5 Tahun berlalu semenjak Ryoubi menjadi pilar Kegelapan. Dan 4 tahun yang lalu, Akira mendapatkan perintah dari Oyakata sama untuk pergi ke tempat yang sangat jauh, untuk memburu Oni tentu saja.
Para pilar yang lama tentu saja sudah digantikan oleh para pilar yang baru, dan pada saat itu Ryoubi bertemu dengan orang yang spesial baginya, ya dia adalah Rengoku Kyoujuurou.
Saat mendengar berita bahwa Ruka meninggal, Ryoubi sangat syok. Dia bahkan tidak tahu bahwa Ruka sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, tak ada yang memberi tahunya. Dia juga merasa sangat kecewa pada Shinjuurou yang menjadi pemabuk dan menelantarkan anak anaknya.
Selama seminggu Ryoubi mengurung diri dikamarnya, Makomo dan Sabito merasa sangat khawatir, tapi Ryoubi selalu melarang mereka untuk masuk ke kamarnya, Ryoubi selalu mengatakan bahwa dia tidak apa apa.
Sekarang Kediaman Ryoubi menjadi kediaman yang paling disenangi oleh para pilar lainnya, beda dengan para pilar yang sangat menentang keberadaan Ryoubi waktu itu, pilar yang sekarang justru sangat menghormati Ryoubi, tentu saja belum pernah ada seorang pilar yang debut ketika umur 11 tahun. Selain menghormati Ryoubi, mereka juga tidak segan segan datang ke kediamannya.
Untuk meminta makanan gratis.
"Ryou, aku lapar, buatkan aku salmon rebus" Giyuu yang sekarang memiliki pangkat sebagai pilar air tiba tiba datang ke rumah Ryoubi.
Ryoubi tidak terkejut, karena hal seperti ini sudah biasa terjadi, bahkan biasanya lebih ramai.
Ryoubi mempersilahkan Giyuu duduk dan menyuguhi teh kepada Giyuu, setelah itu Ryoubi yang masih memakai seragam pemburu Oni nya pergi didapur untuk menyiapkan makanan Giyuu.
Dirumahnya, Ryoubi hanya tinggal sendirian, Makomo dan Sabito tinggal dikediaman milik Giyuu, tentu saja karena mereka pengguna teknik pernafasan yang sama dan juga teman baik.
Ryoubi lebih memilih tinggal sendiri karena ia lebih nyaman seperti itu.
Tapi nyatanya tidak begitu.
Sekitar 15 menit terlewat.
Salmon rebus pesanan Giyuu sudah matang, Ryoubi pun mengantarkan nya pada Giyuu.
"Maaf menunggu, ini dia salmon rebus pesanan Giyuu nii" seru Ryoubi sambil menata makanan diatas meja.
Kini meja sudah dipenuhi oleh salmon rebus, nasi dan juga teh. Giyuu yang merasa mejanya telah siap, mulai memakan makanan yang sudah disiapkan oleh Ryoubi.
Ryoubi paham betul dengan sifat Giyuu, meski wajahnya datar, Tapi Ryoubi tahu sebenarnya Giyuu tetap memiliki perasaan yang sama seperti manusia pada umumnya.
Ryoubi menatap wajah Giyuu yang sedang makan.
"Giyuu nii, kalau dilihat lihat, Giyuu nii itu sangat manis ya" ucap Ryoubi sambil menatap wajah Giyuu.
Giyuu yang mendengar kata katanya menyemburkan makanan yang sudah memenuhi mulutnya, terbatuk batuk dan panik mencari air.
Ryoubi ikut panik dengan keadaan Giyuu sekarang.
Ryoubi segera memberikan air pada Giyuu dan merapikan makanan yang berantakan.
Giyuu yang sudah meminum air masih tetap batuk dan wajahnya juga memerah.
"Maafkan aku Giyuu nii, apa kata kata ku mengganggu mu?" Tanya Ryoubi dengan polos.
Mendengar pertanyaan Ryoubi, Giyuu mendekatkan wajahnya pada Ryoubi, dan mencubit kedua pipinya.
"Iya, itu mengganggu ku, mengganggu jantungku" ucap Giyuu yang mengencangkan cubitannya hingga Ryoubi merintih kesakitan.
"Giyuu nii... Sakit..."
"Sepertinya kalian sedang menikmati waktu santai ya?"
Tiba tiba saja muncul sesosok makhluk menyeramkan yang siap menerkam Giyuu dan Ryoubi. Namun anehnya sosok makhluk menyeramkan itu tidak asing dimata Giyuu dan Ryoubi. Rambut berwarna peach dan bekas luka dipipi. Siapa lagi kalau bukan Sabito.
Giyuu dengan reflek langsung melepas pipi Ryoubi.
"Sabito nii! Makomo nee sama!" Seru Ryoubi dengan wajah yang riang sambil mengelus elus pipinya sendiri yang barusan dicubit oleh Giyuu.
Giyuu memalingkan wajahnya tidak berani menatap wajah sahabatnya.
"Wah? Salmon rebus! Sepertinya enak! Boleh aku minta?" Seru Makomo yang membuat amarah Sabito terpecah dan fokus pada Ryoubi.
"Silahkan Makomo nee, kalau begitu aku ambilkan piring dulu"
Ryoubi berjalan menuju dapur. Makomo tertawa melihat tingkah Giyuu yang tidak berani menatap Sabito, dan Sabito saat ini, entah kenapa Makomo seperti bisa melihat ada aura kegelapan disekitarnya.
Ryoubi kembali dari dapur membawa beberapa piring, mangkuk, dan gelas.
"Itadakimasu~"
----
Saat makan, tak jarang mereka mengobrol dan bahkan bercanda, Makomo dan Ryoubi tertawa dengan apa yang dilakukan oleh para pria berumur yang masih bertingkah seperti anak kecil. Saat ini umur Ryoubi adalah 16 tahun, sedangkan Giyuu, Sabito, dan Makomo sudah berumur 21 tahun. Tapi tidak jarang mereka bertengkar seperti anak kecil.
Ditengah tengah acara makan makan, Ryoubi menaruh mangkuknya dan memasang wajah serius.
"Nanti malam aku akan berangkat melaksanakan misi dari Oyakata sama, aku tidak begitu tahu dimana lokasinya, tapi nyatan-- kucingku yang akan memberi tahu lokasinya"
Semuanya berhenti makan dan menatap Ryoubi.
"Kalau begitu hati hati!" Seru Sabito dengan senyuman yang lebar sambil mengusap usap kepala Ryoubi.
"Dengan siapa kau akan pergi, Ryou Chan?" Tanya Makomo.
Ryoubi menggaruk pipinya dengan jari telunjuk.
"Aku... Akan pergi sendiri"
"Aku tidak setuju!" Ucap Giyuu dengan tegas.
"Giyuu benar, Ryou Chan! Kau tidak boleh pergi sendiri, berbahaya!" Makomo setuju dengan pendapat Giyuu.
"Eh? Jangan khawatir! Kalian kan tahu sendiri kekuatan Ryoubi! Jadi dia tidak akan baik baik saja" berbeda dengan yang lain Sabito justru setuju saja dengan Ryoubi yang akan pergi sendiri.
"Diam kau "muka codet" san!" Seru Makomo dengan tatapan kesal dan membuat Sabito Speechless.
"Aku akan menemanimu!" Seru Giyuu, meski kata kata yang keluar dari mulutnya sangat sedikit, namun itu cukup mewakili perasaannya.
Ryoubi merasa sedikit tidak enak pada yang lain.
"Ayolah... Selama ini aku sering menjalankan misi sendirian, aku baik baik saja, aku akan bersiap siap dulu... Jaa~ silahkan menikmati makanannya!"
Setelah selesai dengan kalimatnya, Ryoubi segera bergegas pergi dari tempat semulanya.
Merasa tidak nyaman, Giyuu mengikuti Ryoubi. Ketidak dirasa sudah terkejar, Giyuu menangkap tangan Ryoubi dan mendorong nya ke tembok.
Ryoubi merasa terkejut dengan apa yang dilakukan Giyuu. Kini wajah mereka sudah sangat dekat.
"Aku akan ikut bersamamu, bagaimanapun caranya" Giyuu membisikkan kata kata itu ditelinga Ryoubi.
Seketika wajah Ryoubi berubah menjadi merah.
#Tbc
Fiyuuu~~ eh aneh GX sih klo langsung time skip gini, aku takut kalian GX ngerti jalan ceritanya nya nih🤧🤧 gimana ya? Aku sengaja langsung skip karena kayanya kalian bosen sama cerita Ryoubi begitu gitu aja 😤😤 mangkanya langsung aku skip ke bagian yang lumayan banyak adegan romance nya 😆😆 gimana menurut kalian? Komen deh 🤣🤣🤣 nah kan nah kan 😋 tunggu kelanjutannya ya 😆😆 tapi sebelum itu aku mau tau pendapat kalian dulu 😋😋 stay tune 😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba : Hikari no Kakumei-hen
Fanfictionketika aku terlahir sebagai iblis, dilahirkan dalam keadaan hina, dan ditakdirkan untuk memburu sesama ku, namun yang sampai ini aku cari adalah cahaya yang merubah kehidupan ku WARNING!! TYPO BETEBARAN, BAHASA YANG EDAN ELING, CERITA YANG MEMBELOT ...