Flashback dulu kita gaes..
****
"Bego!"
Selain keluarkan kata itu, Arka juga pukul keras meja kerjanya.
"Kenapa gue bego bangat sih?!"
Pria itu merasa dirinya adalah orang yang paling bodoh. Jatuh cinta pada Fisca adalah kebodohan terbesarnya.
Karena yang namanya cinta itu sudah menyengsarakan hidupnya. Ia rela melakukan segalanya untuk Fisca. Ia rela di asingkan ke luar negeri oleh orang tuanya demi bisa bersama Fisca. Padahal dia tahu, kalau wanita itu tidak mencintainya.
Arka rela mengakui dengan tegas bahwa anak yang di kandung Fisca adalah anaknya. Itu dia lakukan agar dia bisa segera menikahinya. Arka juga rela kehilangan tahtanya. Demi untuk hidup bersama dengan wanita yang memiliki lelaki lain di hatinya. Dan mirisnya lelaki lain itu adalah adik kandungnya sendiri.
Sudah di bilang kan, kalau Fisca itu memang sudah di jodohkan dengan salah satu dari keturunan Bramantyo. Itu adalah sebuah perjanjian tidak tertulis antara Bramantyo dengan Hendra, papahnya Fisca.
Anak anak itu tidak ada yang tahu soal perjodohan ini. Arka lanjutkan studi stratanya di luar negeri. Sedang Fisca dan Azka masih setia main berdua karena selalu satu sekolah. Sampai akhirnya mereka terlibat perasaan yang sama ketika remaja. Cinta ada karena terbiasa bersama. Begitu kan?
Enam tahun berlalu, Arka kembali. Tentu Arka sudah menjadi pria yang memukau. Tinggal tunggu beberapa tahun lagi sampai dia menjadi pria matang dan mapan.
"Kamu bisa milikin hak penuh atas perusahaan"
Waw.
Lengkungan tipis di bibir sulungnya itu di lihat oleh mata jeli Bramantyo. Tapi, jangan senang dulu. Tidak semudah itu Ferguso."Tapi ada syarat"
"Syarat?" Yang Arka beokan. "Pah, kenapa harus pake syarat sih? Aku kan anak Papah. Siapa lagi kalau bukan aku yang mimpin perusahaan."
"Ada Azka"
Seketika itu pula Arka berhenti merengek. Ternyata dia punya saingan. Menjadi anak pertama bukan berati kamu satu satunya. Menjadi yang tertua bukan berarti kamu bisa berkuasa. Sebab adik bisa juga jadi pengganti.
Sejak saat itu Arka anggap Azka sebagai ancaman. Dia jadikan Azka musuh tak terlihat. Adiknya yang polos itu mungkin juga punya tipu muslihat untuk menggesernya sebagai pewaris perusahaan.
"Syarat apa?"
Terburu buru sekali. Tidak pikir panjang lagi. Bramantyo sampai tertawa. Sulungnya itu sama persis seperti dirinya. Sangat berambisi.
"Pah syaratnya apa? Aku yakin bisa menuhin syarat yang papah ajuin!"
Benar. Itu putra sulungnya. Arka Bramantyo.
"Nikah"
"Nikah?!"
Sebentar. Arka gak salah denger kan?
"Nikah?" Lagi dia ulangi
"Iya, kamu harus nikah kalau mau perusahaan ini jadi milik kamu."
Arka gak sebucin Azka yang udah main cinta cintaan dari jaman sekolah. Masa sekolah, Arka fokuskan pada belajarnya. Dan saat ini pun Arka fokus pada karirnya. Sebab menurutnya wanita hanya penghalang menuju suksesnya.
Tapi sekarang, justru seorang wanitalah yang akan membawanya pada kesuksesan.
"Tapi kamu tenang aja. Papah gak minta kamu untuk nikah sekarang. Mungkin dua atau tiga tahun lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
*** BAMBINO PICCOLO *** S-2
Romance"...karena pebisnis seperti kita, punya keturunan itu penting..." "...buat apa punya istri cantik dan muda kalau gak bisa kasih keturunan" Menjelang 6 tahun usia pernikahan mereka sudah kah Tuhan berikan kepercayaan pada mereka? Sequel 'BABY GIANT B...