A story by Risa Martha
Korean story
❤️ Romance
Caroline~
"Haruskah aku menjadi salah satu pemeran di dalam drama mu yang tidak akan pernah berakhir?!"
Daeyong~
" Ku mohon tetaplah disisiku, aku membutuhkanmu."
Benci dan Cinta tidak jauh beda, bahka...
SEMOGA CHAPTER INI 100X DI BACA + 50 VOTE AAMIIN..
SELAMAT MEMBACA💕💕
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Appa pulang dulu." James pamit pulang setelah sarapan bersama putri dan menantunya.
"Iya, hati-hati Appa." Sebenarnya Caroline masih ingin James tinggal lebih lama. Tapi jika hal itu mengharuskannya untuk tidur dengan Daeyong, dia berharap James pulang lebih cepat.
"Kau juga, jaga diri." James memeluk putrinya lama.
"Datanglah kemari jika ada waktu, presdir." Presdir mengangguk.
"Oh, jangan pernah panggil aku presdir lagi! Aku ini Appa—mu, sekarang!" Daeyong menyegir dan mengangguk pelan.
"Hehe, baik Appa." Presdir menepuk pelan pundak Daeyong dan berlalu.
Sekarang tinggal Daeyong dengan Caroline.
"Ehmm, aku harus ke rumah sakit. Ada pasien yang harus ditangani."Daeyong memberi tahu Caroline.
"Terus apa hubungannya denganku?"
"Heol, bukankah tugas seorang istri itu menyiapkan peralatan suaminya ketika ingin bekerja?"
"Aku bukan istrimu! Ini hanya pernikahan palsu. Lagi pula, aku masih terlalu muda menjadi seorang istri."
"APAA...?" Daeyong dan Caroline terkejut saat mendengar teriakan dari dua arah.
"Eonni/Nuna? Ahjumma?" Kaget mereka bersamaan.
🍁🍁🍁
"Jelaskan kepada kami, apa maksud dari pernikahan 'palsu ini'?" Elise menekankan di dua kata tersebut. Daeyong dan Caroline hanya bisa diam saat ini, mereka tersudutkan.
"JELASKAN!!" Caroline memegang ujung kemeja Daeyong ketakutan. Elise sangat marah.
Daeyong menenangkan gadis itu.
"Baiklah!" Daeyong menarik nafasnya sebelum memulai pembicaraan, Bi Min Ah menatap Daeyong serius, bagaimana pun juga dia sudah menjadi kepercayaan keluarga Kim. Dia berhak tau apa yang terjadi kepada Daeyong, karena pria itu sudah sedari kecil bersamanya.
"Nuna, kau tau masalah keluarga kita seperti apa." Elise mengangguk.
"Maaf, jika aku ceroboh mengumumkan bahwa Caroline adalah tunangan ku saat acara pewarisan KBC group. Karena aku tau, dia tidak mungkin mewariskan semua harta dengan percuma untukku!"
"Bagaimana dengan Caroline, apa kau tidak berpikir saat membawa orang lain masuk ke dalam masalah besar keluarga ini?" Caroline tidak mengerti sama sekali, masalah besar? Apa yang mereka bicarakan?kenapa dia dibawa-bawa kedalam hal ini?
