Happy reading 😊
Mia menghela nafas panjang ketika salah satu karyawati memintanya membuatkannya minum untuk kesekian kalinya.
Bahkan temannya Kanya, juga tidak lepas dari perintah itu karena teman-teman karyawati itu, juga meminta Kanya membuatkan mereka minuman, namun bedanya Kanya masih bisa tersenyum setelah diperintah macam sedang praktek kerja menjadi office girl.
"Ini Mba Bella, silahkan." Mia tersenyum paksa dan meletakan teh buatannya keatas meja karyawati itu.
Yang dipanggil Bella melirik minuman yang ada diatas meja dan meminumnya sedikit, Bella mengernyit setelah meminum teh itu.
"Heh anak magang! Kan sudah dibilang jangan manis-manis, kenapa ini manis sekali, kau ingin membuatku diabetes!" Bella menaruh kasar cangkir itu.
"Terus Mba maunya apa?" Tanya Mia dengan menahan amarah.
"Ya buatin lagi lah! Gimana sih!" Mia menghela nafas dan berbalik pergi "Ini bawa sekalian!" Teriak Bella lagi, membuat Mia mengepalkan tangannya menahan amarahnya dan mengambil cangkir itu dengan kasar.
Mia menghela nafas panjang setelah selesai membuatkan Bella minuman, dan ketika Mia berniat untuk duduk suara Bella memanggilnya membuat Mia kembali berdiri.
"Ini nenek lampir mau ngapain lagi sih." Ucap Mia gemas."Siapa nenek lampir?" Ucap Kanya yang kebetulan lewat didepan bilik kerja Mia untuk kembali ke bilik kerjanya.
"Ya nenek-nenek." Ucap Mia sedikit emosi lalu pergi menemui Bella sedangkan Kanya hanya mengangguk pelan dan kembali ke bilik kerja nya.
"Iya Mba Bella ada apa?" Tanya Mia dengan senyum terpaksa.
"Sebentar lagi kan istirahat makan siang, pesankan aku makanan dikantin agar kami tidak perlu mengantri lagi." Bella memberikan 1 lembar 50 ribu.
Mia menatap uang ditangannya "Tapi ini belum istirahat Mba, nanti saya bisa kena marah kalau ketahuan."
Bella memutar matanya malas "Ya jangan sampai ketahuan lah, bodoh banget sih. Cepetan sana dan oh ya menunya seperti kemarin!" Bella mengibaskan tangannya.
Mia berdecak dan berjalan menuju lift menuju kantin yang berada dilantai 1 dekat lobi.
Mia memasuki kantin yang bernuansa restoran bintang lima itu dengan ketar-ketir, takut bertemu dengan staff HRD yang pasti akan langsung menegurnya jika ketahuan pergi ke kantin saat masih jam kerja.
Mia berlari kecil menuju tempat pemesanan sambil menatap sekelilingnya yang hanya ada beberapa karyawan yang bisa Mia tebak tengah meeting dengan kliennya.
"Mia!" Mia berjengit kaget ketika tiba-tiba ada yang memanggilnya dan juga menepuk pundaknya.
Mia menoleh dan menghela nafas lega karena ternyata yang memanggil nya adalah Kanya "Kok lu bisa sampai ke sini?" Tanya Mia.
"Kanya juga disuruh teman-teman Mba Bella buat pesen makanan." Kanya tersenyum.
Keduanya segera memesan makanan sebelum ada staff HRD yang memergoki mereka.
"Ehem! Kalian sedang apa disini bukankah ini masih jam bekerja." Keduanya yang baru saja selesai memesan makanan dibuat terkejut dengan suara berat dibelakang mereka.
Mia dan Kanya saling bertatapan lalu balik badan dan mendapati Erick yang tengah bersidekap "Kami sedang pesan makanan Pak." Jawab Kanya jujur membuat Mia meringis mendengarnya.
Erick menggeleng "Jam istirahat masih 10 menit lagi dan kalian sudah memesan makanan, ya ampun apa kalian tidak bisa disiplin."
"Maaf Pak salah kami, sepertinya jam kami terlalu cepat." Ucap Mia mencoba berkilah.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Playboy Is My Calon Husband (Tamat)
RomanceErick, pria Playboy dengan sifatnya yang kekanak-kanakan bahkan terkadang manja jika berada disekitar orang-orang terdekatnya. Ketika pertama kali bertemu Mia, Erick langsung meniatkan dalam kepalanya untuk menaklukkan Mia yang terlihat anti pada pr...