Between Us || 09

610 123 25
                                    

Happy Reading

ㅁ.ㅁ

"Kamu bilang nggak mau kecewain Bunda, tapi kalo kamu berantem terus kayak gini Bunda malah kecewa sama kamu."

"Kamu belajar bela diri cuma buat mau jadi jagoan mukulin orang?"

"Bunda nggak pernah ngajarin kamu buat berantem."

"Tapi, Dito yang mancing emosi aku duluan."

Setelah sejak tadi hanya diam menunduk, Rega memberanikan angkat suara untuk membela diri. Tidak sepenuhnya perkelahian di sekolah tadi adalah kesalahannya, melainkan Dito yang sengaja memancing emosinya dengan menghina keluarganya.

"Sejak kapan kamu jadi berani motong ucapan Bunda? Bunda lagi ngomong, kamu dengerin!" tukas Bella menatap tajam Rega.

Rega mendengus. Kembali menundukan kepala di hadapan Bundanya. Jika sudah seperti ini mana bisa dia membela diri. Yang ada Bundanya malah semakin memarahinya.

"Makanya diem dulu sih lo," bisik Argi yang saat itu juga sedang duduk di sebelah Rega.

Ternyata bukan hanya Rega saja yang malam ini mendapat ceramahan dari Bella, tapi juga Argi. Dua anak laki-laki itu tengah duduk di hadapan Bella dengan kepala menundukㅡtakut melihat wajah Bella ketika sedang marah.

"Kamu juga diem, Argi. Bunda ini bicara sama kalian berdua, jadi kalian harus dengerin!" tukasnya.

Sama dengan Rega, Argi hanya bisa mendengus. Dia bisa melihat bibir Rega yang bergerak mengejeknya.

"Kalo di sekolah itu belajar, bukan berantem. Kalo besok-besok lagi Bunda lihat wajah kamu memar-memar kayak gini lagi, Bunda nggak akan kasih kamu uang jajan," ancam Bella.

"Percuma juga, Bunda. Soalnya Rega kalo di sekolah juga suka minta jajan sama aku."

Jelita menyahut dari depan televisi. Gadis itu juga berada disana. Dia juga yang membuat Rega dan Argi mendapat ceramahan malam ini. Dia yang mengadu kepada Bella kalau Rega berkelahi di sekolah. Tadinya saat Bella melihat wajah Rega yang penuh luka, Rega membuat alasan dengan mengatakan kalau dia jatuh dari motor. Kebohongannya itu dibantu oleh Argi. Tapi tiba-tiba Jelita datang dan mengatakan kebenarannya.

Mendengar ucapan Jelita, Bella spontan membulatkan mata. "Beneran? Kamu suka minta jajan sama Jelita?" tanya Bella meminta penjelasan pada Rega.

Dengan cepat Rega langsung mengelak. "Enggak, Bun. Jelita bohong!"

Bella menatap penuh selidik ke arah Rega. "Awas aja kalo kamu bikin masalah lagi di sekolah! Bunda bakal kasih hukuman buat kalian berdua!"

Sontak Argi terbelak. "Kok berdua, Bun?"

"Iya! Biar kalian nggak bikin masalah lagi!"

"Tapi kanㅡ"

"Kamu mau bantah Bunda?"

Argi langsung diam, tidak berani mengeluarkan suaranya. Dalam hati dia merutuki Rega. Cowok itu yang membuat masalah, tapi dia juga yang kena imbasnya.

"Bun, Jelita pulang dulu. Udah malem," pamit Jelita menghentikan sejenak aktifitas ceramah Bella.

"Yaudah. Makasih ya, kamu udah bilang sama Bunda soal Rega tadi."

Between Us[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang