Besoknya, saat latihan pagi hari.
"Sa-sabito, giyuu, lihat!" Makomo menunjuk ke arah Ryoubi yang mengangkat benda tak wajar.
Ya tidak wajar, saat ini Ryoubi sedang mengangkat batu besar yang beratnya bisa sampai 10x dari berat badannya sendiri.
Sabito, Giyuu, Makomo dan anak anak lainnya sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Ryoubi, pasalnya pria dewasa belum tentu bisa mengangkat batu sebesar itu, tapi Ryoubi, gadis kecil berumur 5 tahun bisa mengangkat batu itu dengan mudahnya.
Merasa ditatap dengan aneh, Ryoubi menurunkan batu yang dia angkat dan memasang wajah seakan akan bertanya "apa yang ku lakukan aneh?"
"Ry-Ryoubi?! Apa yang kau lakukan?!! Kenapa kau--" Sabito tampak panik sehingga bicaranya tidak begitu jelas.
"Ryo-chan... Sebenarnya kau itu siapa?" Tanya Makomo yang juga terkejut.
Giyuu tetap speechless.
Anak anak lainnya menatap Ryoubi dengan tatapan ketakutan. Merasa bahwa Ryoubi adalah ancaman bagi mereka semua.
"Aku, hanya memindahkan batu ini dari belakang rumah karena bisa membahayakan yang lain"
"Ta-tapi bagaimana bisa?" Sabito masih belum bisa mencerna apa yang baru saja terjadi.
Tak lama kemudian Urokodaki datang.
"Ada keributan apa ini?" Tanya Urokodaki.
Sabito menjelaskan kejadian yang baru saja terjadi, Urokodaki menggangguk tanda mengerti.
"Haaah~ Ryoubi, apa yang dikatakan Sabito benar?"
"Apa aku melakukan kesalahan, Urokodaki-sama?"
"Ryoubi, ikutlah denganku, kalian bertiga juga"
Urokodaki menyuruh Makomo, Giyuu dan sabito untuk ikut bersama Urokodaki dan Ryoubi. Mereka semua dibawa keruangan milik Urokodaki.
Ryoubi sedikit merasa takut, karena dia merasa melakukan sebuah kesalahan.
Selama lebih dari 5 menit mereka semua hanya duduk dan diam tanpa suara. Suasana sangat tegang karena Urokodaki sedang dalam kondisi serius dan 3 sekawan itu sangat tau, kalau gurunya sedang dalam kondisi serius, maka akan berubah menjadi sangat menyeramkan.
"Ano... Urokodaki sama? Apa Ryoubi melakukan kesalahan?" Tanya Ryoubi sambil sedikit ketakutan.
"Ada hal yang ingin kutanyakan padamu, Ryoubi, apa kau mau menjawabnya?" Tanya Urokodaki pada Ryoubi.
Ryoubi hanya mengangguk.
"Apa yang kau makan selama kau tinggal di hutan?"
"Aku memakan hewan buruan dan beberapa tanaman"
"Kapan terakhir kali kau bertemu manusia, sebelum kejadian kemarin?"
"Aku tidak pernah bertemu manusia"
"Apa ibumu sering keluar rumah saat pagi atau siang hari?"
"Setiap hari kami menjemur tubuh kami diluar"
"Kalau begitu, dimana ayahmu?"
Ryoubi terdiam tak menjawab. Dia tidak tau harus menjawab apa, dia bahkan tidak tahu seperti apa rupa ayahnya.
"A-aku tidak tahu wajah ayahku, jadi aku tidak tahu dia ada dimana sekarang"
"A-ano... Sensei, kenapa anda bertanya seperti itu?" Tanya sabito yang tidak mengerti dengan keadaan sekarang.
"Ada kemungkinan, Ryoubi ini memiliki darah Oni, kekuatan yang dia miliki dan insting yang sangat kuat adalah bukti kalau dia adalah Oni, tapi Ryoubi ini bukan oni sepenuhnya, hanya ada sedikit darah Oni, mungkin ayahnya adalah seorang oni"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba : Hikari no Kakumei-hen
Fiksi Penggemarketika aku terlahir sebagai iblis, dilahirkan dalam keadaan hina, dan ditakdirkan untuk memburu sesama ku, namun yang sampai ini aku cari adalah cahaya yang merubah kehidupan ku WARNING!! TYPO BETEBARAN, BAHASA YANG EDAN ELING, CERITA YANG MEMBELOT ...