Episode 32 - Watashi no Sei!

3.1K 452 24
                                    

Sampai rapat pilar selesai, tak ada satupun yang berani memandang ke arah Ryoubi.

Sejak mereka menjadi pilar, mereka sudah tau tentang identitas Ryoubi sebagai manusia yang dialiri darah Oni.

Dan mereka masih mau menerimanya.

Rapat dibubarkan.

Para pilar kembali ketempat tinggalnya masing masing.

Saat siang seperti ini biasanya kebanyakan dari mereka akan berlatih pedang atau bersiap siap menerima misi selanjutnya.

"Kau tadi sangat menyeramkan nyaa~" ucap Nyatan sambil duduk dipundak Ryoubi.

Ryoubi terkejut dengan kata kata Nyatan, tentu saja, sudah lama semenjak Ryoubi meledak seperti tadi hingga ia berani melakukan percobaan bunuh diri dihadapan semua pilar.

"Kau tahu Nyatan, tadi aku juga merasa takut" ucap Ryoubi dengan suara bergetar.

Nyatan tahu semua sisi Ryoubi, saat Ryoubi sedih, senang, marah, atau takut.

"Apa yang kau takuti?"

"Ba-bagaimana jika semua orang membenci ku?!" Ucap Ryoubi sambil menahan tangis.

Nyatan panik dan mencoba menenangkan Ryoubi.

"Ja-jangan menangis!!! Kau ini~ sebenarnya kau sadar tidak sih ketika kau bicara seperti tadi pada mereka?"

"Saat aku panik, fokusku akan pecah dan tidak bisa mengontrol emosi"

"Dasar gadis aneh" seru Nyatan.

Ryoubi merasa khawatir dengan keadaan Tanjirou, dan memutuskan untuk pergi ke kegiaman kupu kupu milik Kocho Shinobu.

Ditengah perjalanan Ryoubi mengobrol dengan Nyatan.

Tak lama, mereka sampai didepan kediaman kupu kupu.

"Permisi~" ucap Ryoubi sambil mengetuk pintu.

Terdengar suara langkah kaki dari arah dalam rumah, pintu pun terbuka dan memunculkan sosok gadis dengan rambut yang dikuncir dua, lengkap dengan jepitan kupu kupu.

"Dancho sama! Kenapa anda kesini? Aku akan panggilkan Shinobu sama, bagaimana kalau Dancho sama masuk dulu"

Gadis yang Ryoubi tahu benarama Kanzaki Aoi ini mempersilahkan Ryoubi untuk masuk dan duduk ditempat duduk yang sudah disediakan.

Berbeda dengan milik Ryoubi, kediaman milik pilar serangga ini begitu luas. Bahkan mungkin jika Ryoubi berkeliling sebentar, ia akan tersesat.

Sekitar 5 menit kemudian, akhirnya Shinobu datang.

"Maaf menunggu"

"Tidak kok, bagaimana dengan keadaan Tanjirou dan yang lainnya?" Tanya Ryoubi.

"Bagaimana kalau Dancho ikut dengan ku"

Alih alih menjawab pertanyaan Ryoubi, Shinobu justru menyuruh Ryoubi untuk mengikutinya, menelusuri lorong dan berhenti didepan sebuah kamar yang bahkan dari luar sudah terdengar keributan.

Ryoubi dan Shinobu pun membuka kamar itu dan memasukinya.

Ternyata dugaan Ryoubi benar, asal dari suara ribut itu adalah 3 sekawan yang sudah ditemui Ryoubi di rumah wisteria.

"Tanjirou kun! Zenitsu Kun! Inosuke Kun!" Seru Ryoubi sambil berlari menghampiri mereka.

"RYOUBI CHAAAAN?!!! EH?!! KENAPA ADA DISINI? KAU INGIN MENENGOKKU?!! YA AMPUN AKU SENANG SEKALI!!" seru Zenitsu, tentu saja dengan suaranya yang melengking dan nyaring ditelinga.

"Zenitsu Kun! Kau tidak apa apa? Kenapa dengan tanganmu?!" Ryoubi berlari kearah Zenitsu dan menggenggam tangannya. Zenitsu tentu saja semakin tidak bisa diam.

Dengan satu tarikan nafas, Ryoubi menyentuh tangan Zenitsu, dan mengeluarkan cahaya.

"Racun? Tapi kenapa bisa?" Gumam Ryoubi.

Karena pendengaran Zenitsu yang sangat baik, dia bisa mendengar kata kata yang keluar dari mulut Ryoubi bahkan ketika suara yang dikeluarkan Ryoubi sangat kecil.

"Aku digigit laba laba aneh saat misi di gunung natagumo, badanku menciut, syukurlah aku masih bisa kembali seperti semula"

"Aku sudah memeriksanya, kau akan kembali seperti semula dalam beberapa hari" ucap Ryoubi sambil tersenyum pada Zenitsu.

Tak kuasa melihat senyuman Ryoubi, Zenitsu pingsan.

Ryoubi mengecek ke arah Inosuke, Ryoubi merasa aneh, biasanya Inosuke akan menjadi sangat berisik ketika mendengar suara Zenitsu, namun kali ini Inosuke tenang.

Beralih dari Inosuke, Ryoubi berjalan kearah Tanjirou.

"Sepertinya luka yang dialami oleh mereka cukup parah" ucap Shinobu.

Shinobu kemudian melanjutkan kalimatnya.

"Kalau begitu aku akan meyerahkan mereka pada Dancho, aku harus melanjutkan pekerjaanku, sampai jumpa"

Shinobu pun keluar dan pergi dari kamar menuju ke ruangannya lagi.

Kali ini Ryoubi duduk sambil menundukkan kepalanya didepan Tanjirou.

Yang Ryoubi rasakan saat ini adalah perasaan bersalah. Kenapa saat itu dia tidak pergi bersama dengan Tanjirou.

Oyakata menceritakan kepada Ryoubi bahwa saat itu Tanjirou melawan iblis bulan bawah bernama Rui. Namun mereka sangat kewalahan melawannya dan berakhir seperti ini.

"Ryoubi chan? Apa kau baik baik saja?" Tanjirou merasa khawatir karena dari tadi Ryoubi hanya menunduk didepannya.

"Ji-jika saja aku... Ikut dengan kalian pagi itu, hal seperti ini tidak akan terjadi. Jika aku ikut dengan kalian, kalian tidak akan terluka seperti ini, aku juga mungkin bisa menghalau Sanemi agar tidak menyerang Nezuko, tapi--- tapi aku tidak ada disana! Aku tidak ada disamping mu ketika kau menderita!"

Air mata mengalir membanjiri wajah Ryoubi.

Tanjirou melihat tangisan Ryoubi, dadanya sungguh terasa sangat sakit. Tanjirou tidak pernah menyalahkan Ryoubi atas apa yang terjadi, tapi tetap saja Ryoubi menyalahkan dirinya sendiri.

"Ryotaro... Aku.. harus jadi lebih kuat... Aku tidak butuh dilindungi oleh anak kecil seperti mu..." Suara serak Inosuke membuat Ryoubi terkejut.

Tanjirou yang juga mendengar nya hanya bisa tersenyum kearah Ryoubi.

"Inosuke benar, kau tidak salah apa apa Ryoubi chan".

Ryoubi berhenti menangis dan mengusap belas air matanya.

Dan tersenyum tanda bahwa Ryoubi sudah merasa lebih baik.

Setelah itu Ryoubi dan yang lainnya mengobrol sampai matahari terbenam. Kali ini Ryoubi sedang libur karena baru saja menyelesaikan misinya.

Ryoubi merasa hari semakin gelap, dia pun berpamitan pulang pada yang lain, dan berjalan luar rumah kupu kupu.

Saat diluar Ryoubi dikejutkan oleh kehadiran seseorang yang menunggunya didepan rumah kupu kupu.

#tbc

Hayooo siapa ya yang nungguin Ryoubi?!! Ayo tebak coba 🤣🤣🤣 mau tau kelanjutannya? Tunggu episode selanjutnya ya 🤣🤣🤣 stay tune 😋

Kimetsu no Yaiba : Hikari no Kakumei-henTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang