♥.♥
Dahi Rega mengkerut heran begitu dia kembali dari dapur tidak lagi mendapati Jelita duduk di ruang tengah. Gadis itu sudah pergi, tapi kemana dan kenapa tidak mengatakannya terlebih dahulu.
Pandangan Rega beralih ke arah ponselnya yang dibiarkan tergeletak begitu saja di atas sofa. Kerutan di dahinya semakin dalam saat bola matanya menangkap sesuatu yang janggal.
Cowok berbadan jangkung itu mengambil ponselnya lalu memeriksa apa saja yang Jelita lakukan pada ponselnya. Tapi niatnya itu dia urungkan begitu melihat beberapa chat yang masuk dari grup teman-temannya.
Bola mata Rega terbelak sempurna karena apa yang baru saja dia dapatkan. Dalam hati dia mengumpat. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi. Jelita tidak boleh mengetahuinya.
Tanpa babibu lagi, Rega langsung melesat pergi untuk menyusul Jelita yang kemungkinan sudah ada di rumahnya. Sekarang dia tau alasan apa yang membuat Jelita pulang tanpa berpamitan terlebih dahulu padanya.
Jelita telah membaca pesan Deffan yang mengatakan kalau dia mencintai Jelita.
Cowok berambut coklat itu berjalan mondar-mandir dengan gelisah di depan gerbang rumah bercat putih. Sesekali dia memeriksa ponselnya untuk membalas pesan seseorang. Lalu pandangannya akan memeriksa melalui celah-celah gerbang. Dia ingin masuk, tapi ada perasaan ragu yang menahannya. Karena itu dia memutuskan untuk menunggu di luar.
Tapi sudah sepuluh menit dia berdiri menunggu disana, seseorang yang ditunggunya belum juga keluar rumah. Waktu terus berjalan dan hari juga sudah mulai gelap. Rasa cemas semakin mengkabuti hati Rega. Setelah ini dia tidak akan bisa bernapas dengan nyaman.
Rega sedikit tergelak begitu dia mendengar suara kedatangan seseorang yang membuka gerbang rumah di depannya. Debaran jantungnya semakin menjadi saat tau siapa yang datang.
Tapi debaran jantung itu langsung berubah menjadi denyutan sakit begitu matanya menangkap sesuatu yang aneh dari wajah Jelita. Matanya memerah dan sembab. Tidak perlu dijelaskan, Rega tau Jelita pasti baru saja menangis.
Rega mengulum senyum tipis. "Sini, Ta!" ujarnya pelan sedikit memerintah.
Gadis itu tidak menjawab, tapi dia merespon dengan berjalan mendekat ke arah Rega. Lalu detik berikutnya dia merasakan tubuhnya ditarik dalam pelukan seseorang. Rega tiba-tiba saja memeluknya. Dan dia hanya bisa bergeming, sampai Rega membisikan sesuatu yang mampu membuat seluruh tubuhnya menegang karena terkejut.
"Mereka bener. Aku cinta sama kamu."
Dibalik pelukan Rega, bola mata Jelita terbelak sempurna. Pernyataan Rega baru saja berhasil menyentak hatinya. Spontan dia melepaskan diri dari pelukan cowok itu, lalu menatapnya dengan tatapan tidak percaya.
"M-maksud kamu?"
"Ta, aku nggak tau pasti kapan perasaan itu mulai ada. Tapi aku sadar kalo perasaan ku berubah dari sahabat menjadi lebih dari itu," ucap Rega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us[✔️]
Teen FictionCerita tentang remaja yang terbelit dalam hubungan cinta dan teman. [Completed] ©2019 indashaa__