Happy Reading( ˘ ³˘)♥♥.♥
Berkali-kali Kinara melirik ke arah bangku disampingnyaㅡdimana Sesyl sedang duduk dengan meletakan kepalanya diatas meja. Sejak pagi tadi dia melihat sahabatnya itu terus diam. Wajahnya kusut dan tak bersemangat sama sekali. Membuatnya jadi bertanya-tanya sendiri mengenai apa yang sedang terjadi pada gadis itu.
"Syl, lo kenapa jadi pendiem gini?"
Yang ditanya bergemingㅡhanya merespon dengan memberikan dehaman singkat saja. Walaupun wajahnya mengarah ke arah Kinara, tapi mata gadis itu terpejamㅡsehingga dia tidak bisa melihat wajah Kinara yang sedang menatapnya heran.
"Lo kenapa sih? Males karna nggak ada Jelita ya?" tanya Kinara lagi. "Atau lo males ngomong sama gue karna Jelita nggak ada?"
"Apaan sih, Kin. Nggak gitu."
"Terus kenapa?"
"Gue lagi puasa ngomong hari ini."
Mendengar jawaban Sesyl yang tidak masuk akal membuat Kinara mendelik aneh. "Emang ada?"
"Ada, ini gue."
"Dih, lo mah ngawur aja!" sungut Kinara. "Sebenernya lo kenapa? Cerita dong sama gue."
Sesyl menghela napas pelan, membuka matanyaㅡmenangkap wajah Kinara yang tengah menatap ke arahnya dengan tatapan sulit diartikan. Antara kesal, penasaran dan juga aneh.
"Gue nggak pa-pa, Kin. Cuma kayak lemes aja ini," jawab Sesyl sekenanya.
"Lo sakit?" secara otomatis Kinara menempelkan punggung tangannya ke dahi Sesylㅡbermaksud memeriksa suhu tubuh gadis itu. Tapi suhunya masih normal. "Enggak panas kok," cetusnya.
"Apa lo laper? Belum makan dari tadi pagi?" tanyanya lagi. Tiba-tiba menjadi panik sendiri.
Sesyl menggeleng kepala pelan. "Nggak. Ini badan rasanya lemes aja."
"Lemes 'kan juga ada sebabnya, Syl." Kinara memutar bola mata jengah. Dia merasa Sesyl seperti sedang menyembunyikan sesuatu darinya. "Lo lagi mikirin sesuatu ya?" tanyanya penuh selidik.
Spontan Sesyl menegakan tubuhnya. Berusaha bersikap biasa supaya Kinara tidak semakin mencurigainya. "Enggak kok. Gue nggak lagi mikirin apa-apa," sangkalnya.
"Oh ya, cowok semalem siapa?" tanyanya begitu teringat sesuatu, sekaligus mencari jalan untuk mengalihkan pembicaraan yang menyudutkannya ini.
"Cowok yang mana?" Kinara balik bertanya. Dia tidak menyadari kalau sebenarnya Sesyl memanfaatkan ini untuk mengalihkan pembicaraan.
"Yang semalem nganterin lo."
"Oh, Reynan."
"Reynan?" beo Sesyl, mengkerutkan dahiㅡmerasa tidak asing dengan nama itu.
"Iya, temennya Argi sekaligus sepupunya Yasha," ujar Kinara memberi tau.
Sesyl terdiamㅡberpikir sejenak untuk mengingat-ingat tentang Reynan. Begitu sudah ingat gadis itu langsung berseru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us[✔️]
Teen FictionCerita tentang remaja yang terbelit dalam hubungan cinta dan teman. [Completed] ©2019 indashaa__