Between Us || 12

657 116 41
                                    

♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♥.♥

Motor ninja hitam milik Argi berhenti tepat di depan gerbang sekolah SMA Angkasa yang tinggi menjulang. Gadis berparas sedikit bule yang duduk di jog belakang langsung turun. Melepas helm dan memberikannya kepada Argi.

"Makasih, Gi."

Cowok bermata sipit itu menganggukㅡmengamati wajah Jelita dengan teliti. "Lo kenapa? Kok nggak kayak biasanya?"

"Nggak kayak biasanya gimana? Sama aja kok."

"Biasanya cerewet, ini diem anteng. Tumben."

"Perasaan kamu aja!" tukas Jelita mengelak. Walaupun sebenarnya dia memang sedang sedikit tidak bersemangat hari ini. "Nanti pas pulang jemput aku ya, Gi."

"Bukannya biasanya bareng Rega?"

Gadis berambut sebahu itu menggeleng pelan. Dari raut wajah yang Jelita tunjukkan bisa Argi tangkap kalau Jelita dan Rega sedang ada masalah.

"Ada masalah lagi? Kalian berantem lagi?"

Alih-alih menjawab, Jelita malah bergeming dengan kebisuannya. Dia sedikit ragu untuk bercerita masalah yang terjadi antara dirinya dan juga Rega. Bukan apa-apa, hanya saja dia bingung harus menceritakan bagaimana. Apa iya dia harus mengatakan dengan jujur kepada Argi kalau ternyata Rega mencintai dirinya? Dia yakin Argi juga akan sangat terkejut.

"Hei, kok diem?"

Seruan Argi membuat Jelita tersadar dari pikirannya. Gadis itu terkesiapㅡmenatap Argi gelagapan.

"Bener berantem lagi sama Rega? Perasaan kemaren masih baik-baik aja," ucap Argi terheran-heran.

Pasalnya kemaren Jelita masih berangkat bersama Rega. Bahkan Jelita juga bercerita kalau akhir-akhir ini Rega sering menghabiskan waktu bersamanya. Lalu kenapa tiba-tiba hari ini mereka menjauh lagi?

Sebenarnya tidak mengherankan mendengar Rega dan Jelita bertengkar. Mereka sering saling marah dan dalam waktu dekat akan kembali membaik. Tapi yang membuat Argi heran kenapa mereka tidak bisa berhenti bertengkar. Padahal Argi tau betul kalau Rega dan Jelita saling sangat menyayangi dan tidak bisa dipisahkan walau sehari saja.

"Nanti aja aku ceritanya, Gi. Sekarang aku masuk dulu. Nanti kamu juga telat," pungkas Jelita.

Argi hanya bisa mengangguk pasrah. "Yaudah, gue jalan dulu."

"Hati-hati!"

Selanjutnya Argi kembali menjalankan motornya meninggalkan area sekolah Jelita yang sudah semakin ramai para murid berlalu-lalang.

Between Us[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang