"My ICY || 남편"

''First Meet

SAYA INGATKAN UNTUK TIDAK LUPA MENINGGALKAN JEJAK SEBELUM/SETELAH MEMBACA 👉 {⭐}

Happy Reading√

Hari ini adalah pertemuan pertama Beomgyu dan Lia.Dimana keluarga mereka sedang mengadakan makan malam bersama untuk membicarakan persiapan pernikahan.Baik Beomgyu maupun Lia sudah saling menerima, meskipun itu terjadi karena keterpaksaan.

Hanya saja Beomgyu sempat bersikeras menolak dan tak segan melontarkan hinaan kepada keluarga Lia.

"Apa menjodohkanku dengan perempuan miskin ini ? Appa tak malu nantinya?" ketus beomgyu tak segan dihadapan keluarga Lia.

"Jaga bicaramu,kau yang memalukan..." Tuan Namjoon menatap tajam Beomgyu.

Jujur sebenarnya Lia dan keluarganya sakit hati dengan ucapan anak pembangkang itu,hanya saja keadaan yang membuat mereka harus memahami untuk saat ini.Tanpa Tuan Namjoon mungkin mereka tak akan dapat merasakan lagi kehidupan normal seperti sekarang ini.

"Emm...Tuan Seokjin,Lia,dan Nyonya,maafkan putraku" Eomma beomgyu tampak merasa bersalah.

"Ahhh gwaenchana..." Balas eommanya Lia sembari tersenyum dan jangan tanyakan pastinya itu hanyalah senyuman palsu.

"Ohh sebentar,saya butuh waktu untuk bicara dengan Tuan Seokjin empat mata..."

Semua memahami apa maksud ucapan Tuan Namjoon,bergegaslah mereka meninggalkan keduanya dan memilih menunggu di tempat lain.

Dan sekarang mereka menunggunya di taman caffe yang malam ini tampak begitu indah dengan kerlipan berbagai warna lampu yang menghiasi.

"Putri Nyonya cantik sekali,sepertinya aku tak salah memilih menantu..."ucap nyonya Yeri pada eommanya lia.

Sedari tadi nyonya Yeri seringkali terlihat memperhatikan Lia,dan itu tampak begitu jelas jika ia sangat menyukai gadis lugu tersebut.

"Gomawo Eommeonim..." Lia tersenyum lembut yang membuatnya semakin terlihat manis.

"Cikkhh,dia sudah berani memanggil eommaku dengan sebutan itu? dasar tak tau diri.." gumam beomgyu,rasanya sangat muak mendengar eommanya memuji gadis itu.

"Ahhh...Putra nyonya juga tampan..." balas Nyonya Iren memuji balik beomgyu.

"Wahh jinjja?gomawo nyonya Iren..."Nyonya Yeri sangatlah ramah kepada keluarganya.Lia pun merasa senang karena ia akan mendapatkan seorang mertua yang baik seperti nyonya Yeri.

"Maaf Eomma...ada yang ingin Beomgyu bicarakan dengan Lia" Beomgyu menatap dingin Lia dan Lia paham apa mau Beomgyu,ia langsung membuntuti beomgyu yang melangkah pergi duluan.

Tak ada kecurigaan apapun dari nyonya yerin maupun nyonya iren,justru mereka senang melihat keduanya mulai akrab.

Sayang,realitanya tak seperti yang mereka harapkan,karena Beomgyu mengajak pergi Lia hanya untuk memberinya berbagai peringatan sebelum mereka resmi di pelaminan nanti.

"Sini kamu..." Beomgyu menarik Lia kasar sehingga membuat gadis itu sedikit terlempar,untung saja lia bisa menjaga keseimbangannya.

"Jangan cari muka didepan eommaku, Ingat kau itu siapa hah? bukan karena aku menerima perjodohan ini kau akan bisa tersenyum senang setiap hari..."

"Maksudmu?" Lia memandang Beomgyu penuh tanya,sementara Beomgyu selalu memalingkan wajahnya.

"Aku pikir kau sudah dewasa,jangan berpura pura bodoh dihadapanku" ketus beomgyu.

Beomgyu kembali melanjutkan ucapannya " Dan yang harus kau tau, sekarang kau telah menghancurkan hidupku termasuk kebahagianku,jangan harap aku akan memperlakukanmu dengan baik setelah menikah nanti..."