Between Us || 05

801 122 31
                                    

Happy Reading

ㅁ.ㅁ

Jam baru menunjukan pukul tujuh malam. Yudha sudah berpakaian rapi menuruni tangga rumahnya. Dia sudah ada janji dengan Bimas dan Dhamar untuk pergi keluar. Karena ini malam minggu, mereka ingin menghabiskannya dengan nongkrong di luar.

Sebenarnya Yudha sedikit ragu untuk ikut karena dia yakin Bimas pasti akan mengajak Meysha. Seperti yang sudah-sudahㅡjanjinya hanya nongkrong bertiga, tapi dia malah datang bersama Meysha. Jadilah malam minggu Yudha dan Dhamar hanya untuk mengkawal kencan Bimas dan Meysha.

Tapi dari pada bosan di rumah, Yudha jadi memilih untuk ikut saja. Setidaknya dengan keluar di malam minggu dia bisa mendapat hiburanㅡcuci mata.

"Mau kemana?"

Langkah Yudha terhenti begitu melewati ruang tengah. Di sana kakaknya sedang duduk menghadap laptop seperti biasaㅡmengerjakan tugas kuliah.

"Mau keluar ketemu temen," jawab Yudha pada kakaknya yang masih tidak menoleh. Padahal tadi kakaknya itu bertanya padanya.

Zanna menutup laptopnya, kemudian menatap ke arah Yudha. Dia terperangah begitu melihat penampilan Yudha.

"Buset, cakep bener! Mau nongkrong sama temen apa ketemu cewek?" tanya Zanna nampak tak biasa melihat ketampanan adiknya. Ternyata sedari tadi dia baru melihat ke arah Yudha.

Malam ini Yudha mengenakan turtleneck hitam polos dan dilapisi jaket denim dengan bawahan celana jeans panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Yudha mengenakan turtleneck hitam polos dan dilapisi jaket denim dengan bawahan celana jeans panjang. Dia terlihat lebih rapi dari pada ketika memakai seragam sekolah. Karena ketika dia memakai seragam sekolah, dia memakainya dengan berantakanㅡkhas murid badung.

"Ketemu temen, Kak. Mana ada cewek aku," balas Yudha sedikit mencurhatkan kejombloannya.

Zanna terkekeh pelan. "Pulang jam berapa?"

"Belum tau, kenapa emang?"

"Di rumah nggak ada makanan, nanti pulangnya beliin aku makanan ya. Kamu nanti makan di luar aja," ujar Zanna.

"Mau makanan apa?"

"Apa aja yang penting halal."

"Nasi kucing halal nggak, Kak? Nasi sama kucing gitu?"

"Nggak tau, belum nanya Pak ustadz," jawab Zanna asal. Kemudian kembali menghadap buku-bukunya di atas meja. Masih ada tugas yang harus dia kerjakan.

Mendengar itu Yudha terkekeh pelan. Ternyata kakaknya sangat garing untuk diajak bercanda. Dia sadar kalau dia dan kakaknya itu sangat berbanding terbalik. Dia rusuh dan petakilan, sementara kakaknya memiliki aura yang dingin dan kalem. Walaupun aslinya juga kalau sudah teriak-teriak bisa menjebol pagar rumah tetangga.

Between Us[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang