Pilar yang menantang Ryoubi sudah siap dengan memasang kuda kuda dan mengeluarkan pedang Nichirin nya, sedangkan Ryoubi masih berdiri tenang tanpa memasang kuda kuda.
Ada sedikit senyuman diwajah Ryoubi.
"Aku tidak akan membunuhmu nak, tapi setidaknya aku akan membuatmu tidak bisa bergerak untuk seminggu!"
Setelah mengatakan kalimat itu, sang pilar berlari menuju Ryoubi. Dia mengayunkan pedangnya namun Ryoubi menghindarinya dengan mudah.
Sang pilar pun merasa kesal dan mengeluarkan teknik pernafasan, dan lagi lagi Ryoubi menghindarinya. Merasa dipermainkan, sang pilar akhirnya mengeluarkan lagi teknik pernafasan, namun kali ini dengan membabi buta, dia tidak mengontrol arah serangan sehingga lingkungan tempat mereka bertarung menjadi rusak.
Pilar lainnya menjauh dari tempat itu, mengamankan Oyakata sama.
Ryoubi merasa kagum para pilar yang bertarung dengannya, pasalnya tidak banyak pengguna teknik pernafasan bisa menggunakan tekniknya dalam jangka waktu lama. Namun meski begitu, sampai saat ini Ryoubi masih belum tersentuh sedikitpun.
Pilar itu marah karena semua serangannya dihindari oleh Ryoubi, dan Ryoubi tidak berusaha untuk menyerangnya.
"Kau!!! Apa kau mau mempermainkan ku?!!!" Seru sang pilar dengan wajah marah.
Ryoubi menatap nya sejenak, dia baru sadar kalau memang dari tadi dia belum menyerang pilar itu.
"Oyakata sama melarang ku untuk melukai mu" ucap Ryoubi dengan polos.
Sang pilar merasa terhina dengan perkataan Ryoubi. Tentu saja, saat ini pilar yang melawan Ryoubi adalah pilar terkuat, tapi Ryoubi dengan mudah mempermainkan nya.
Amarah sang pilar sudah tidak terbendung melihat tingkah Ryoubi yang meremehkannya, dengan cepat pilar itu meloncat kearah depan Ryoubi secara tiba tiba.
Namun Ryoubi yang memiliki reflek luar biasa langsung mengangkat sebelah kakinya dan menginjakkan ya pada perang sang pilar hingga patah dan tanah pun retak.
Gerakan pilar itu terhenti, dan tiba tiba saja patahan pedangnya sudah berada ditangan Ryoubi yang bisa kapan saja merobek lehernya.
Mata sang pilar terbelalak melihat Ryoubi. Kini sang pilar terduduk didepan Ryoubi sambil memegang pedangnya yang patah. Dia tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan.
Pedang Nichirin yang kuat miliknya patah dengan sangat mudah, bahkan tanah yang terinjak pun ikut retak.
Pilar yang lain juga merasakan hal yang sama, mereka merasakan hawa petarung yang luar biasa dari dalam tubuh Ryoubi. Mereka yang dari tadi meremehkan Ryoubi yang hanya seorang anak kecil, kini tak bisa berbuat apa apa, mereka ketakutan.
"Cukup sampai disitu, Ryoubi" ucap Oyakata sama yang membuat ketegangan antara pilar dan Ryoubi hancur.
Ryoubi yang mendengar perintah Oyakata sama, segera beranjak dari tempatnya sambil membuang patahan pedang milik pilar yang ia kalahkan.
Sang pilar tersebut masih belum bergerak dari tempatnya, dia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa dia kalah dari seorang gadis kecil yang dari tadi ia remehkan.
Ryoubi segera duduk disebelah Oyakata sama sambil tersenyum licik pada para pilar yang sudah tunduk didepannya dan Oyakata sama.
"Kalian sudah melihat kemampuan bukan? Apa kalian akan mengakuinya?" Ucap Oyakata sama sambil tersenyum
Para pilar mengangguk, meski Ryoubi tahu mereka masih belum menerimanya secara utuh.
---
Rapat selesai
Semua pilar kembali ke kediamannya masing masing, kecuali Ryoubi.
"Ryoubi, mulai sekarang kau adalah pilar kegelapan, kau harus punya tempat tinggal mu sendiri, membangun pasukan dan mengangkat seorang tsuguko sebagai penerusmu" ucap Oyakata sama
"Dimana aku bisa mendapatkan tempat tinggalku sendiri?"
Oyakata sama terdiam sebentar dan kemudian tertawa dengan pertanyaan polos dari Ryoubi.
"Tidak perlu khawatir, aku sudah menyiapkan tempat untukmu"
Mata Ryoubi seketika bersinar sinar karena kegirangan.
---
Ryoubi berlari sambil meloncat loncat kegirangan menuju kamarnya, dimana terdapat Giyuu, Sabito, Makomo dan Akira.
Setelah sampai didepan kamarnya, Ryoubi membuka pintunya dengan keras hingga semua orang yang ada didalamnya terkejut.
"Ryou Chan? Dari mana saja kau?" Tanya Makomo dengan wajah yang khawatir, tentu saja, Ryoubi harus tetap istirahat dikamarnya sampai benar benar sembuh.
Tidak menghiraukan pertanyaan dari Makomo, Ryoubi justru tersenyum lebar dan membuat huruf V dengan jarinya.
"Aku sekarang adalah pilar dan akan punya Rumah sendiri!!!" Seru Ryoubi sambil melompat lompat dikamarnya.
"Oooh~ ku kira ap--- tunggu!! Hah?!!" Ucap Sabito dengan memasang wajah terkejut.
Tentu saja yang lainnya juga merasakan hal yang sama dengan Ryoubi.
#Tbc
Yeaaah!!! Kali ini ide melimpah dan banyak waktu buat ngetik cerita 😤😤😤 waktunya masuk kamar, kunci, nyalain kipas angin, plus pasang headset!!! Konsentrasi penuh ngetik 🤣🤣🤣 uyeaaaah.... Tunggu kelanjutannya ya 😆😆 stay tune 😋😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba : Hikari no Kakumei-hen
Fanfictionketika aku terlahir sebagai iblis, dilahirkan dalam keadaan hina, dan ditakdirkan untuk memburu sesama ku, namun yang sampai ini aku cari adalah cahaya yang merubah kehidupan ku WARNING!! TYPO BETEBARAN, BAHASA YANG EDAN ELING, CERITA YANG MEMBELOT ...