"Tolong lindungi mereka semua" gumam Ryoubi.
Tak sadar, seseorang sedang menepuk nepuk kepalanya.
Saat Ryoubi mencari asalnya, ternyata itu adalah Giyuu.
Giyuu menatap serius wajah Ryoubi yang menatap bingung wajah Giyuu.
"Ryou... Aku lapar"
----
Saat ini Ryoubi sedang memasak di dapur nya, sedangkan Giyuu dan Akira tengah duduk santai diteras belakang rumah Ryoubi.
"Apa apaan, ku kira kau ingin menghibur Ryoubi, ternyata malah minta makan, cih!" Akira tidak berhenti hentinya menghina kelakuan Giyuu yang tidak bisa membaca suasana.
Giyuu yang tidak peduli dengan kata kata Akira hanya menatap keluar sambil menikmati angin yang berhembus melewati wajah nya.
Akira yang dari tadi tidak dihiraukan akhirnya merasa muak dan membuang mukanya.
"Makanan sudah siap!" Seru Ryoubi sambil membawa berbagai macam makanan.
"Dilain sisi, masih ada malaikat yang mau mengurus sampah sepertinya" ucap Akira dengan nada menyindir.
Giyuu masih tidak menghiraukan perkataan Akira, dan memilih untuk segera memakan masakan Ryoubi selagi hangat.
Perempatan muncul dikepala Akira.
Ryoubi yang melihat tingkah mereka hanya bisa tertawa.
"Kau tidak ikut makan, Ryou Chan?" Tanya Akira dengan mulut yang penuh dengan makanan.
Ryoubi hanya tersenyum simpul.
"Aku... Sedang tidak nafsu makan"
Giyuu merasa terganggu dengan ekspresi Ryoubi sekarang, ekspresi yang menunjukkan bahwa saat ini ia sedang memikirkan hal yang tidak ada didepannya sekarang.
"Makanlah, kalau Sabito tau kau tidak makan, dia akan memarahimu" ucap Giyuu.
Perkataan Giyuu membuat Ryoubi tertegun. Pasalnya dulu saat Ryoubi tidak mau makan, Sabito secara membabi buta menceramahi Ryoubi. Dan berakhir dengan Ryoubi yang kekenyangan karena dipaksa makan oleh Sabito. Sungguh kejadian yang paling ingin dilupakan oleh Ryoubi.
Dengan mengingat traumanya itu, Ryoubi memutuskan untuk ikut makan bersama mereka berdua, hanya saja kali ini Ryoubi makan sangat sedikit.
Akira menghabiskan 7 mangkuk nasi dan Giyuu 3 mangkuk nasi, sedangkan Ryoubi hanya menghabiskan setengah dari nasi yang ada di mangkuk nya. Akira pun merasa khawatir.
"Kalau begitu aku akan---" kalimat Ryoubi dipotong oleh Akira.
"Kau istirahat saja, Ryou Chan! Biar aku yang membereskan ini" Akira pun beranjak membawa peralatan makan mereka menuju ke dapur untuk mencucinya.
Kini Ryoubi hanya duduk diteras sambil ditemani Giyuu yang juga duduk disebelahnya.
"Kau baik baik saja?" Tanya Giyuu yang membuat lamunan Ryoubi terhenti.
"A-ah?! Apa aku membuat kalian Khawatir?" Tanya Ryoubi.
Giyuu mengangguk.
"Saat ini, perasaanku tidak enak.."
"Apa maksudmu?" Tanya Giyuu.
"Aku merasa... Kalau akan terjadi sesuatu yang buruk pada mereka.."
"Mereka?"
"Kyoujuurou san dan yang lainnya..."
Entah kenapa Giyuu mengerti dengan apa yang dirasakan oleh Ryoubi. Kali ini beredar bahwa iblis bulan kembali berkeliaran, dan salah satunya akan dibasmi oleh Rengoku dan Tanjirou.
Dan karena itu Ryoubi merasa sangat khawatir.
"Kau meremehkan, Rengoku" ucap Giyuu.
Mata Ryoubi pun terbelalak mendengar perkataan yang keluar dari mulut Giyuu.
"A-aku tidak meremehkan Kyoujuurou san! Hanya saja ... "
Ryoubi tidak melanjutkan kalimatnya, dia terlalu takut untuk mengatakan kemungkinan terburuk, insting Ryoubi yang luar biasa cukup membuatnya bisa menyadari apa yang akan terjadi dimasa depan, meski hanya sesaat.
Ia bisa melihat Rengoku dia tak bernafas. Dan penglihatan itu yang membuatnya merasa sangat takut dan khawatir.
Saat ini Giyuu merasa kesal, Ryoubi menghawatirkan pria lain. Wajar saja, tapi ada sakit yang tak bisa dijelaskan oleh Giyuu.
"Aku penasaran, jika saja aku yang pergi dan bukan Rengoku, apa kau akan merasa khawatir seperti ini?"
Ucapan Giyuu membuat Ryoubi terkejut dan menangis.
"Apa... Yang nii sama katakan... Membuatku semakin... Gelisah.. kenapa nii sama berkata seperti itu?"
Air mata Ryoubi tumpah, membasahi wajahnya dengan deras.
Akira yang melihat Ryoubi menangis langsung melemparkan gelas ke kepala Giyuu. saking kencangnya, Gelas keramik itu pecah. Dan Giyuu tersungkur dengan tidak indahnya.
"Apa ya kau lakukan! Dasar serpihan Bangkai!!!" Seru Akira yang langsung berlari menenangkan Ryoubi yang menangis.
Giyuu bangun dari posisi terjatuhnya dan mengusap usap kepalanya yang barusan dilempar dengan gelas, namun kepalanya baik baik saja.
Giyuu pun panik dan meminta maaf pada Akira dan Ryoubi.
"Aku minta maaf! Aku tidak tau kata kataku membuatmu menangis, Ryou.."
"Menjauh dari Ryou Chan! Kalau tidak, aku tidak akan segan segan melempar meja ini tepat kearah wajahmu yang menyebalkan itu!!" Akira semakin emosi.
"A-aku baik baik saja Akira san, Giyuu nii sama tidak menyakitiku, saat ini aku hanya sedang merasa bingung dan tiba tiba saja aku ingin menangis" Ryoubi berusaha menenangkan Akira.
---
Beberapa menit kemudian, suasana sudah kembali seperti semula, Akira sudah mendinginkan kepalanya.
"Apa sebaiknya aku menyusul mereka?" Ucap Ryoubi yang membuat Akira dan Giyuu terkejut.
"Itu mustahil Ryou Chan! Mereka sudah sangat jauh!" Seru Akira.
Ryoubi hanya menunduk kan kepalanya, merasa putus asa.
Melihatnya begitu Giyuu tidak bisa tinggal diam.
"Dia, Rengoku, pasti baik baik saja, percayalah padaku.." setelah mengatakan kalimat itu Giyuu berjalan pergi meninggalkan Akira dan Ryoubi.
Akira kebingungan dengan tingkah Giyuu yang pergi begitu saja. Namun Ryoubi, meski sedikit, dia merasa rasa khawatir nya berkurang.
Ryoubi pun tersenyum.
#TBC
Duh, banyak yang bilang Rengoku jangan dibikin mati 😭😭 aku kan jadi GX tega uhhhh😭😭😭 gimana ya? Tunggu perkembangan nya aja deh :')
Penasaran gak sama kelanjutannya? 😆😆 Ditunggu ya 🤣🤣 nanti ku apdet lagi ok 😆 stay tune 😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba : Hikari no Kakumei-hen
Fanfikceketika aku terlahir sebagai iblis, dilahirkan dalam keadaan hina, dan ditakdirkan untuk memburu sesama ku, namun yang sampai ini aku cari adalah cahaya yang merubah kehidupan ku WARNING!! TYPO BETEBARAN, BAHASA YANG EDAN ELING, CERITA YANG MEMBELOT ...