23

719 30 3
                                    

"Sweetie Pie jangan nakal ya. Jangan nyusahin Mommy kamu selagi Daddy jauh. Daddy gak akan lama kok. Janji."

Untuk seminggu ke depan. Jadwal rutinnya untuk datang ke Singapura. Azka begitu mencintai pekerjaannya. Ralat, Kiara.

Iya kan? Semua demi Kiara dan calon buah hatinya. Memang sudah kewajiban seorang kepala keluarga itu menafkahi anak dan istrinya. Jadi kalau suami kerja cari uang tuh harus di ridhoi. Dan yang jadi suami harus jaga kepercayaan istri kalau kerja jauh dari rumah.

Kenapa bukan Arka?

Yang dipertanyaan oleh Kiara. Pria itu juga sekarang punya kedudukan di perusahan keluarga mereka. Tapi ya Azka sebagai pemilik resmi perusahaan dan dia yang memang sudah terbiasa untuk urusan di Singapura.

Oke, kini Kiara hembuskan nafasnya secara kasar. Melepas kepergian sang suami dari depan rumah besar kediaman Bramantyo.

Terpaksa Kiara tinggal di rumah mertua untuk seminggu kedepan. Azka tidak mau Kiara sendirian di rumah. Nanti kalau sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kan repot.

Padahal Kiara sudah yakinkan Azka bahwa dia bisa. Atau Kiara lebih baik pergi ke rumah Omnya. Tapi Kartika bilang, "Tante kamu kan juga lagi hamil. Terus dia juga punya anak kecil. Nanti kalau ada apa apa repot nantinya."

Jika sebelumnya, Kiara akan dengan senang hati tinggal bersama mamah mertua. Mereka kan betulan sudah seperti anak dan ibu kandung. Tapi masalahnya, semenjak ada keluarga iparnya di rumah besar itu, Kiara agak sedikit tidak nyaman. Gak tahu kenapa.

***

Kiara memang sudah selesai dengan kegiatan menulis skripsinya. Revisi skripsi sidang juga udah beres. Tapi Kiara masih punya hutang pada dirinya sendiri. Yaitu menyelesaikan series terbarunya.

Cerita yang Kiara tuliskan kali ini tentang seseorang yang berjuang untuk dapatkan cintanya kembali dari orang yang sudah merebutnya. Semacam cinta segitiga dimana cinta lama hadir di saat sudah menemukan cinta yang baru. Ya pokoknya novel romansa picisan gitu deh.

Walaupun sekarang udah gak di kejar deadline. Tapi Kiara tetap harus profesional dong. Makanya di waktu luangnya sekarang jemari lentiknya menari nari di atas keyboard laptop. Mumpung inspirasinya lagi kenceng kencengnya nih.

"Aunty..!!"

Bukan hanya terperanjat. Kiara bahkan tersedak buah yang baru saja masuk ke mulutnya.

"Astaga, Ra. Minum, Ra"

Baru seteguk. Cairan bening itu tersembur lagi.

"Uhuk, uhuk .." Kiara tersedak lagi.

"Kenapa di muntahin?!"

***

"Masih mual mual, Ra?"

Pertanyaan itu terlontar dari mulut mamah Mertua. Barusan bangat mamah Mertua lewat dapur, tanpa sengaja dia lihat Kiara yang membasuh mulutnya di wastafel.

Kartika sodorkan segelas air mineral pada Kiara. Wanita hamil itu kini sudah duduk di kursi meja makan.

"Ra, maafin aku ya. Aku lupa kalau aku lagi minum soda. Aku refleks aja tadi kasih kamu minum yang aku pegang karena liat kamu keselek"

"Astaga !!!" Yang tadinya sedang memijat bahu menantu kini menjeda. "Kamu gak apa apa sayang? Perutnya sakit gak? Kita ke dokter aja yuk" langsung heboh reaksi Kartika.

Ya wajar aja sih. Meski sudah punya tiga cucu, tetep aja yang satu ini paling di tunggu.

"Fisca! Kamu ngapain kasih Kiara soda? Kalau sampe janinnya Kiara kenapa kenapa, semua salah kamu, ya!"

*** BAMBINO PICCOLO *** S-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang