Happy Reading( ˘ ³˘)♥♥.♥
Kinara yang sedang duduk sendirian di kantin sontak terlonjat kaget begitu sosok cowok yang beberapa hari ini dia hindari tiba-tiba duduk di hadapannya. Gadis itu bahkan sampai tersedak makanannya sendiri.
Bola mata Kinara melebarㅡmenatap penuh kebencian ke arah cowok itu. "Ngapain lo disini?!"
"Kita perlu bicara."
"Nggak ada yang perlu dibicarain lagi. Kita udah selesai," tukas Kinara.
Gadis itu menggerutu dalam hatiㅡmemanggil-manggil Sesyl dan Jelita yang belum juga kembali. Kedua sahabatnya itu sedang pergi ke kantor guru karena dipanggil Bu Zaskia, tapi sampai sekarang belum juga kembali.
Oh ayolah, kenapa disaat genting seperti ini dia selalu sendirian. Apa Dito sengaja memanfaatkan waktu untuk menyerangnya disaat dia sedang sendiri? Kalau itu benar, Dito benar-benar pengecut. Dan dia tidak sudi lagi berhubungan dengan cowok seperti itu.
"Pergi! Gue lagi nggak mau diganggu!"
"Kita harus bicara, Kin!"
"BICARA APA LAGI SIH?!!"
Kinara yang terlalu emosi tidak sadar meninggikan suaranyaㅡmembuat beberapa penghuni kantin menoleh ke arah mejanya dengan tatapan keheranan dan tak suka karena merasa terganggu. Dengan meninggikan suara membuat gadis itu tanpa sengaja telah memancing sifat temperamen Dito. Dia yakin, setelah ini dia tak akan selamat dari Dito. Tidak ada yang bisa menyelamatkannya kali ini.
Sesyl Jelita, cepatlah kembali, batin Kinara menjerit panik.
"GUE NGGAK MAU PUTUS SAMA LO!!"
Benar saja dugaannya. Dito langsung ikut meninggikan suaranya. Kali ini mereka benar-benar menjadi pusat perhatian. Tentu saja, siapa yang akan melewatkan kejadian ini. Para murid si biang gosip juga sudah mulai bebisik-bisik seraya melirik ke arah mereka.
Kinara sangat malas menjadi pusat perhatian seperti ini. Dito membuatnya merasa jengah. Kalau saja dia bukan seorang perempuan, sudah dia pastikan dia menendang Dito untuk pergi dari hadapannya.
"Kita udah putus! Jadi jangan ganggu gue lagi!" tukasnya penuh penekanan, berharap Dito bisa memahami ucapannya. "Dan pergi sekarang. Lo bikin semua orang lihatin kita," sambungnya.
Spontan Dito mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Dan benar saja, semua penghuni kantin tengah memperhatikan mereka. Tapi bukan Dito namanya kalau cowok itu merasa peduli. Nyatanya dia tak peduli sama sekali. Dia justru dengan seenaknya langsung mencengkeram tangan Kinara dengan kuat, membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Lo apa-apaan sih?!" cerca Kinara seraya berusaha melepaskan pergelangan tangannya dari cengkeraman Dito. "Kita udah putus, Dito! Jadi jangan seenaknya lagi sama gue!" Kinara geram sendiri.
"Nggak! Gue bilang nggak mau putus ya nggak mau!!"
Kinara berdecak kesal. Kesabarannya benar-benar sudah habis menghadapi cowok seperti Dito. Ingin rasanya dia mempunahkan spesies cowok yang modelannya seperti Dito supaya tidak ada lagi cewek yang jadi korban seperti dirinya.
"Kita udah putus! Lo ngerti bahasa manusia nggak sih?!" ketusnya.
Mendengar itu Dito semakin murka. Emosi dalam dirinya naik seketika. Wajahnya mulai memerahㅡtanda kalau dia benar-benar sudah marah.
Bersamaan dengan emosi Dito yang mulai naik, cengkeramannya pada pergelangan tangan Kinara pun ikut semakin kuat. Kuku-kuku tajam tangannya menekan dalam permukaan kulit gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us[✔️]
Teen FictionCerita tentang remaja yang terbelit dalam hubungan cinta dan teman. [Completed] ©2019 indashaa__