Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang 😇
.
.
Caroline membuka matanya perlahan, hal yang pertama ia rasakan adalah terpaan sinar matahari yang membuat dirinya harus mengernyitkan dahi, silau.
"Anda sudah bangun?" Suara itu terdengar mengancam di telinga Caroline. Gadis itu tidak menghiraukan pertanyaan itu, dia masih berusaha menghilangkan rasa pusing di kepalanya.
"Anda tuli?" Caroline mengerlingkan bola matanya, malas menggubris pertanyaan-pertanyaan aneh dari seseorang yang menjengkelkan.
"Nona Caroline James, apa kau tidak bisa menjawab ketika seseorang sedang bertanya kepada anda?"
"Pabo!" Singkat, tapi mampu membuat pria itu menatap tajam ke arahnya.
"Apakah anda tidak diajarkan cara berbicara dengan baik kepada orang yang lebih tua?!"
"Biarkan aku tanya kembali, apakah dokter tidak diajarkan untuk melayani pasien dengan baik?" Daeyong benar-benar tidak habis pikir, gadis itu sangat berani.
"Gadis kecil, kau ingin memulai masalah lagi denganku?" Senyuman yang mengintimidasi itu hampir saja membuat nyali Caroline menciut, tapi gadis itu menepis rasa takutnya.
"Jika dokter menantang kenapa tidak!" balas Caroline tidak kalah sinis.
"Cih, jangan harap kau bisa lepas dariku. Kejadian satu tahun yang lalu masih sangat membekas di ingatan ku," ucap Daeyong sudah tidak menggunakan bahasa formal lagi. Caroline yakin pria dihadapannya itu sudah sangat marah. Jujur saat ini dia sangat ketakutan, tetapi dia tidak ingin Daeyong menyadari akan hal itu.
"Jadi, bersiap-siaplah untuk menanggung akibat dari perbuatanmu sendiri. Aku tidak akan tinggal diam untuk membalas dendam." Setelah mengancam Caroline, Daeyong keluar dari ruangan VVIP itu, meninggalkan Caroline yang sudah ketakutan.
1 tahun yang lalu....
Seorang remaja SMA sedang berlari kencang diantara kerumunan orang-orang yang sedang berlalu-lalang, bahkan sudah beberapa orang yang ditabraknya.
"Caroline-yaa, berhentilah! aku akan menjelaskan semuanya,"
teriak seseorang yang menyebabkan gadis itu terus berlari. Semua mata tertuju kepada mereka, tapi sama sekali tidak dihiraukan oleh keduanya.Di lain tempat, tidak jauh dengan keberadaan Caroline dan temannya. Sepasang kekasih sedang menikmati salju terakhir di musim dingin, mereka tertawa bahagia seakan dunia hanya milik mereka berdua. Taman sagwa yang sebagian tanahnya masih tertutupi salju adalah pilihan yang tepat untuk pasangan kekasih bersenda gurau.
"Kau berjanji akan menikahiku setelah kembali dari London, kan?" Wanita itu memainkan syal pasangannya.
"Iyaa, kau tenang saja! Aku akan menempati janjiku. Secepatnya aku akan menyelesaikan studi ku di sana dan menikahimu." Wanita itu tersenyum bahagia mendengar ucapan pasangannya, lebih tepat, tunangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day With You | Complete |
Teen FictionA story by Risa Martha Korean story ❤️ Romance Caroline~ "Haruskah aku menjadi salah satu pemeran di dalam drama mu yang tidak akan pernah berakhir?!" Daeyong~ " Ku mohon tetaplah disisiku, aku membutuhkanmu." Benci dan Cinta tidak jauh beda, bahka...