Hello para reader SDWY :) sorry banget lama update, bikos tugas kampus ku menumpuk semester ini huhuhu, curhat sikit :"). Udah ah daripada banyak bacot langsung baca ceritanya kuy.
EITS NTAR DULU, TEKAN TOMBOL BINTANGNYA DULU DONGGG!! BIAR AKU GAK MALES UPDATE LAGI WKWKWK.
SORRY JIKALAU ADA TYPO YANG BERTERBANGAN :)
HAPPY READINGG EVERYBODIHHHH...LUPYU:*

.
.
.S
inar matahari yang masuk melalui celah gorden membuat Caroline terjaga dari tidurnya. Caroline mengernyit keningnya merasakan pusing, dia mencoba mengingat kembali kejadian semalam. Bukankah dia pingsan di trotoar jalan? Lalu siapa yang telah berbaik hati membawanya pulang?
"Daeyong?" lirihnya pelan. Sedetik kemudian ia menggeleng, karena tidak mungkin pria brengsek itu kembali untuk menjemputnya.
Caroline merasakan ada sesuatu yang memeluk pinggangnya erat, gadis itu melihat ke samping.
"Huwaaa...!" Teriakan Caroline membuat Daeyong terbangun.
"Ada apa? Kau kenapa?" ujar pria itu panik.
"Ya! Kenapa kau tidur di kamarku?" Caroline melempar bantal ke wajah Daeyong.
"Menemanimu tidur," jawab Daeyong polos.
Gadis itu menatapnya tidak percaya."Untuk apa? dan-"
"AAAAA..!!" Daeyong menutup telinganya, Caroline memang mampu membuat orang sakit jantung di pagi hari. Belum lima menit dia sudah berteriak dua kali.
"KAU APAKAN PAKAIANKU KIM DAEYONG?!" Caroline semakin marah saat mengetahui gaunnya sudah terganti dengan pakaian tidur.
"Aku menggantinya." Masih dengan wajah yang polos.
"Dasar MESUM!!" semua bantal di sekitarnya berakhir mendarat di wajah Daeyong.Pria itu hanya pasrah menerima lemparan bantal dari gadis kecil yang mengamuk saat ini.
"YA...! Caroline, kau kira disini tidak ada pelayan perempuan? Ahjumma lah yang mengganti gaun mu!" Caroline menghentikan aksinya.
"Kau tidak berbohong?" Gadis itu masih belum percaya dengan pria di depannya.
"Hmm, lagipula aku tidak selera dengan tubuh kecilmu," sindir Daeyong membuat Caroline semakin kesal.
Gadis itu melempar bantal yang masih tersisa, tapi kali ini Daeyong bisa menghindarinya. Pria itu melempar kembali bantal tersebut ke wajah Caroline, lalu bangkit dari kasur untuk merenggangkan otot-ototnya.
"Hoaam, aku mau mandi dulu." Tanpa malu Daeyong melepaskan baju tidurnya.
"Apa yang kau lakukan?"
"Melepaskan pakaian."
"Ini kamarku. Jangan mandi di sini!"
"Kamar ini juga milikku, jadi aku bisa mandi dimana pun aku mau." Sekarang Daeyong sudah melepaskan bajunya, sehingga menampilkan tubuh yang sangat bagus. Pemandangan ini sempat membuat Caroline tertegun sejenak, hingga ia tersadar dan menutup matanya.
"Tapi kamar ini khusus untukku!" teriak Caroline lagi dengan mata tertutup rapat.
"Ini kamar ku juga. Kau sudah menjadi istriku, nyoya KIM." Daeyong menyengir puas, melihat Caroline risih dengan kelakuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day With You | Complete |
Teen FictionA story by Risa Martha Korean story ❤️ Romance Caroline~ "Haruskah aku menjadi salah satu pemeran di dalam drama mu yang tidak akan pernah berakhir?!" Daeyong~ " Ku mohon tetaplah disisiku, aku membutuhkanmu." Benci dan Cinta tidak jauh beda, bahka...