Kayaknya lagu "Hurt Roat by DAY6" cocok buat mengiri part ini. Karena itu mulmed di atas aku sisipkan lagunya. Puter aja kalo kalian mau membaca sambil diringi lagu itu. Tapi tetep ya, fokus ke ceritanya, jangan lagunya:v
Happy Reading:')
♥.♥
Ditengah koridor sekolah yang ramai murid berlalu-lalang, Jelita malah berlari menerobos keramaian tersebut. Bukan tanpa alasan dia melakukan itu, dia ingin segera cepat mencapai tempat parkiran. Jangan tanya apa yang sedang dia cari, tentu saja jawabannya Rega.
Seharian ini dia juga belum melihat Rega, tapi dia tau kalau Rega berangkat sekolah. Karena saat istirahat tadi dia sempat melihat cowok itu di kantin. Jelita tau, hingga hari ini Rega masih menghindarinya. Meskipun begitu setidaknya dia merasa lega karena Rega telah kembali setelah menghilang kemarin. Entah bagaimana kronologi kembalinya Rega, karena saat itu dia yang tengah berusaha mencari Rega, dia malah ketiduran di taman. Untungnya ada Argi yang menemukannya dan membawanya pulang. Tidak tau apa jadinya jika sampai pagi dia tidur disana.
Ya, pagi tadi dia bangun sudah berada di kamarnya. Dia sedikit kebingungan karena seingatnya saat dia masih membuka mata, dia sedang mencari Rega. Tapi Aqila menjelaskan kalau Argi semalam yang membawanya pulang. Mengingat-ingat soal Rega tentu saja dia langsung memeriksa melalui balkon kamarnya. Dia langsung lega begitu sosok Rega terlihat dari balkon kamarnya sedang bersiap memakai seragam. Itu artinya Rega memang sudah pulang.
Kembali ke Jelita yang sedang berusaha berjalan cepat menuju parkiran. Berlarian di tengah koridor yang ramai membuat gadis itu tanpa sengaja menabrak murid lain yang berjalan disana. Berkali-kali gadis itu harus menunduk dan meminta maaf dengan sopan, walaupun kadang masih saja ada yang mencibirnya.
Jelita tidak peduli, yang dia pikirkan saat ini hanyalah semoga Rega masih ada di parkiran. Karena dia harus menemui cowok itu sekarang sebelum Rega kembali menghindar. Sebenarnya dia sadar, kalau situasi diantara dirinya dan Rega masih canggung sampai sekarang. Tapi tidak ada pilihan lain yang bisa dia lakukan, dia ingin meluruskan semuanya. Karena jujur saja, jauh dari Rega adalah sesuatu yang sangat sulit dia lakukan. Rega sudah menjadi bagian dalam hidupnya. Lalu bagaimana bisa dia jauh dari Rega?
Persetan dengan perasaan cinta yang tidak dia mengerti sama sekali, Jelita hanya mau Rega tetap berada didekatnya. Tidak peduli apa respon Rega nanti.
Mungkin dia terdengar jahat karena meminta Rega untuk terus berada didekatnya tanpa memikirkan perasaan cowok itu yang mencintainya bukan sebagai sahabat lagi, tapi itu yang Jelita mau. Dia tidak tau bagaimana perasaannya kepada Rega. Karena dia tidak tau apa-apa mengenai cinta. Yang jelas dia membutuhkan Rega seperti hidupnya. Apa itu cinta?
Langkah kaki Jelita semakin berlari cepat begitu dia sudah keluar dari koridor dan berjalan melewati halaman sekolah. Dia bisa melihat Farzan yang sedang mengeluarkan motornya. Jika ada Farzan, pasti disana masih ada Rega.
Tapi perasaan Jelita langsung berubah panik begitu dia sudah sampai disana, dia malah tidak melihat Rega. Apa Rega sudah pulang? Apa dia terlambat?
"Jelita, kenapa lo lari-larian?" tanya Farzan. Dia menatap Jelita keheranan. Dia melihat Jelita yang berlari sangat cepat ke arah parkiran dan sekarang napas gadis itu ngos-ngosan.
Jelita tidak menjawab pertanyaan Farzan. Pandangannya sibuk mencari motor Rega ditengah-tengah banyaknya motor yang terparkir disana. Perasaan cemasnya sedikit menghilang begitu netranya berhasil menemukan motor Rega masih disana. Apa itu artinya Rega belum pulang? Jelita ingin menanyakannya pada Fazan, tapi belum sempat pertanyaannya terucap, sosok yang dia cari lebih dulu muncul dari arah belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us[✔️]
Teen FictionCerita tentang remaja yang terbelit dalam hubungan cinta dan teman. [Completed] ©2019 indashaa__