Between Us || 28

553 110 19
                                    


Happy Reading( ˘ ³˘)♥

♥.♥

Suara bangku yang bergerak di sebelahnya membuat cowok berambut coklat yang sedang menikmati semangkuk baksonya itu tersentak kagetㅡmenoleh kesamping, mendapati sohibnya dengan wajah kusut.

"Ngapa lo, Yash?" tanya Rega setelah menelan baksonya.

Kebetulan cowok itu sedang makan di kantin sendirian. Jangan tanyakan dimana keberadaan Deffan, kalian sudah tau jawabannya. Cowok yang sedang dimabuk asmara itu sekarang sedang mojok di kantin bersama pacar barunya. Sementara Farzan, entah kemana perginya anak itu. Dia selalu datang dan pergi tanpa diundang seperti jalangkung. Kadang juga suka muncul dimana-mana seperti tuyul. Kalau Yasha, sohibnya yang satu itu baru saja datang, agak telat. Mungkin sebelum istirahat tadi dia sempat diceramahi guru karena tidur di kelas.

Dan lihat, Yasha baru datang tapi wajahnya sudah sangat kusut. Membuat Rega yang sedang makan, jadi tidak enak lagi makanannya.

"Ga, emang bener ya kalo Kejora mau pindah sekolah disini?" Yasha balik bertanya.

Rega mengangguk, mengaduk-aduk minumannya lalu menyerupnya hingga tersisa setengah gelas. "Semalem dia bilangnya gitu. Nggak betah di Surabaya katanya."

Yasha memang sudah tau kalau Kejora sekarang berada di Jakarta, lebih tepatnya di rumah Jelita. Semalam grup chat mereka membuat pengumuman. Deffan jelas memberikan pengumuman kalo dia dan Sesyl sudah resmi pacaran. Rega memberi pengumuman mengenai Kejora. Dan Farzan ternyata juga mengumumkan kalau dia akan serius dengan Zanna. Sementara Yasha hanya bisa menyimak. Dia terlalu terkejut dengan pengumuman dari Rega. Hatinya antara takut dan senang mendengar kalau Kejora akan tinggal di rumah Jelita.

Dahi Rega mengernyit melihat Yasha yang wajahnya malah semakin kusut tak berbentuk. Dia jadi merasa tidak nyaman melihatnya.

"Kenapa sih? Harusnya lo seneng kalo Kejora ada disini, bukannya selama ini lo kangen sama dia?"

Yasha mendengus pelan. "Gue emang kangen sama dia, tapi gue takut kalo dia jadi benci sama gue."

"Kejora bukan orang kayak gitu. Lo tenang aja, dia nggak benci sama lo," sergah Rega.

"Dari mana lo tau? Kayak lo bisa aja baca pikiran Kejora?" Yasha mendelik aneh ke arah Rega. "Kalo dia beneran benci sama gue gimana?"

Merasa geram dengan Yasha, Rega mendaratkan pukulannya di punggung cowok itu. "Lo itu harus positiv thinking! Lo tau gimana sifat Kejora, dia nggak gampang marah sama orang."

"Iya juga sih."

"Biar lo yakin, gimana kalo nanti lo temuin dia di rumahnya Jelita."

Mendengar itu Yasha spontan tergelak. "Hah? Nemuin dia? Gue belom siap, Ga."

"Gaya lo belom siap, kayak disuruh kawin aja lo!" cibir Rega. "Nanti pulang gue bonceng ke rumah Jelita, lo pasti nggak bawa motor 'kan?"

Yasha menggeleng. "Tapi bukannya lo pulang sama Jelita nanti?"

"Gue lagi marahan sama dia," jawab Rega apa adanya. Pandangannya melengos ke arah lainㅡdimana Jelita sedang makan bersama Kinara. Disana juga ada Yudha dan Dhamar. Keempat orang itu terlihat asyik bercanda. Rega bisa melihat Jelita yang tertawa karena perdebatan Yudha dan Dhamar. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi Jelita terlihat begitu senang dengan kehadiran Yudha dan Dhamar.

Between Us[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang