"Bayi?!"

226 138 48
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

"CAROLINE!!!"
.
.
.
"CAROLINE!!!"
.
.
.
"CAROLINE!!!"

Well, untuk pagi ini bukan burung yang berkicau tetapi seorang Kim Daeyong. Pria itu sedari tadi menyuruh Caroline sesuka hatinya, jika kalian lihat kondisi gadis itu saat ini kalian akan merasa iba. Daeyong sudah membuatnya kewalahan dengan meminta diambilkan ini dan itu sehingga Caroline harus bolak- balik untuk mengambilkannya.

"Hah hah hah, apa lagi yang kau inginkan Ahjussi?!" Caroline mengelap peluh di dahinya, gadis itu terengah-engah pagi ini dia sudah hampir 20 kali bolak balik dari kamar Daeyong ke dapur.

"Hmm, untuk saat ini aku masih belum ingin apa-apa. Nanti aku akan memanggil mu lagi," ucapnya santai, sambil menikmati potongan buah segar.

Bukanya pergi Caroline malah merebahkan tubuhnya yang lelah di atas kasur Daeyong.

"Ya!!" protes Daeyong yang sama sekali tidak dipedulikan gadis itu, dia memilih untuk terus memejamkan matanya, sungguh hari yang lelah.

Daeyong tidak lagi fokus kepada buah segarnya, tapi malah fokus kepada gadis di sampingnya.

"Kenapa dia semakin cantik saat tidur?" tanpa sadar Daeyong tersenyum tipis.

Deg!

Apalagi ini? Dia tidak mungkin jatuh cinta kepada gadis itu.
Tapi mengapa jantungnya berdetak kencang?
Daeyong memegang dadanya, dia sudah gila kalau jatuh cinta kepada gadis yang dibencinya selama ini.

"Tidak, ini tidak boleh terjadi."

🍁🍁🍁

"Huwaaa, huwaa, huwaa." {Gitu gak sih bayi nangis?:")}

"Cup, cup, anak mama kok nangis? Huuu, jangan nangis ya sayang! Cup cup." Seorang gadis yang masih terlihat muda, mengendong anaknya yang sedang menangis. Dia mengelus-elus anaknya dengan penuh kasih sayang. Tanpa ia sadari, sebuah tatapan dari mata coklat terang tertuju kepadanya sedari tadi, tersenyum melihat gadis cantik itu.

"Kenapa dia menangis?" Gadis itu terkejut akan kehadiran seseorang, yang tak lain adalah suaminya.

"Oh, kau sudah pulang kerja?" Pria itu mengangguk dan mencium kening istri tercintanya, lalu mencium putra mungil yang sudah berhenti menangis.

"Lihat dia langsung terdiam saat kau datang, padahal aku sudah susah payah menghentikan tangisannya," kesal gadis itu.

"Berarti dia merindukanku, sayang," ucap pria itu mencandai istrinya.

"Dasar." Mereka tertawa bersama, sungguh keluarga yang bahagia.

"Aku mencintai kalian," ucap pria itu sambil memeluk istrinya dan anak mereka yang ada di gendongan istrinya.

 Spring Day With You | Complete |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang