Happy Reading( ˘ ³˘)♥
♥.♥
"Heh bocah!"
Yudha yang baru saja akan menyuapkan bakso berserta kuahnya ke dalam mulut, terpaksa tidak jadi karena bakso itu kembali terjun ke dalam mangkok. Seseorang menelonyor kepalanya dari belakang, membuat tubuhnya ikut bergoyang sehingga bakso yang ada di atas sendok itu ikut jatuh lagi ke dalam mangkok.
Cowok bertubuh jangkung itu bersungut, menatap kesal ke arah cowok berkulit putih yang dengan seenaknya duduk di sebelahnya setelah menelonyor kepalanya.
"Apaan sih lo, bang! Dateng-dateng main nonyor orang! Gue lagi makan nih, untung nggak keselek."
"Dia lagi kesel sama lo, Yud," timpal Yasha yang datang bersama Farzan dan juga Rega. Mereka juga ikut duduk disana bersama Yudha dan kedua balanya. Siapa lagi kalau bukan Bimas dan Dhamar.
"Kesel apaan sih? Orang dari tadi gue duduk diem disini."
"Heh, lo kemaren ngerjain gue 'kan?" todong Farzan. Di masih kesal dengan kejadian kemarin saat dia berkunjung ke rumah Abayumi. Yudha telah membohonginya.
"Ngerjain apaan dah, gue nggak paham."
Karena geram, Farzan menggeplak lengan Yudha jengkel. "Lo bohongin gue kemaren. Lo bilang di rumah lo cuma ada Zanna sama pembantu lo, tapi gue malah ketemu sama bokap lo!" kelakarnya.
"Oh itu.. Ya emang sengaja sih. Kan lo bilang mau seriusin kakak gue, ya harusnya lo juga minta izin sama bokap gue juga, bang!" tukas Yudha begitu mengingat tindakannya kemarin yang memang sengaja membohongi Farzan.
Awalnya hanya iseng karena Papanya tiba-tiba pulang untuk sehari hanya untuk mengambil berkas pekerjaan yang diperlukan. Karena hanya sehari Papanya ada di rumah, jadi dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia menyarankan Farzan untuk datang ke rumahnya dan menembak Kakaknya saat itu juga. Tapi dia tidak memberitau kalau di rumah juga ada Papanya. Dia sengaja supaya Papanya juga bisa bertemu dengan cowok yang bilang mau serius dengan Kakaknya itu.
"Semprul!!" cibir Farzan, dia sudah menduga ini. Yudha memang sengaja melakukannya.
"Ya harusnya 'kan emang gitu, bang. Kalo lo mau serius sama Kak Zanna, lo juga harus nemuin bokap gue," balas Yudha. Lalu perhatiannya beralih ke arah Yasha dan Rega. "Bener nggak, bang?" tanyanya meminta pendapat.
Rega hanya mengangguk menyetujui. Begitu juga dengan Yasha. "Kalo lo ketemu bokapnya Zanna aja nggak berani, gimana lo mau seriusin dia sih?!" pungkas Yasha mengejek.
"Tapi kemaren sukses nggak, bang?" tanya Dhamar setelah sedari tadi hanya mendengarkan, karena dia lebih sibuk melahap baksonya.
Mendapati pertanyaan yang sudah dia tunggu-tunggu, spontan senyum lebar Farzan langsung mengembang di wajah tampannya. Senyum yang menyiratkan sebuah kebanggaan. "Sukses dong!"
"Wihh, official dong?" tanya Bimas ikut bergabung. Tanpa ragu, Farzan langsung mengangguk mantap.
"Asekk, hari ini dapet traktiran. Mau nambah ah." Seketika saja Bimas langsung beranjak dari duduknya seraya membawa mangkok baksonya yang sisa sedikit. Cowok berbadan tinggi itu berjalan menuju stand kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us[✔️]
Novela JuvenilCerita tentang remaja yang terbelit dalam hubungan cinta dan teman. [Completed] ©2019 indashaa__