Happy reading 😊
Mia dan Erick berjalan beriringan keluar dari salah satu butik pakaian pengantin.
Mia menghentikan langkahnya ketika melewati sebuah toko pakaian muslimah, Erick yang melihat Mia berhenti akhirnya ikut berhenti. Mia menatap pakaian yang dipajang didepan toko itu dengan ekspresi tak terbaca. Dia mengingat dirinya dulu pernah memiliki niatan untuk berhijab, namun sampai sekarang belum terealisasikan, karena dirinya yang terus saja merasa belum siap, padahal ia tahu kalau ia melakukannya pasti orang disekelilingnya akan mendukungnya.
Erick menatap toko itu dan Mia secara bergantian "Mia mau beli baju yang didalam?"
Mia lalu menatap Erick, ia ingin tahu apakah calon suaminya juga akan mendukung keputusan nya "Bagaimana menurutmu jika aku menggunakan pakaian tertutup?" Tidak menjawab, Mia justru balik bertanya.
Erick tersenyum "Apa maksud Mia? Tentu saja aku senang!" Ucap Erick heboh, membuat Mia tersenyum tipis "Aku bukanlah pria yang akan berbangga diri kalau nanti kecantikan dan tubuh Mia dipuji oleh pria lain, aku 100% mendukung."
Mia merapikan anak rambutnya yang berterbangan tertiup angin, Mia menghela nafas "Tapi sepertinya aku belum siap, kalau harus benar-benar tertutup seperti Kanya."
Erick tersenyum "Semuanya bisa Mia lakukan secara bertahap kok."
Mia tersenyum dan mengangguk, matanya menyiratkan sebuah keinginan yang kuat. Mia lalu menarik Erick untuk masuk ke toko itu, membuat Erick tersenyum tipis.
(Contoh pakaian)
"Yang seperti ini, sepertinya cocok untukku." Mia memandangi penampilannya di cermin ruang ganti.
Mia lalu keluar dari ruang ganti masih dengan menggunakan pakaiannya tadi "Bagaimana?" Tanya Mia pada Erick.
Erick tersenyum lalu mengacungkan jempolnya "Perfect!" Mendengarnya Mia menghela nafas lega "Ambil beberapa pasang yang lain, nanti biar aku yang bayar." Erick menghampiri Mia.
Mia menggeleng "Tidak, ini barang kebutuhan ku sendiri jadi aku akan membayarnya dengan uangku sendiri." Mendengarnya Erick terlihat mulai merajuk karena niat baiknya ditolak Mia "Tapi ketika kita menikah nanti, kau yang akan membayar semua kebutuhan ku." Mia menunjuk dada Erick, membuat Erick tersenyum.
"Baiklah-baiklah, kali ini aku mengalah." Erick mengibaskan tangannya.
Mia tersenyum lalu kembali berjalan ke arah baju-baju yang digantung, dan kembali memilih pakaian juga turban yang akan dipakainya.
"Oh ya, berarti nanti aku menggunakan pakaian pengantin yang tertutup ya, kita nanti kembali ke butik untuk merubah model yang sebelumnya?" Mia menatap Erick.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Playboy Is My Calon Husband (Tamat)
Roman d'amourErick, pria Playboy dengan sifatnya yang kekanak-kanakan bahkan terkadang manja jika berada disekitar orang-orang terdekatnya. Ketika pertama kali bertemu Mia, Erick langsung meniatkan dalam kepalanya untuk menaklukkan Mia yang terlihat anti pada pr...