Langit mulai berubah menjadi jingga, udara panas berubah menjadi udara dingin.
Kini Ryoubi telah terbangun dari tidurnya, dia bingung saat melihat Haori milik Kyoujuurou yang menyelimuti tubuhnya, dia juga bingung kenapa ia bisa ada dikamar nya dan tertidur.
Mengabaikan apa yang terjadi, Ryoubi kemudian bersiap siap memakai seragam nya dan mengambil katana.
Saatnya bekerja.
Sebelum berangkat, Ryoubi melipat Haori milik Kyoujuurou dan membawanya, Ryoubi berniat untuk mengembalikan nya pada Kyoujuurou dan berterima kasih.
"Aku datang nyaa~"
Nyatan kucing milik Ryoubi memasuki kamarnya, benar, Nyatan dan Ryoubi tidak tinggal bersama, itu karena Nyatan tidak begitu suka dengan Ryoubi yang marah marah padanya jika dia malas malasan.
Ryoubi masih bersiap siap, mengikat rambutnya dan menyelipkan nichirin dipinggangnya.
"Kali ini kau akan berburu dengan Sabito, nyaa~"
"Eh?! Sabito nii san? Kenapa?"
"Entahlah nyaa~ itu perintah dari Oyakata sama nyaa~"
Ryoubi yang tidak merasa keberatan akhirnya mulai berjalan keluar rumahnya, berjalan menuju kediaman Oyakata sama, setelah berpamitan, Ryoubi berjalan ke gerbang depan dan bertemu dengan Sabito yang sepertinya sudah siap lebih awal.
"Maaf menunggu, nii sama!" Seru Ryoubi sambil berlari kearah Sabito yang sedang menunggunya.
"Tidak apa apa, tapi apa tidak masalah aku ikut denganmu? Biasanya kau bekerja sendirian?"
"Tidak apa apa, lagipula jika bersama Sabito nii sama, aku rasa aku tidak perlu khawatir"
Ryoubi tersenyum pada Sabito, rona merah muncul dipipi Sabito.
Tak berlama lama mereka kemudian langsung berangkat pergi.
Tempatnya tidak begitu jauh, mungkin hanya sekitar 20 menit perjalanan, mereka akan menemukan desa yang saat ini sedang mengadakan festival kembang api. Belum ada tanda tanda ancaman, tapi mereka berdua ditugaskan untuk patroli.
---
Mereka sampai didesa itu.
Ryoubi yang melihat cahaya dan keramaian merasa terkesima, karena sudah lama ia tidak pergi ke tempat seperti ini.
Ryoubi terlihat seperti anak kecil yang sangat tertarik dengan kembang api Dimata Sabito. Sangat manis. Sabito pun tersenyum kearah Ryoubi.
"Bagaimana kalau kita beli makanan dulu?" Tanya Sabito.
Yang ditanya setuju dengan memasang wajah yang bersinar sinar.
Mereka pun berjalan ke stand makanan yang ingin mereka beli.
Tidak disangka, ternyata festival itu dihadiri oleh banyak sekali orang, bahkan Ryoubi terpisah dengan Sabito karena tubuhnya yang kecil terbawa hanyut oleh kawanan manusia yang memenuhi tempat itu.
Ryoubi tersesat.
Kini ia sendiri, bahkan ia juga terpisah dari Nyatan.
Yang bisa Ryoubi lakukan sekarang hanya jongkok dipinggir jalanan dan menunggu datangnya Sabito.
"Ryou Chan!"
Tak lama Ryoubi mendengar seseorang memanggil namanya.
Ryoubi langsung berdua dan melihat sosok Sabito yang keluar dari kerumunan manusia dan berlari kearahnya.
"Apa kau baik baik saja? Maaf aku meninggalkan mu!" Ucap Sabito dengan nafas yang terengah engah karena lelah mencari Ryoubi yang terpisah darinya.
"Aku tidak apa apa, Sabito nii sama tidak perlu khawatir"
Sabito menjulurkan tangannya ke arah Ryoubi.
"Oh! Ini uangnya!" Ryoubi memberikan uang pada Sabito karena sudah membelikan makanan.
Sabito kaget dan langsung mengembalikan uang yang diberikan oleh Ryoubi.
"Bu-bukan begitu! Aku tidak memintamu untuk membayar!!" Seru Sabito dengan wajah memerah.
Ryoubi memiringkan kepalanya tanda bingung.
Sabito seperti tahu bahwa Ryoubi tidak mengerti apa yang dia maksud.
Sabito menggaruk pipinya.
"Itu... Bahaya kan kalau kau tersesat lagi, jadi, supaya kau tidak terpisah, sebaiknya kau memegang tanganku.." ucap Sabito sambil memalingkan wajahnya yang merah.
Kini Ryoubi mengerti dengan apa yang Sabito maksud, dengan wajahnya yang gembira, Ryoubi Langsung menggenggam tangan Sabito.
"Ayo kita pergi! Sabito nii sama!" Seru Ryoubi sambil tersenyum lebar kearah Sabito.
Sabito tersenyum dan kembali berjalan, lagi lagi Ryoubi terbawa arus, namun kali ini Sabito memegangnya hingga Ryoubi tidak terpisah.
Setelah lelah berkeliling sembari patroli, Ryoubi dan Sabito istirahat disebuah bangku yang ada tidak jauh dari lokasi acara festival itu.
Mereka duduk dan memakan makanan yang mereka beli.
Dengan cepat makanan yang mereka beli habis begitu saja.
Ryoubi menatap kearah langit malam yang dipenuhi oleh bintang. Bersenandung sambil memejamkan matanya.
"Lagu apa itu?" Tanya Sabito yang mendengar Ryoubi bersenandung.
"Itu lagu yang sering ibuku nyanyikan ketika aku kecil, aku sangat menyukai nya" seru Ryoubi sambil tersenyum.
"Lagu yang indah"
"Terimakasih!"
Suasana menjadi sunyi.
"Nee.. Ryoubi... Menurut aku itu apa?" Ucap Sabito.
Ryoubi menengok kearah Sabito dan bingung, ia berpikir jawaban seperti apa yang harus ia keluarkan.
"Tentu saja Sabito nii sama itu seperti KAKAK ku!"
Sebuah tembakan tepat mengenai dada Sabito dan terasa sangat sakit.
"Be-begitukah..."
Sabito menampakkan wajah yang sangat kecewa.
Tapi tentu saja Sabito tidak ingin menyerah begitu saja.
"Ryoubi! Aku- Mencintai mu!!" Seru Sabito dengan yakin
#tbc
Uwow 🤣🤣🤣 Sabito GX mau kalah dari Kyoujuurou ternyata 🤣🤣🤣 ya ampun, pada bucin Ryoubi ini 🤣🤣🤣 kira kira Ryoubi jawab apa ya?!! 😆😆 Tunggu aja kelanjutannya ya 😆 stay tune 😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba : Hikari no Kakumei-hen
Fanfictionketika aku terlahir sebagai iblis, dilahirkan dalam keadaan hina, dan ditakdirkan untuk memburu sesama ku, namun yang sampai ini aku cari adalah cahaya yang merubah kehidupan ku WARNING!! TYPO BETEBARAN, BAHASA YANG EDAN ELING, CERITA YANG MEMBELOT ...