"My ICY || 남편"

'' Appa~ya ''

Part ini tidak terdapat adegan romantis ⚠

MARI SANTUY 🐨

Jangan lupa tinggalkan jejak vote {⭐} coment 🗯

<< Happy Reading >>

"Semoga Beomgyu tak memarahiku karena terlambat pulang..."

"Oh ya Appa,Lia tunggu didepan ya..." ujar Lia setelah makan malam bersama dengan kedua orang tuanya.

Jujur saja saat ini hatinya sedang tidak tenang.Dapat ia pastikan,jika beomgyu akan marah dengan sikapnya ini.

Menuduh yang bukan bukan dan selalu menyangkut pautkannya dengan minho.Entah apa yang membuatnya over protectif dengan keberadaan minho,padahal lia sendiri tak mempunyai hubungan spesial apapun.Meskipun status mantan kekasih itu tetap ada.

Cemburu ? sempat terpikirkan,tapi mana mungkin laki laki itu cemburu,mencintai saja tidak.Sikapnya yang berubah ubah seperti inilah yang semakin membuatnya terkesan sebagai pria aneh.

~~~

"Appa...ayolah kenapa lama sekali..." gerutu Lia sembari melirik waktu di layar ponselnya,sementara Tuan Seokjin tak kunjung keluar dari dalam rumah.

Lima belas menit telah berlalu,orang yang sedang dinanti itu pun datang dengan penampilan lebih fresh,sepertinya Tuan Seokjin baru selesai mandi, mungkin saja itu alasan mengapa ia cukup lama.

"Ahhh...akhirnya Appa datang juga"dengusnya lega.

"Aisshhh...kau ini kenapa sedari tadi terburu buru ohh..?" omel Tuan Seokjin pada putrinya yang sudah tak sabaran itu.

"Tak perlu dijelaskan Appa,mari kita berangkat..." ditariklah tangan Appanya itu tanpa basa basi.

"Yakkk...dasar keras kepala"

Didalam mobil Lia terus melirik waktu diponselnya,dan saat ini telah menunjukan pukul 20.00 waktu KST.Setelah bolak balik menekan power on off hanya demi melihat waktu saja,dirinya mulai terpikirkan oleh sesuatu.

"Yakkk bodoh... kenapa kau tak menghubunginya jika akan pulang terlambat...?" itulah yang baru saja terlintas dalam otaknya

Sayangnya itu bukanlah sebuah solusi,beomgyu tak menerima panggilannya,pesan singkatpun tak mendapat balasan.Apa dia hari ini lembur? atau dia sedang pergi? Tak menutup kemungkinan juga jika ponselnya lowbat.

"OMO...kau kenapa terlihat resah sekali nak...?sedang ada masalah...?" Tuan seokjin tak dapat lagi menyembunyikan rasa herannya.

"Gwaenchana Appa..." jawabnya datar.

"Baiklah...kalau kau tak ingin bercerita..."

"Bukan begitu maksud Lia,ini cuma hal spele saja..." pernyataan lembut itu justru dibalas dengan bernada tinggi

"Yasudah lupakan saja ucapan Appa tadi..."dan dirinya kini berbalik merasa tak enak hati pada Ayahnya.Moodnya memang sedang buruk,tetapi bukankah sikapnya ini terkesan tidak sopan?

•••

Setengah jam perjalanan berlalu,dan itu artinya mereka telah sampai ditempat tujuan. Rumah megah miliknya itu kembali terpampang di hadapnya.