28

664 32 0
                                    

"Baby.. issh"

Ekspresi kesal itu bukan buat Kiara kok. Tapi untuk yang katanya seorang Editor.

Ya, Nata menjenguk Kiara pastinya. Editor itu khawatir pada penulisnya sebab beberapa hari terakhir tidak bisa di hubungi. Padahal ini sudah lewat masa tenggang deadlinenya.

Jadi ya Nata sibuk cari kabar Kiara kesana kemari. Nata juga sampai datangi rumahnya berkali kali. Tapi rumah itu kosong seolah tak berpenghuni.

"Maaf Mas, tapi yang punya rumah emang gak ada di rumah udah dua minggu lebih."

"Kemana Pak?"

Dan satpam kompleksnya bilang "Ibu Kiaranya di rumah sakit." Tapi Pak Satpam gak tahu di rumah sakit mana. Karena waktu itu Azka cuma titip rumah dan bilang istrinya di rawat di rumah sakit.

Tapi ya emang dasar Nata. Kegigihannya patut di acungi jempol. Dia datangi semua rumah sakit sekitar. "Masa sih gak ketemu"

Ya betul. Ketemu kan. Makanya sekarang pria itu sedang berhadapan dengan Kiara.

"Gak baik perempuan dan lelaki berduaan di satu ruangan" Sindiran itu, sudah pasti Azka tujukan untuk Nata.

Azka cuma tinggalkan istrinya sebentar. Tak sampai sepuluh menit. Dia sibuk mengurus administrasi perawatan sebab hari ini Kiara di perbolehkan untuk pulang. Tapi Kiara malah asik asikan ngobrol sama lelaki lain tanpa sepengetahuan dan seiizinnya.

"Kalau ada perempuan dan lelaki berduaan yang ketiganya setan" lanjutnya. Mata besarnya itu menatap tajam pada orang yang duduk kursi tepat di samping ranjang.

"Kamu setannya"

Loh.
Bisa bisanya Kiara sebut pria tampan yang jelas jelas suami sahnya ini setan. Kalau Azka setan berarti anak yang ada di dalam kandungannya itu ..

"Ra."

Amit amit jabang bayi.

"Karena gak mungkin Mas Nata di sebut setan diantara Kita"

Mas Nata. Mas Nata.
Lama lama Azka ikut ikutan mual kalau Kiara sebut nama itu. Sudahlah Azka akan awasi saja pria itu dari kejauhan. Azka pilih duduk di sofa sambil silangkan kakinya. Dia keluarkan ponselnya.

"Iya. Nanti saya coba tinjau. Hari ini saya jaga istri saya dulu. Urusan kantor bisa saya lihat nanti malam."

Sok sibuk padahal cuma settingan. Nelponnya bohongan. Matanya saja terus terusan fokus pada pria di depan matanya itu. Awas saja jika dia berani menyentuh istrinya.

"Syukurlah kalau kamu udah boleh pulang, Ra. Kedepannya kamu harus hati hati soal makanan. Jangan asal sembarangan makan. Di cermati dulu, jangan makan junkfood apalagi makanan kaleng yang bisa kadaluarsa"

Idih. Betulan mau muntah Azka kali ini. Sedaritaďi duduk manisnya sangatlah tidak tenang. Apalagi waktu Kiara berikan senyum manis pada pria sipit itu. Mendadak panas hareudang hati Azka.

"Fatal kan kalau sampe terjadi apa apa sama bayi kamu, Ra"

Yang ada, Fatal kalau sampai terjadi apa apa antara Kiara dengan pria sipit itu. Azka bisa jadi Thanos betulan.

Gak tahan deh! Azka pencet bel ruangan berkali kali.

"Ka. Pelan pelan dong. Sekali aja juga denger kok susternya."

Gak bisa. Azka gak sabar. Dia ingin segera bawa istrinya pulang. Suster yang mau copot infus Kiara kemana sih? Kok lama bangat!

***

"Akhirnya"

Azka hela nafasnya panjang. Cepat cepat dia pindah tempat. Berdiri di sisi ranjang ketika suster datang.

*** BAMBINO PICCOLO *** S-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang