Plak
Terkesiap ketika pipi mulusnya di tampar."Kamu liat apa yang udah kamu perbuat?" Kembang kempis dadanya. "Kamu udah buat cucu mamah hampir gak ada! Apa yang ada di pikiran kamu sih?"
Awh.
Sakit kepalanya tiba tiba. Untung saja meski sudah berumur, Kartika tidak punya penyakit kronis. Dia sering bangat olahraga dan senam demi menjaga kebugaran tubuhnya. Kalau iya sih, bisa jantungan dan masuk rumah sakit juga dia."Mah.."
"Gak usah pegang pegang Mamah!"
Padahalkan Fisca tulus untuk membantu Mamah mertuanya duduk.
"Kamu ada masalah apa sih sama Kiara? Kamu gak suka sama dia? Mamah pikir selama ini kamu oke oke aja sama dia. Maksud kamu apa, Fis?"
Yang menjadi lawan bicaranya tertunduk diam.
"Jawab! Jangan diem aja!"
Fisca tidak bisa berikan alasan yang pasti kenapa dia melakukan hal itu pada Kiara. Ya. Yang membuat Kiara masuk rumah sakit dan hampir kehilangan calon buah hati.
Azka hanya katakan kondisi Kiara pada sang Mamah yang bisa dia percaya menjaga rahasia. Makanya Kartika salahkan Ratih. Karena asisten rumah tangganya itulah yang Kartika tahu memberikan susu untuk menantunya. Hal yang terakhir Kiara konsumsi. Yang besar kemungkinan menyebabkan Kiara sakit perut.
"Sumpah Nyonya. Saya buat susu seperti kemarin. Susunya kan baru, Nya. Tuh, Nya tanggal kadaluarsanya aja masih jauh, Nya." Bi Ratih ambil kotak susu di kulkas. Dia tunjukkan tanggal kadaluarsa pada kotak itu.
Sebentar Kartika berfikir. Bi Ratih tidak mungkin berbohong. Dia tidak punya motif untuk mencelakakan Kiara. Tapi, kalau bukan Bi Ratih, siapa?
"Tapi maaf, Nya. Yang nganterin ke kamarnya non Kiara itu, Bu Fisca."
"Fisca?"
Kok bisa?
Ya, Fisca. Bi Ratih ceritakan kenapa bisa sampai Fisca yang mengantarkan susu itu. Membuat Kartika semakin bingung. Tapi kalau Fisca cuma nganterin aja kan gak masalah dong sama Fisca.
"Tapi, Nyonya.." Ucapannya terhenti, membuat Kartika penasaran.
Tampak kecemasan dan keraguan dari wanita itu. Terlihat dari caranya meremas ujung bajunya.
"Apa, Bi?"
"Itu .., anu, Nya. Anu .." Bi Ratih yang gagap Kartika yang greget
"Itu anu itu anu apa? Kalau ngomong tuh yang bener dong. Saya gak ngerti"
"Itu, sebenernya .."
Sebenarnya..
"Tapi Nyonya janji toh, percaya sama saya. Jangan salahin saya, ya. Soalnya saya bener bener gak jahatin non Kiara, Nya"
Iya, iya. Semua di rumah Bramantyo gak ada yang gak suka sama Kiara. Secuek cueknya perempuan itu, dia selalu ramah pada siapa pun. Apalagi pada orang yang lebih tua. Dia pasti akan sangat menghargai dan menghormati. Tanpa pandang bulu.
"Sebenernya.. waktu Bu Fisca nyuruh saya buat istirahat. Saya sempet balik lagi ke dapur untuk ambil minum. Dan waktu itu.. saya lihat bu Fisca buang setengah susu yang saya buat dan nambahin susu mentah yang ada di kulkas, Nya."
Deg.
Kartika hampir saja terjatuh pingsan jika Bi Ratih tidak cekatan menahannya."Ya ampun, Nya. Haduh tuh kan. Tau gitu saja gak usah ngomong." Tiba tiba menyesali ucapannya sendiri.
Kartika sudah duduk di kursi. Kepalanya pening seketika. Masih tidak percaya, "Kamu yakin?"
"I-iya, Nya. Saya gak bohong. Saya liat sendiri. Ampun Nya, jangan pecat saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
*** BAMBINO PICCOLO *** S-2
Romance"...karena pebisnis seperti kita, punya keturunan itu penting..." "...buat apa punya istri cantik dan muda kalau gak bisa kasih keturunan" Menjelang 6 tahun usia pernikahan mereka sudah kah Tuhan berikan kepercayaan pada mereka? Sequel 'BABY GIANT B...