A story by Risa Martha
Korean story
❤️ Romance
Caroline~
"Haruskah aku menjadi salah satu pemeran di dalam drama mu yang tidak akan pernah berakhir?!"
Daeyong~
" Ku mohon tetaplah disisiku, aku membutuhkanmu."
Benci dan Cinta tidak jauh beda, bahka...
"Mwo?!" Tatapan gadis itu membuat Daeyong merinding. Caroline semakin mendekat ke arah Daeyong, terpaksa pria itu mundur perlahan, dan gadis itu semakin mendekat.
"Ya! Apa yang kau lakukan, mau merayuku?" Caroline mengabaikan ocehan Daeyong dan terus mendekatinya.
Lalu . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Hap!
Caroline memeluk Daeyong dengan cepat.
Deg!
Jantung Daeyong berdetak kencang. Well, dia sudah terdiam kaku di tempatnya dengan Caroline yang terus berusaha meraih piring yang diangkat olehnya, agar gadis itu tidak bisa mencapainya.
Daeyong semakin tidak bisa bergerak saat Caroline terus berusaha meraih piring itu, kalian pasti tau pria dewasa bukan? Kuharap untuk saat ini kalian tidak berpikir yang tidak-tidak, Walaupun sebenarnya Daeyong sudah tidak tahan lagi.
PRANG!
Hal itu yang terjadi, Daeyong melepaskan piring itu begitu saja, tapi Dewi Fortuna tidak berpihak kepadanya karena entah bagaimana kejadiannya mereka berdua terjatuh bersamaan dengan piring itu.
Bugh!
Speechless.
Daeyong yakin saat ini wajahnya sudah memerah, apalagi dengan posisi mereka saat ini, dimana Caroline berada tepat di atasnya.
"Ya! Ahjussi, AW perutku." Pekikan Caroline membuat Daeyong tersadar dan langsung bangun untuk membantu Caroline.
"Kau tidak apa-apa?!" Caroline memegang perutnya, perih. Itu yang gadis itu rasakan saat ini.
"Perih, Ahjussi!" Daeyong langsung membopong Caroline ke kamarnya, setelah menidurkan Caroline di kasur, ia langsung memeriksa luka jahitan gadis itu.
"Ah, ini tidak apa-apa hanya saja perih karena benturan, aku akan mengkompresnya." Daeyong meminta maid-nya untuk menyiapkan kain dan es.
Deg!
Lagi jantungnya berdetak saat tangannya menyentuh perut Caroline.
sadarlah Daeyong, dia itu musuhmu, sadarlah!!
"Ahjussi."
"Hmm."
"Wajahmu kenapa memerah, kau sakit?"
Shit.
🍁🍁🍁
Caroline terbangun saat mendengar suara pintu kamar yang tertutup.
"Siapa?" tanyanya bingung, Caroline melihat segelas susu di atas nangkas, gadis itu mengambil gelas tersebut, tapi di sana terdapat secarik kertas.
Morning!
Minumlah susu itu, dan jangan coba-coba untuk memakan makanan lain selain salad!
From: Ahjussi tampan To : The beast
"Ahjussi gila, dari mananya tampan, what? Dia memanggilku the beast, kurasa matanya sudah rabun," omel Caroline lalu meminum susunya habis.
Caroline turun ke bawah, dia hendak merayu Ahjumma untuk memasakkan makanan selain salad. Tapi ada yang aneh, setiap ia bertemu dengan maid-maid yang ada di rumah Daeyong mereka menatap Caroline aneh, seperti menahan tawa. Tapi masa bodo, bagi gadis itu yang penting ia bisa makan.
"Ahjumma!" Caroline mengejutkan wanita separuh baya itu.
"Omo!!" Wanita itu benar-benar terkejut.
"Caroline, ada apa dengan wajahmu?" Wanita itu memegang wajah Caroline, meneliti setiap keanehan di wajah gadis itu.
"Wae? Kenapa wajahku?"
"Siapa yang sudah membuat wajahmu seperti buku gambar?" tanya wanita itu.
"..."
5 4 3 2 1
"DAEYONGGGGGGGGGG!!!!"
(DAEYONG SIDE)
"HAHAHAHAHA, pasti dia sangat marah." Daeyong mengemudi dengan senang, karena berhasil menjahili Caroline.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pendek ya?! Gak pa yaa aku udah up 4 chapter hari ini wkwkwk. Mungkin bakalan up besok malam lagi, tetap jadi pembaca setia yaa dan terus tekan bintangnya. Gamsahamnida. ___________________________________