Part 13

2.8K 263 7
                                    

Happy reading 😊

Erick membuka matanya ketika sinar matahari menerpa wajahnya, Erick menatap sekelilingnya "Mia?" Panggil Erick.

"Mia?" Erick menoleh dan mendapati sang Mami berdiri di dekat gorden sambil bersidekap "Siapa Mia?! Kamu melakukan hal tidak-tidak dengan seorang perempuan ya?!" Diana menyipitkan matanya tajam.

Erick menggeleng cepat "Tidak Mami! Aku tadi hanya mengigau." Kilah Erick sambil menyengir, membuat Diana menggeleng.

'Mia tidak bilang-bilang ingin pulang.' batin Erick, terlihat wajah Erick yang sedikit kecewa.

"Yasudah sana mandi, ayo Mami bantu lepaskan pakaianmu, kau pasti kesulitan melakukannya kan?" Erick mengangguk pelan.

***

Mia meletakkan nasi goreng ke atas piring lalu memindahkan piring itu ke depan sang Papah "Papah, akhir-akhir ini nanti Mia pulang agak telat ya Pah." Ucap Mia.

Harris mengangguk "Iya tidak apa-apa, pasti karena mengerjakan skripsi kan?"

Mia mengerjapkan matanya dan tersenyum tipis, ia tidak ingin menyangkal, karena ia takut kalau ia justru dilarang jika ia mengatakan kalau ia pulang telat karena menjadi tangan kanan Erick, lagipun seperti tebakan sang Papah, ia juga mengerjakan skripsi ketika di mansion Erick.

**

Erick menyipitkan matanya sambil berkacak pinggang di depan pintu utama mansion nya, menatap Mia yang baru saja datang "Kakak kenapa sih?!" Ucap Mia yang sudah mulai risih.

"Aku yang harusnya bilang kenapa? Kau pulang tanpa pamit sedikit pun padaku, kau ini bagaimana?"

Mia menghela nafas "Kau tidur nyenyak sekali, aku tidak tega membangunkan mu."

Erick menghela nafas panjang "Baiklah lain kali kalau aku tidur nyenyak sekalipun, kau bangunkan aku. Kalau tidak, kau tidak akan aku ijinkan pulang, karena aku akan meminta satpam untuk tidak membiarkan mu keluar dan akhirnya kau harus menginap disini."

Mia berdecih "Memangnya kau siapa melarang ku begitu?"

Erick terdiam sesaat "Bukan siapa-siapa. Tapi pokoknya kau harus ikuti kataku, titik." Erick meninggalkan Mia, membuat Mia lagi-lagi berdecih.

"Dan oh ya segera ke kamarku dan bereskan kamarku!" Teriak Erick.

Mia menghembuskan nafas panjang "Dalam peribahasa, karena nila setitik rusak susu sebelanga, karena kelakuan nya hari ini, membuatku benar-benar melupakan semua kebaikan yang sudah dilakukannya." Mia berjalan malas menuju kamar Erick.

***

"Jangan ditutup pintunya! Bisa jadi fitnah!" Teriak Mia ketika Erick menutup pintu kamar nya.

"Tidak apa-apa, kan kalau digrebek tinggal menikah." Ucap Erick dengan entengnya.

Mia menghela nafas, lalu mengambil sebuah vas bunga yang ada di diatas meja.

"Vas ini kalau kena kepala rasanya pasti sakit." Gumam Mia.

Erick membelak lalu membuka lebar-lebar pintu kamarnya "Sudah-sudah! Lihat kan?!" Mia mendengus, lalu kembali meletakkan vas bunga yang dipegangnya.

That Playboy Is My Calon Husband (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang