressa.

Ressa berdecak pelan "Waalaikum salam!" Ucap Ressa dengan sedikit kesal karena terkejut, membuat Mia dan Aldo terkekeh "Kebiasaan, buat kaget aja." Mia kembali terkekeh dan langsung duduk.

"Udah-udah baru juga ketemu, udah berantem aja." Ucap Aldo.

"Yee kamu mah, kita berantem juga enggak beneran, ya kan Mia?" Mia mengangkat jempolnya sambil mengangguk setuju, membuat Aldo menggeleng pelan.

Erick duduk di atas sebuah tower, menatap kerap kerlip cahaya dari lampu rumah, yang bisa dilihatnya dari tempat duduknya saat ini. Jika dirinya sedang banyak pikiran, Erick lebih memilih menyendiri di tempat tinggi.

"Jadi bagaimana, kau tahu kan penyebab orangtuaku bertengkar? Kau kan asisten Papiku, jadi kau lebih sering bersamanya ketimbang Mamiku yang hanya sekertaris Papiku. " Erick menunduk, menatap seorang pria yang berdiri di bawah tower yang juga tengah mendongak ke arahnya.

"Saya kurang tahu Tuan Erick, penyebab bertengkar nya Tuan dan Nyonya. Tapi yang saya tahu, Tuan Evan dan Nyonya Diana mulai bertengkar, sejak kedatangan mantan Tuan Evan yang mengajak Tuan Evan untuk bekerja sama antar perusahaan." Ucap pria itu dengan sedikit keras karena Erick yang berada di tempat tinggi.

Erick mengangguk pelan, Setelahnya ia terdiam sesaat "Yasudah, kau bisa pulang. Terimakasih."

Pria itu mengangguk "Sama-sama Tuan Erick. Permisi" Ucapnya, setelah itu ia pergi berlalu meninggalkan Erick sendirian di atas tower.

Erick menuruni tower setelah selesai berfikir, ia berjalan sambil sesekali menendang kerikil di depannya "Aku harus menemui wanita yang membuat kedua orangtuaku bertengkar." Gumam Erick.

Erick menghentikan langkahnya ketika ia melihat wanita yang tengah duduk di kap mobil sendirian.

Erick berdehem lalu merapikan rambutnya, lalu berjalan ke arah wanita itu dengan senyum menggoda, seperti biasa "Hai cantik." Ucap Erick, wanita itu menoleh dan terlihat tersipu, bagaimana tidak ketika seorang  pria tampan dan atletis tiba-tiba datang dan memanggilnya cantik.

"Kenapa sendirian? Malam-malam begini tidak baik wanita cantik seperti mu sendirian, mau ku temani?" Wanita itu tersenyum manis lalu mengangguk membuat Erick tersenyum sumringah.

Belum sempat Erick duduk di sebelah wanita itu, ada sesuatu yang menariknya di belakang hingga akhirnya Erick jatuh terjengkang, membuat wanita itu yang juga melihatnya terkejut.

Erick menoleh ke belakang, ia yang baru saja ingin protes terdiam, ketika melihat pria di belakangnya jauh lebih besar dan berotot darinya "Mau apa kau mendekati Adikku!" Ucap pria itu garang, sedangkan wanita tadi langsung mencoba menenangkan Kakak nya itu.

Erick terlihat gelagapan "Pencuri!" Teriak Erick, membuat pria dan wanita di depannya menoleh dan dengan secepat kilat Erick langsung berdiri dan berlari meninggalkan Kakak beradik itu.

Erick menghembuskan nafas panjang setelah berhasil menjauh "Huh ya ampun, aku jadi kapok menggoda perempuan yang punya Kakak." Gumam Erick, kembali berjalan tak tentu arah.

Mia memandangi motor Aldo yang berjalan menjauh, membonceng Ressa. Tadi ketika mereka sedang makan-makan tanpa sengaja, Ressa memakan makanan yang membuat nya alergi hingga akhirnya Ressa harus segera pulang untuk meminum obat alergi nya, di mana supaya ia cepat sampai Aldo yang langsung mengantar Ressa pulang.

That Playboy Is My Calon Husband (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang