Pada detik itu juga, isi kepala gadis berumur 5 tahun itu gelap seketika, melihat ibunya terkapar di tanah dengan kepala yang terpisah dari badannya.
Bagi Ryoubi itu adalah pemandangan paling menyeramkan yang pernah ia lihat, Ryoubi sering melihat ibunya tertidur tapi tidak dengan kepala yang terpisah.
"I-ibu--"
"DIAM JANGAN BERGERAK DASAR IBLIS JAHAT!!"
para manusia berpakaian serba hitam tiba tiba masuk ke dalam gubuk milik Ryoubi dan mengacungkan pedangnya tepat pada leher Ryoubi.
"Kau!! Gara gara makhluk seperti mu!! Aku kehilangan keluarga!!"
"Ta-tapi... Ka-kalian mem.. bunuh ibu... Ibuku... Ka-kami salah apa...? Kami tidak... Pe-pernah mengganggu... Kalian"
Salah satu anggota manusia berpakaian hitam itu mendekati Ryoubi dan menjambak rambutnya dengan sangat keras, hingga Ryoubi berteriak kesakitan
"Sa-sakit!! Hentikan!" Ucap lirih Ryoubi sambil memegangi kepalanya.
"KAU BILANG KALIAN SALAH APA?! KARENA KALIAN HIDUP KELUARGA KU MENJADI KORBAN!! ADIK KU DIMAKAN OLEH ONI JELEK SEPEETI KALIAN!!"
"tapi, kami bukan oni!"
"O-oi! Bukannya ini terlalu berlebihan, seharusnya kita langsung membunuhnya saja, dia terlihat seperti anak kecil, aku tidak tega" ucap pria berpakaian hitam yg lainnya.
Ryoubi, yang masih merintih kesakitan mencoba melawan, namun perlawanannya sia sia, Ryoubi hanyalah gadis kecil yang tidak bisa melakukan apapun.
Semakin lama teriakan sakitnya berubah menjadi lirihan tangisan. Dia sadar bahwa sekarang tak ada lagi yang bisa melindunginya, Ryoubi benar benar sendiri, dan sekarang keadaannya pun sangat buruk, sebentar lagi Ryoubi juga akan terbunuh.
"Kenapa kau menangis dasar oni sialan! Sekarang kau mau minta dikasihani? Mencoba berpura pura menjadi manusia?! Dasar tidak tahu diri!!"
Pria itu langsung membanting Ryoubi ke tanah dan menusuk lengan atasnya dengan pedang.
Ryoubi merintih kesakitan sambil menangis meminta tolong, tapi tak ada seorang pun yang mau menolongnya.
Ryoubi yang merintih kesakitan hanya bisa memanggil ibunya yang sudah tak bernyawa, berharap ibunya bangkit dan menyelamatkan nya dari penderitaan ini, selama ini Ryoubi hidup bahagia dengan ibunya walau serba kekurangan, Ryoubi merasa sangat nyaman dan bahagia ketika berada disamping ibunya. Namun sekarang ibunya sudah tak bisa melindunginya lagi.
"I-ibu--... Sakit... Tolong aku" ucap Ryoubi dengan rintihan dan airmata yang terus mengalir dari matanya.
"Kau mau meminta tolong pada mayat ini?!! Dasar gila!!!"
Pria itu semakin mengencangkan tusukan pedangnya dan menyebabkan Ryoubi berteriak sangat keras.
--
"Hentikan!!!" Seru seseorang dari kejauhan.
Terlihat seorang pria paruh baya yang mengenakan topeng tengu, dan 2 anak laki laki yang berjalan disampingnya.
"Apa yang kalian lakukan itu adalah perbuatan yang sangat hina! Lepaskan Gadis itu!!"
"Ta-tapi, Urokodaki-sama, mereka adalah oni!" Ucap para pria yang menyiksa Ryoubi.
"Apa kau lihat mayat yang terbaring disana?! Apa dia berubah menjadi abu? Apakan dia masih bergerak?! Kalian telah membunuh seorang manusia!"
Para pria itu panik dan tak bisa berkata apa apa. Mereka kemudian berlalu meninggalkan mereka dan Ryoubi yang tangannya masih tertancap pedang.
"Giyuu, sabito, tolong beresekan mayat itu" ucap pria yang barusan dipanggil Urokodaki-sama.
"Berhenti!! Jangan sentuh ibuku!!"
"Tenanglah, kami tidak akan menyakitimu"
Urokodaki-sama mencoba untuk melepaskan pedang dari lengan Ryoubi, dengan perlahan dan menutup lukanya dengan kain yang diikatkan pada tangannya.
Anak laki laki yang dipanggil Giyuu dan Sabito itu pun membungkuk mayat ibu Ryoubi dengan sebuah kain.
"Gadis yang malang" guman anak laki laki bersurai peach itu.
Yang satunya lagi hanya bisa diam memperhatikan Ryoubi yang masih menangis sambil memeluk mayat ibunya.
"Kita harus segera menguburnya sebelum mayatnya membusuk" ucap Urokodaki-sama.
Pada akhirnya Ryoubi menurut, meski air matanya masih mengalir deras.
Didepan makam ibunya, Ryoubi terus saja berdiri memandang batu nisan yang dibuat seadanya.
"Nak, ikutlah dengan kami, kami akan merawatmu" ucap pria paruh baya dengan suara yang sangat lembut.
2 anak laki laki dibelakangnya hanya bisa terdiam, menatap iba pada Ryoubi yang tak henti hentinya menangis.
---
Pada akhirnya Ryoubi mengikuti kata kata Urokodaki dan pergi bersamanya.
Sepanjang perjalanan, Ryoubi tidak mengeluarkan kata kata sedikitpun, airmata nya pun kini telah kering.
"Siapa namamu?" Urokodaki mencoba untuk membuat nya berbicara.
Yang ditanya hanya bisa diam sambil memandang sesuatu yang sebenay tak ada, ya Ryoubi masih tidak percaya pada kenyataan ini.
"Paman, apa ibuku benar benar mati?" Ryoubi pun akhirnya mengeluarkan suaranya, namun entah kenapa kata kata pertamanya itu membuat Urokodaki merasa sakit.
"Nak, ibumu kini telah hidup bahagia di tempat yang sangat jauh, jangan biarkan dia merasa bersedih karena melihat mu yang seperti ini"
"Apa sebentar lagi aku akan mati, paman?"
Urokodaki yang mendengar perkataan itu dari mulut seorang gadis kecil berumur 5 tahun hanya bisa terdiam dan memeluknya.
"Jadilah kuat, nak"
----
Kediaman Urokodaki, sepertinya.
Disana banyak sekali anak anak yang sedang berlatih pedang dan lainnya. Banyak anak seusia dengan Ryoubi juga, tapi Ryoubi masih enggan untuk berbaur dengan mereka.
"Baik anak anak, kita kedatangan anggota baru" seru Urokodaki seraya mengumpulkan anak anak yang lain.
Ryoubi yang tak terbiasa ada didalam keramaian hanya bisa bersembunyi dibelakang tubuh Urokodaki.
"Jangan takut, mereka semua baik, sebutkan saja namamu" Urokodaki mencoba menghilangkan rasa takut Ryoubi.
"Hai, namaku Makomo, namamu siapa?" Seorang anak perempuan yang lebih tua dari Ryoubi mencoba bertanya pada Ryoubi.
"Na-namaku.... Ryoubi..."
"Nama yang bagus! Kuharap kita bisa berteman Ryo-chan!" Seru gadis berambut hitam itu.
"Mo-mohon bantuannya Makomo-nee sama!"
Akhirnya episode 1 nya 😤😤 kayanya kelamaan banget GX sih?!! Pada bosen ya 😅😅 hadeuh... Mengo mengo 😅😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba : Hikari no Kakumei-hen
Fanfictionketika aku terlahir sebagai iblis, dilahirkan dalam keadaan hina, dan ditakdirkan untuk memburu sesama ku, namun yang sampai ini aku cari adalah cahaya yang merubah kehidupan ku WARNING!! TYPO BETEBARAN, BAHASA YANG EDAN ELING, CERITA YANG MEMBELOT ...