Part 7

2.9K 260 23
                                    

Happy reading 😊

"Perhatian semuanya!" Ucap Sura berat yang menggaung di lantai staff admin, membuat para karyawan disana berhenti bekerja dan mulai berkumpul di satu tempat.

"Ada apaan ya?" Bisik Mia pada Rio, Rio menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu.

Erick bersidekap menatap semua karyawan yang ada dilantai itu, hari ini dia mendapatkan kabar dari salah satu anak magang, yang mengatakan kalau para karyawan seringkali memerintah anak magang dengan semena-mena hingga akhirnya anak magang itu tidak bisa mengerjakan pekerjaannya sendiri.

Namun karena ia tidak tahu bagian mana yang melakukan itu, maka dia langsung sidak keseluruhan divisi untuk memperingatkan para karyawan yang memang merasa melakukan itu.

"Dengarkan semua, saya dengar di dalam Perusahaan OC ini ada kasus dimana karyawan di sini terkadang selalu memperlakukan mahasiswa magang dengan seenaknya, memerintahkan mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak berhubungan sama sekali dengan aktivitas magang itu sendiri. Jika hal ini masih terjadi lagi setelah pemberitahuan ini, maka saya tidak segan-segan untuk memberikan sanksi pemecatan, dan mungkin lebih parah apabila Pak Ray sampai mendengar hal ini, kalian akan langsung di blacklist dan kalian tahu bukan akan mustahil bagi kalian mencari pekerjaan di perusahaan manapun. Kalian tahu karena hal yang kalian lakukan itu bisa membuat citra perusahaan ini menjadi buruk." Semua yang ada disana mengangguk pelan.

"Baiklah cukup ini saja, dan ingat saya tidak main-main dengan ucapan saya, baiklah silahkan kembali bekerja." Semua kembali mengangguk dan mulai membubarkan diri.

Mia yang ikut membubarkan diri menoleh ketika tiba-tiba Erick memanggil nya "Mia sini!" Erick menggerakkan tangannya.

Mia menghela nafas lalu menghampiri Erick "Ada apa Pak?"

"Kamu kalau ada yang ganggu bilang saya, kamu kan anak magang juga disini." Ucap Erick dengan senyum menggoda dan kedipan sebelah mata.

Mia mengepalkan tangan, menahan diri untuk tidak menghantam  wajah Erick yang  menampakan wajah  genit seperti itu "Iya itu gampang Pak, saya permisi mau mengerjakan tugas saya lagi." Erick tersenyum tipis dan mengangguk.

Erick menatap punggung Mia lalu menggeleng, tahu kalau Mia tadi sedang menahan marah karena ia berikan tatapan menggoda seperti itu. Namun bukannya berniat berhenti, Erick justru semakin ingin menggoda Mia.

Mia membereskan berkas-berkas yang baru selesai dikerjakan nya, ia menongolkan kepalanya ke bilik kerja Kanya berniat mengajak istirahat dan langsung menepuk keningnya ketika bilik kerja Kanya kosong.

"Gua lupa, Kanya kan baru aja diangkat jadi seketaris CEO." Mia terkekeh dan mengeluarkan handphone nya dan mengirimkan pesan pada Kanya untuk istirahat bersama.

****
"Oh jadi elu yang buat Pak Erick sampai wanti-wanti para karyawan biar gak ganggu anak magang."

Kanya tersenyum dan mengangguk "Iya, setelah Pak Erick ajarin kerjaan sekertaris pada Kanya, Kanya beritahu itu deh."

Mia menggeleng " Gua gak nyangka, lu ternyata pintar juga. Tapi kenapa gak lu kasih tahu aja kalau si Bella dan teman-teman nya adalah pelakunya." Mia mengernyit.

"Kita kasih mereka kesempatan kedua Mia, siapa tahu mereka bisa berubah."

Mia mendengus "Iya terserah lu, tapi kalau gua jadi elu pasti gua kasih tahu pelakunya."

Kanya terkekeh "Tapi kan aku Kanya bukan Mia."

Mia menghela nafas panjang 'Punya teman begini amat, ya Allah.'

****
Mia berjalan keluar perusahaan sambil mengayunkan tas ditangannya dengan bosan. Kalau biasanya dia keluar bersama Kanya, hari ini dan seterusnya sepertinya ia akan keluar sendiri karena Kanya sebagai seorang seketaris pulang bersamaan dengan CEO perusahaan ini yang pulangnya berkisar jam 7 malam.

That Playboy Is My Calon Husband (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang