Ryoubi terlempar cukup jauh dari tempat asalnya. Sekarang Ryoubi sendirian. Dan yang membuatnya terkejut lagi adalah, sekarang dia dikelilingi oleh kumpulan Oni.
"Aku tak punya banyak waktu sekarang!! Menyingkirlah kalian!!!" Seru Ryoubi sambil memasang kuda kuda.
Namun para Oni sepertinya meremehkan Ryoubi.
"Haha~ gadis kecil... Apakah kau tersesat? Bagaimana kalau kau ikut dengan kami?" Ucap Oni yang meremehkan Ryoubi.
Kerena merasa diremehkan, Ryoubi menggembungkan pipinya karena kesal dan bersiap menyerang dengan tebasan katananya.
"Baiklah kalau kalian tidak mau menyingkir!! Dengan senang hati aku akan membunuh kalian semua, bersamaan" kali ini Ryoubi benar benar menyiapkan katananya, ditemani oleh senyuman dead glare yang baru baru ini dia pelajari.
Oni yang awalnya meremehkan Ryoubi sekarang terlihat panik karena melihat kuda kuda Ryoubi yang sangat bagus.
"Yami no Kokyu!!! Ichi no Kata!! Onigari!!
Hanya dengan 1 tebasan Ryoubi berhasil membunuh seluruh Oni yang mengerubunginya, jumlah nya sekitar 5 Oni.
"Yosh~ sekarang aku harus bergegas ke tempat Sabito nii sama dan Makomo nee sama" Ryoubi Bergegas pergi tengan ekspresi riangnya(?)
---
Ditempat sabito dan Makomo.
Sabito sudah terluka parah karena melindungi Makomo dari serangan Oni raksasa tadi.
Tak lama Giyuu datang untuk menolong Sabito dan Makomo.
Pertarungan antara Oni raksasa, Giyuu dan sabito pun terjadi.
Pertarungan sangat sengit, namun hasilnya nihil, Giyuu dan Sabito kalah telak.
"Makomo!!! Pergilah bersama Giyuu!" Seru Sabito sambil menahan rasa sakit karena luka yang ditimbulkan dari pertarungannya dengan Oni raksasa.
"Aku tidak akan meninggalkan mu Sabito!!" Seru Giyuu yang menolak perintah Sabito untuk kabur bersama Makomo.
"PERGI SEKARANG JUGA!!" Sabito semakin menegaskan suaranya untuk membuat Giyuu dan Makomo pergi dari hadapan Oni yang sangat besar.
"Ayo pergi giyuu san!"
"Tapi---"
Giyuu melihat wajah Makomo yang sangat putus asa, Giyuu tahu bahwa sebenarnya Makomo tidak ingin meninggalkan Sabito, tapi, jika ini keputusan Sabito, maka Makomo akan menurutinya.
Akhirnya Makomo dan Giyuu pergi dari tempat Sabito, meninggalkannya sendirian bersama dengan Oni yang sebentar lagi akan membunuhnya.
"Makomo! Kenapa kau---"
Giyuu terkejut karena sekarang Makomo sedang menangis sambil berlari bersama Giyuu.
Tak lama, Makomo menghentikan langkahnya.
"Giyuu! Sepertinya aku akan kembali ke tempat Sabito san!"
"Tunggu--!"
Belum selesai Giyuu menyelesaikan dialognya, Ryoubi datang dari arah belakang Makomo dengan kecepatan yang luar biasa.
"Aku ketempat Sabito nii sama dulu!! Jaaa~~" seru Ryoubi dan kemudian menghilang.
Makomo dan Giyuu speechless.
---
Sekarang Sabito sedang terkapar tak bisa bergerak didepan Oni raksasa yang dari tadi ia lawan. Tubuhnya semakin lemah, bahkan untuk berdiri pun Sabito sudah tidak bisa.
"Sepertinya aku akan mati disini... Giyuu, Makomo, tolong jaga Ryoubi" gumam Sabito sambil melihat ke arah Ini yang sebentar lagi membunuhnya.
"SABITO NII SAMA!!!!" Ryoubi berteriak dari jauh, membuat Sabito dan Ini raksasa itu terkejut.
"Eeeh?!!! Ryoubi?! Kenapa kau ada disini?!! Pergi sekarang juga atau kau akan dibunuh oleh Oni!!"
Saat Sabito menyelesaikan kata katanya Ryoubi meloncat setinggi-tingginya hingga siluetnya terlihat menghalangi bulan.
"Yami no Kokyu!! Roku no Kata!! Kubi Sekkai!!"
Secepat kilat Ryoubi melewati Oni raksasa tersebut tanpa suara sedikitpun. Oni itu terdiam sejenak.
"Fyuuh~ Sabito nii sama tidak apa apa?!" Tanya Ryoubi dengan senyuman manisnya tanpa melihat lagi keadaan Oni yang baru saja dia tebas.
Sabito tentu saja sangat sangat terkejut dengan kejadian beberapa detik yang lalu.
"Ano... Ryoubi san?" Tiba tiba saja Sabito menjadi lebih sopan.
Ryoubi tetap tersenyum manis tanpa mempedulikan bahwa saat ini Sabito sedang takut setengah mati. Ketakutannya pada Ryoubi sekarang lebih besar daripada rasa takut Sabito pada Oni.
Oni yang barusan terabaikan ternyata kepalanya sudah terpisah, hanya saja sayatan yang ditimbulkan dari serangan Ryoubi sangat tipis, bahkan saking tipisnya kepala Oni raksasa itu tidak terlepas.
Ryoubi mendekati Sabitonyang sedang terluka parah, duduk disebelahnya dan menancapkan katananya disebelah Sabito.
"Eisei!"
Sebuah asap merah keluar dari tangan Ryoubi dan menyelimuti tubuh Sabito.
"Aku sedang menyembuhkan lukamu, jangan khawatir" sekali lagi Ryoubi menampilkan senyuman manisnya.
Namun tentu saja, banyak hal yang tidak diketahui oleh Sabito, sehingga tubuh Sabito sekarang mengalami keringat dingin dan tubuh yang bergetar hebat.
#tbc
Nah loh, apa yang terjadi sama Ryoubi ya? Kok jadi aneh begitu??? Tunggu kelanjutannya ya 😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba : Hikari no Kakumei-hen
Fanfictionketika aku terlahir sebagai iblis, dilahirkan dalam keadaan hina, dan ditakdirkan untuk memburu sesama ku, namun yang sampai ini aku cari adalah cahaya yang merubah kehidupan ku WARNING!! TYPO BETEBARAN, BAHASA YANG EDAN ELING, CERITA YANG MEMBELOT ...