9

816 33 0
                                    

Sumpah. Kiara bingung. Setiap pria besar yang bersamanya itu menemukan dirinya dalam pantulan kaca, ia selalu bertingkah aneh. Menampakkan sikap yang nyeleneh.

Kiara masih terpaku di pintu mobil. memperhatikan suaminya yang sedari tadi bercermin pada kaca spion dalam mobilnya.

"Kamu ngapain sih? Dari tadi gak jelas bangat" ucap Kiara dengan sinis yang akhirnya menjatuhkan bokongnya di kursi mobil.

Bruk

Pintu mobil itu tertutup, bersamaan dengan itu tangan besar memegang tangan mungil secara tiba tiba.

Dengan tatapan penuh harap Azka bertanya "Baby, emangnya aku setua itu ya?"

Dan Kiara menahan tawanya atas pertanyaan Azka.

"Astaga Azka. Kamu masih mikirin omongan dokter Luna?"

Kalian tahu? Apa yang Luna katakan saat Azka berkata bahwa dia adalah suami Kiara? Jawabannya adalah ..

"Bapak? Suaminya? Ah yang bener, Pak? Bapak jangan bercanda. Bapak lebih pantes jadi Om nya."

Dokter yang satu ini sepertinya receh sekali pemirsa. Tapi sayang jokesnya tidak mempan. Disaat ia dan suster pendampingnya tertawa Azka diam tanpa kata. Sedang Kiara cengir kuda.

Loh.
Beneran suaminya ya? Duh kalau tau begini Luna lebih baik tutup mulut. Ngeri sis. Badan Pria yang katanya suami pasiennya itu besar. Tampangnya juga dingin. Luna tebak tebak sih umurnya mungkin sebaya dengannya. Atau bisa jadi lebih tua. Ya ampun jangan jangan Kiara korban pedofilia? Astaga. Udah deh udah Luna gak mau banyak omong lagi.

"Duh, Maaf Pak. Saya gak tahu. Saya kira tadi bapak nganterin aja."

Karena Azka memang tidak ikut masuk ruang praktek dari awal. Dia masuk di saat Luna sudah membahas program kehamilan. Sebab tadi Azka sibuk terima telpon dari perusahaan.

Bagi Azka, cukup Kiara yang pernah menganggapnya sebagai 'om'. Tidak terima jika itu keluar dari mulut orang lain. Iya iya Azka tahu, Azka tidak sebaya dengan Kiara. Tapi apa salahnya punya istri lebih muda. Yang kakek kakek saja bisa tuh dapet istri yang belia.

Tapi, Hey. Wajah cute nan innocent itu ada di sekitar 6 tahun yang lalu. Dan sekarang umurnya menuju 33. Wajar kalau rupanya lebih terlihat dewasa. Harusnya Azka sadar diri kan?

Dengan raut wajah yang memberenggut dan memelas ia anggukan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Kiara.

Uh Kiara gemas. Melihat bibir yang cemberut itu membuat Kiara menangkup wajah suaminya. Belum ada baby pun, Kiara sudah punya bayi raksasa yang umurnya tambah tua.

"Tapi, udah lama juga ya om" menekankan kata 'om' di kalimatnya. Ditambah Kiara cubit gemas pipi chubby suaminya.

"Kiara, kamu .."

Tidak dilanjutkan kalimatnya. Azka malah diam memandang wajah sang istri yang tertawa dengan lepas. Gadisnya yang selalu cantik dan menarik.

"Salah kamu" tuduhnya

Maka saat itu pula Kiara hentikan tawanya. Menautkan kedua alisnya. Ia katakan, "Loh kok salah aku?"

"Siapa suruh muka kamu gak tua tua" seraya memalingkan wajahnya dari pandangan Kiara. Azka mendengus sebal.

Bukan salah Kiara dong. Jangan salahkan ibu mengandung juga. Apalagi menyalahkan Tuhan yang menghidupkannya. Ini kan sudah takdirnya terbentuk seperti ini. Tidak boleh menyalahkan siapa siapa. Rupa manusia berbeda beda, kita juga tidak boleh yang namanya insecure. Lebih baik bersyukur. Bukan begitu?

*** BAMBINO PICCOLO *** S-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang