Happy reading 😊
Mia yang tengah sibuk mengerjakan pekerjaannya, mengalihkan pandangannya dari monitor didepannya pada handphone nya yang bergetar, Mia mengernyit mendapati pesan dari Aldo, Dimana tiba-tiba ia bertanya mengenai tempatnya praktek kerja, tanpa bertanya Mia langsung membalas dan memberitahukan nya. Lalu Setelahnya ia kembali bekerja.
**
Mia berjalan keluar perusahaan sambil memandangi handphone nya, memantau ojek online yang tengah di pesanannya.
Mia mengernyit ketika melihat sebuah motor sport berhenti didepannya, dengan si pengendara menggunakan helm full face, Mia menggeser posisi nya supaya tidak berhadapan dengan motor itu. Dan ia juga tahu persis kalau itu bukanlah ojol yang dipesannya, jadi tidak mungkin si pengendara berhenti karena dirinya.
"Mia." Panggil si pengendara motor, membuat Mia mengernyit. Mia langsung menghela nafas panjang, ketika helm terbuka dan menampakkan wajah Pras yang begitu bahagia.
Pras berjalan cepat mendekati Mia "Mia jadi benar kau praktek kerja disini?"
"Kau tahu darimana?" Tanya Mia. Pras tersenyum dan mengendikan bahunya, membuat Mia berdecih.
"Aku ingin mengajakmu jalan, kau mau?" Tanya Pras dengan senyum sumringah, seolah Mia menerima ajakannya.
"Aku tidak mau, aku mau pulang." Mia kembali menggeser tubuhnya untuk menjauh dari Pras.
Pras tersenyum semakin mendekati Mia, membuat Mia benar-benar risih "Apa kau tidak bisa menjauh? Berhentilah membujukku, carilah wanita lain." Ucap Mia sedikit emosi.
"Aku tidak mau, aku maunya kau." Mia bergidik jijik, seolah ingin menunjukan kalau ia benar-benar tidak mau bersama dengan Pras.
Mia tersenyum tipis "Oh ya Mia, apa kau tidak penasaran, bagaimana aku bisa tahu tempatmu magang?"
Mia mengernyit lalu mengendikan bahunya tidak peduli, membuat Pras berdecak "Kau ini selalu saja acuh. Padahal aku selalu mengajakmu jalan, tapi kau selalu menolak, membuatku kali ini harus sedikit nekat." Pras tersenyum misterius "Biar ku beritahu, yang membantuku mengetahui tempatmu magang adalah orang yang sama yang memberikan nomerku dulu padaku." Pras tersenyum tipis.
Mia mengernyit "Aldo?" Gumamnya.
Pras menjentikkan jarinya "Benar, tapi kali ini dia tidak mau bekerjasama. Jadi aku sedikit memaksanya. Dan yang tadi mengirimi pesan adalah aku yang menggunakan handphonenya." Pras menunjukan handphonenya yang menampakkan Aldo terduduk dengan tangan dan kaki terikat ke kursi.
Mia membelak "Kau sudah gila?!"
Pras tersenyum "Aku bisa menyakitinya jika kau tidak mau jalan dengan ku, dan oh ya aku bukan gila, hanya sedikit ambisius. Karena prinsip ku adalah, aku akan mendapatkan apa yang ku inginkan." Mia mengepalkan tangannya.
"Jadi, ayo kita pergi ke bioskop, makan malam, dan pergi ke tempat menyenangkan, bagaimana?" Tanya Pras, membuat Mia terdiam "Taruhannya adalah temanmu ini loh, dia bisa tersakiti kalau kau menolak."
Mia menghembuskan nafas panjang "Baiklah, tapi setelah itu kau lepaskan dia." Pras tersenyum dan mengangguk.
Setelah mengcancel orderan ojek online nya, Mia akhirnya pergi bersama dengan Pras.
Pras menghentikan motornya di parkiran sebuah mall "Berikan handphone mu." Ucap Pras, pada Mia yang tengah membuka helmnya. Mia mengernyit heran, membuat Pras tersenyum "Aku tidak ingin ada yang mengganggu. Kau tidak ingin temanmu terluka kan?" Mia berdecih, lalu memberikan handphonenya pada Pras. Lalu Pras menaruh handphone Mia ke dalam bagasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Playboy Is My Calon Husband (Tamat)
RomanceErick, pria Playboy dengan sifatnya yang kekanak-kanakan bahkan terkadang manja jika berada disekitar orang-orang terdekatnya. Ketika pertama kali bertemu Mia, Erick langsung meniatkan dalam kepalanya untuk menaklukkan Mia yang terlihat anti pada pr...