Happy Reading( ˘ ³˘)♥♥.♥
Mata Deffan tak bisa berkedip barang sedetik saja begitu dia melihat pemandangan luar biasa di depannya. Dua menit yang lalu seorang bidadari baru saja keluar dari pintu rumah dan sekarang sudah berdiri di hadapannya. Sejak gadis itu keluar dari balik pintu sampai gadis itu berjalan menghampirinya, Deffan tidak bisa melepaskan pandangannya.
"Sesyl, kamu beneran manusia apa bukan sih? Kayaknya kamu jelmaan bidadari deh," ujar Deffan random.
Dengan mata berbinar takjub, cowok bermata sipit itu memuji kecantikan gadis yang baru satu hari ini menjadi kekasihnya.
Mendengar pujian absurb Deffan tidak membuat Sesyl tersipu malu seperti gadis lain pada umumnya ketika sedang dipuji. Gadis bermata sipit monoloid itu malah mendelik, menatap aneh ke arah Deffan.
"Bidadari 'kan nggak nyata, Def. Ini gue nyata, manusia!" tukasnya.
Deffan mendengusㅡmenatap kesal ke arah Sesyl. Bukan karena gadis itu mempermainkan pujiannya, tapi karena bahasa yang gadis itu gunakan.
"Syl, kita 'kan udah pacaran. Manggilnya jangan lo-gue lagi dong. Biar kesannya lebih manis, pake aku-kamu aja."
"Kalo mau manis pake gula, Def. Bukan aku-kamu," balas Sesyl.
"Bercanda terus kamu!"
Melihat raut wajah Deffan yang terlihat sebal membuat Sesyl terkekeh lucu. "Iyaiya. Jadi jalan nggak nih, kalo kemaleman nanti Papa ku keburu pulang."
"Bagus dong."
"Kok bagus?" tanya Sesyl heran.
"Biar aku bisa ketemu sama Papa kamu, sekalian minta izin."
"Boleh, kalo kamu mau mati sekarang."
Deffan mendelik, menatap terkejut ke arah Sesyl. "Kok gitu? Aku serius padahal," sungutnya.
"Aku juga serius. Udah ayok jalan!"
"Cieee, udah nggak sabar mau kencan sama aku ya?" Deffan menggoda Sesyl dengan menaik turunkan alisnya.
Secara otomatis tangan Sesyl langsung memukul pelan lengan berotot Deffan yang terlapis kemeja hitamnya. "Ish, kurangin rasa percaya dirinya!"
Lalu tanpa disuruh lagi, Sesyl naik ke atas jog belakang motor Vespa keren milik Deffan.
"Siap meluncur nih, Syl," seru Deffan. "Meluncur ke pelaminan," lanjutnya.
Di belakang Deffan, Sesyl hanya bisa tertawa lucu dengan tingkah Deffan. Mungkin ini lah yang membuat hatinya yang dulu begitu keras perlahan meluluh karena sifat Deffan yang begitu hangat. Cowok itu tidak pernah kehabisan akal untuk terus mendekati dan mengajaknya bicara. Dan dia merasa senang karena dia memiliki Deffan bersamanya.
Semoga hubungannya selalu seperti ini untuk waktu yang sangat lama.
^ ^
Untuk kencan pertama, Deffan mengajak Sesyl makan malam di sebuah Caffe yang tak jauh dari keramaian kota. Caffe yang cukup elegan dan terasa cocok untuk makan malam pasangan baru seperti mereka. Tempatnya tidak luas. Hanya ada beberapa meja yang tersedia. Tapi Caffe ini cukup terkenal enak makanannya dan direkomendasikan sebagai tempat kencan. Sejujurnya Deffan pergi ke tempat ini juga atas saran Farzan. Karena dia sendiri kurang berpengalaman dalam hal seperti ini. Maklum, ini adalah pertama kali untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us[✔️]
Teen FictionCerita tentang remaja yang terbelit dalam hubungan cinta dan teman. [Completed] ©2019 indashaa__